Hari ini di sekolah Ali sedang diadakan perlombaan basket antar sekolah. SMA Pelita Harapan Nusantara melawan SMA Pancasila. Suasana riuh terjadi didalam lapangan, saat Ali memasuki lapangan basket beserta timnya. Meskipun bukan seorang kapten, namun Ali yang sering dielu-elukan penonton wanita, mengingat wajah tampan yang dimiliki Ali. Sehingga banyak gadis-gadis yang mengidolakan Ali. Sebelum berkumpul dengan timnya, Ali mengedarkan pandangan kearah penonton dan matanya tak sengaja tertuju pada Prilly gadis yang telah membuatnya penasaran.
Saat Ali sedang menatap Prilly, ternyata Prilly juga menatap Ali. Mata mereka bertemu saling pandang. Namun pandangan tersebut buyar saat sang kapten tim basketnya memanggilnya. Pertandingan pun dimulai, nama Ali terdengar jelas dipanggil-panggil oleh penggemar Ali.
"Go Ali.. Go Ali.."
"Ali Semangat!! Ali Semangat!! Semanggggaaatttt!!"
"Ayoo ganteng kamu pasti bisa!!"
"Aaaaaaaaa.... Ali ganteng banget sumpah, keren"Teriakan-teriakan tersebut menggema di tengah-tengah lapangan, namun hal tersebut tak berpengaruh bagi Ali. "Gila nggak abis tu suaranya ntar" umpat Ali dalam hati.
30menit berlalu, SMA Pelita Harapan Nusantara menduduki posisi unggul diatas SMA Pancasila. Sejenak Ali menoleh kearah Prilly saat dilihatnya Prilly, Ali terkejut melihat wajah Prilly yang pucat akibat berdesak-desakan dengan penonton yang lainnya.
Karena tidak fokus, kepala Ali terkena lemparan bola dan membuat dia harus diistirahatkan. Bukannya istirahat ke tempat pemain, Ali malah pergi menuju tempat penonton dan menghampiri Prilly yang keadaannya mulai melemas. Penonton yang melihat Ali menghampiri Prilly langsung bertertiak histeris.
"Aaaaaa.. Aliiiiiiiii"
"Aliiiiiiiii ganteng banget, tengok sini dong"
"gue juga mau kali didatengin Ali"
Ali sudah tiba dihapadan Prilly dan segera menggendong Prilly. Dibawanya Prilly ke UKS. Setibanya di UKS, Prilly tak sadarkan diri.******************
Prilly mengerjap-ngerjapkan matanya, matanya menyesuaikan dengan cahaya lampu yang bersinar. Ali yang menyadari Prilly sudah sadar, segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Prilly. "lo udah sadar?" Tanya Ali dingin.
"gue ada dimana?" Tanya Prilly dengan suara serak khas orang bangun tidur. "lo tadi hampir pingsan di lapangan basket, gue langsung bawa lo ke UKS. Tapi pas udah nyampe UKS, lo malah pingsan" Ali menjelaskan kejadian yang dialami Prilly, namun dengan wajah dingin. "makasih ya udah nolong gue" ucap Prilly sambil tersenyum.
"iya. Lo udah makan?" Tanya Ali singkat. Laki-laki dihadapan Prilly memang sangatlah dingin, tetapi Prilly tetap membalasnya dengan sikap lembut. Prilly hanya menggelengkan kepalanya, setelah itu Ali pergi meninggalkan Prilly sendirian.
"Ada gitu cowok dingin kaku" ucap Prilly lirih.
5menit kemudian Ali datang membawa nasi bungkus dan menaruhnya diatas nakas samping ranjang UKS. "Itu buat lo" Prilly hanya diam. Ali pun hendak pergi meninggalkan Prilly, namun saat hendak berbalik tangan Ali dipegang oleh Ali.
Ali yang menatap Prilly tajam mendapat tatapan lembut dari Prilly. "Sekali lagi makasih, gue Prilly Tharisa Mahendra. Panggil aja Prilly" Prilly melepaskan tangannya yang berada ditangan Ali dan beralih mengulurkan tangannya sebagai salam perkenalan.
Tapi Ali tak membalas uluran tangan Prilly, hanya dipandanginya mata hazzle milik Prilly. "Ali Bintang Pratama, panggil Ali" sejurus kemudian Ali pergi meninggalkan Prilly.*******************
Tiupan angin yang sejuk membuat Prilly termenung diatas balkon kamarnya. "Ali. Cowok dingin kayak gitu kok banyak yang suka ya?" guman Prilly dalam hati. "ehh, kok gue malah mikirin Ali sih?" Prilly terkikik geli, mengingat apa yang sedang ia pikirkan.
Lamunannya tiba-tiba buyar, saat mendengar pintu kamarnya terketok segera saja ia menuju pintu kamarnya dan membuka pintu tersebut. Seorang wanita paruh baya muncul dihadapannya, yang tak lain adalah Mamanya sendiri. Mama Vina, satu-satunya orang yang ia sangat cintai, sangat ia jaga dan satu-satunya orang yang ia miliki saat ini. Mengingat Papanya, Adi Mahendra telah dipanggil Tuhan satu tahun yang lalu akibat penyakit jantungnya.
"ada apa ma?" Tanya Prilly pada Mamanya. "Prill, mama pergi dulu ya ke supermarket bentar belanjaan udah habis" jawab Mamanya lembut. Prilly tersenyum "iya mama, ati-ati ya. Kayaknya Prilly mau ke taman deket kompleks deh"."yaudah kalau gitu, mama pergu dulu yaa prill". Prilly tersenyum melihat punggung Mamanya yang sudah hilang menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
FanfictionMaaf cerita ini tidak pakai sinopsis, jadi kalau penasaran langsung baca aja:)