In The Quite Library

2.5K 97 0
                                    

Pairing : Gyuhao
Type : fluff

-----------------------------------------------------------

Sekolah. Tempat dimana siswa menuntut ilmu. Tapi, tidak semua siswa menyukai sekolah. Ada juga yang membenci sekolah karena alasan tertentu.

Begitu juga Minghao. Siswa kelas 1 SMA yang baru saja masuk ke sekolah barunya. Ia tak begitu suka sekolah lantaran ia tidak pandai belajar. Nilainya tidak begitu bagus. Walaupun begitu, ia sebenarnya orang yang rajin.

Setiap jam istirahat kedua, ia selalu pergi ke perpustakaan. Tempat yang sunyi dimana ia bisa menenangkan diri. Disanalah ia selalu belajar dengan gigih agar nilai ujiannya semakin bagus.

"Hm... buku yang mana, ya..."

Ia menelusuri setiap rak buku. Tiba2 ia menabrak sesuatu di sampingnya. Beberapa buku yang ia bawa berjatuhan ke lantai. Ia mengambilnya, tapi tiba2 sebuah tangan muncul di depannya. Ternyata ia menabrak seseorang.

"Maafkan aku! Biar kubantu membereskan bukumu!" Orang itu membantunya dengan sigap.

"Anu, maaf... kau ini..."

"Ah, kita belum berkenalan, ya. Namaku Kim Mingyu, murid kelas 1D. Namamu siapa?"

"Namaku Xiu Minghao. Aku kelas 1B. Salam kenal, Mingyu!" Jawabnya.

"Oh ya, bagaimana kalau kita duduk dulu? Aku lelah berdiri lama2."

Mingyu dan Minghao pun duduk di salah satu meja di sudut ruangan. Mereka membawa beberapa buku untuk dibaca. Mingyu memperhatikan Minghao yang tengah membaca buku rumus matematika dengan serius.

"Kau rajin sekali, ya." Mingyu memecah keheningan.

"Eh? Benarkah?"

"Sebenarnya aku sering kesini hanya untuk belajar. Aku benci sekolah, soalnya aku tidak terlalu pandai belajar, terutama matematika. Makanya aku harus rajin belajar agar nilaiku meningkat!" Lanjut Minghao.

"Aku juga kurang pandai belajar. Aku sih tidak terlalu peduli dengan nilaiku, tapi ibuku selalu memaksaku agar belajar dan mengulangi pelajaran di sekolah. Tapi, tetap saja aku malas belajar. Belajar itu melelahkan!" Jawab Mingyu.

"Ahhh... karena kau bilang begitu, aku rasa tidak ada gunanya juga aku belajar... nilaiku tetap saja begitu..."

Mereka menghela napas bersama2. Bermalas2an di perpustakaan hingga akhirnya bel pun berbunyi.

"Yahh, waktu istirahat sudah habis...!" Kata Minghao pasrah.

"Besok... kau kesini lagi?" Tanya Mingyu.

"I-iya...! Biasanya sih setiap jam istirahat kedua...!" Jawabnya.

"Baiklah, aku juga. Sampai jumpa besok, Minghao."

Ia pun pergi keluar perpustakaan. Sedangkan Minghao masih terdiam di tempatnya.

"Belum pernah ada orang yang memanggilku dengan selembut itu di sekolah ini... tunggu, kenapa aku deg2an? ahh, aku ini kenapa, sih?!" Katanya sambil mengacak2 rambutnya.

-----------------------------------------------------------

Keesokan harinya, pada jam istirahat kedua Minghao pun langsung pergi ke perpustakaan. Saat ia masuk, Mingyu sudah duduk manis menunggunya.

"Oh, kau datang cepat sekali, Mingyu!" Katanya.

"Tidak juga, aku baru saja datang." Jawabnya.

Minghao pun mengambil beberapa buku untuk dibaca. Kali ini ia mengambil buku fisika. Ia membacanya dengan serius.

"Ahh sial, jam terakhir nanti ulangan fisika! Bagaimana ini...?!" Katanya dengan gelisah.

"Hei, Minghao." Panggil Mingyu.

"Hm?"

"Kau tahu, tadi malam aku putuskan untuk belajar karena hari ini ada ulangan. Hasilnya, aku dapat nilai 90! Ahh, aku senang sekali!" Katanya dengan semangat.

"Baguslah, Mingyu. Tapi aku--"

"Bukan itu maksudku!" Mingyu memotong perkataan Minghao.

"Aku terdorong untuk belajar karenamu, Minghao. Aku tertarik padamu. Walaupun kau kurang pandai belajar, tapi kau selalu gigih belajar supaya nilaimu bagus. Berkatmu, aku akhirnya mengerti kalau belajar itu penting!" Katanya sambil memegang tangan Minghao dengan erat.

"Benarkah? Terima kasih. Aku juga senang, karena kau mau menemaniku belajar disini. Aku selalu sendirian disini karena teman2 sekelasku sibuk dengan urusan mereka. Tapi, kau yang baru saja kenal denganku mau menemaniku disini. Sekali lagi terima kasih, Mingyu!" Katanya sambil tersenyum. Suasana hening sejenak.

"Ehm... kau bisa melepas tanganku sekarang." Kata Minghao polos.

"Oh, maaf...!" Mingyu menahan wajah merahnya karena malu. Minghao hanya bisa tertawa kecil.

"Kalau begitu, mau kuajari? Aku tadi juga ulangan fisika. Mungkin aku bisa membantumu." Kata Mingyu. Minghao terkejut sebentar, lalu tersenyum.

"Mohon bantuannya!"

-END-




Haii semuaaaa
Maaf ya kalau ceritanya gaje gini:") tapi semoga kalian suka~

Oh yaa, kayaknya ane bakal semi-hiatus dulu sambil nunggu Seventeen comeback:^(
Soalnya lgi gk ada ide dan motivasi, tapi ane harap setelah Seventeen comeback bakal banyak ide yg muncul d kepala ane aamiin:"D

Okk Annyeong^q^

Gyuhao - Oneshots CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang