Tak seperti biasanya, sehabis sholat subuh Ali kembali tertidur tapi untuk sekarang sehabis sholat subuh Ali memilih untuk membantu Mamanya di dapur. "Tumben li kamu nggak tidur lagi?" Tanya Nadia heran. "Nggakpapa Ma, Ali pengen berubah aja. Ali nggak mau telat terus" jawab Ali santai sambil memotong-motong sosis. Nadia hanya tersenyum, ia berharap perubahannya ini berasal dari Prilly. Meskipun Ali belum cerita padanya, tetapi Nadia yakin kalau Ali sedang dekat Prilly. "Haii Maa, kok ngelamun sih Ma? Habis gini diapain sosisnya?" Tanya Ali mmbuyarkan lamunan Nadia. Saat ini Ali dan Nadia sedang memamasak nasi goreng sosis untuk sarapannya bersama-sama.
******************
"Prill" panggil Ali memecahkan keheningan dalam mobil. Saat ini Prilly sudah berada dalam mobil Ali menuju sekolah, 15menit yang lalu Ali sudah datang menjemputnya lebih cepat dari waktu yang dijanjikan. Namun, itu tak menjadi masalah bagi Prilly.
"Hhmm.." seperti biasa, Prilly hanya berdehem dan memfokuskan pandangannya pada luar jendela. "Bisa nggak sih lo kalau dipanggil jawab ia kek, jangan cuman hhmmm.. doang" gerutu Ali. "Lo cerewet kayak emak-emak, kayaknya lo malah lebih cerewet dari nyokap gue" ledek Prilly pada Ali. "Pulang sekolah ntar temenin gue ya" pinta Ali. Prilly langsung menoleh kearah Ali "temenin keman?" . Ali melirik Prilly, sejurus kemudian ia memiliki ide jahil. "Kemana yaa? Nanti lo bakal tau kok" jawab Ali sedikit menggoda. "Aliii.. mau kemana kita?" Tanya Prilly penasaran. "Ntar aja pulang sekolah" jawab Ali membuat Prilly semakin penasaran, karena sekarang mereka sudah sampai di parkir sekolah dan mobil Ali sudah terparkir Prilly segera keluar dari mobil dan berlalu ke kelasnya.
********************
"Hari ini ada jadwal apa aja san?" Tanya Elang pada Sandra saat ia hendak masuk ruangannya. "Hari ini ada metting dengan perusahaan Mahendra Group jam 9nanti" Elang mengernyitkan keningnya, yang ia tau perusahaan Mahendra Group adalah perusahaan milik Adi Mahendra ayah Prilly, tapi semenjak meninggalnya ayah Prilly perusahaan tersebut tak terdengar lagi namanya. "Siapa yang jalanin perusahaan itu?" Tanya Elang penasaran. "Kalau gitu tolong kamu persiapkan semuanya, makasih" Elang masuk kedalam ruangannya.
******************
"Hai girls!" Sapa Yudha pada Kaia dan Ayu yang sedang duduk santai di taman kampus. "Hai yud" balas Ayu kemudian menggeser duduknya, mengisyaratkan agar Yudha duduk disampingnya. Yudha yang merasa dipersilahkan duduk disamping Ayu langsung duduk. "Lo nggak ke rumah sakit?" Tanya Kaia pada Yudha sambil memfokuskan matanya pada laptop dihadapannya. "Masuk siang gue" jawab Yudha pada Kaia yang berada dihadapannya. "Kita bertiga jalan bareng yuk!" Ajak Ayu, semenjak kehadiran Yudha mereka sering ngumpul bertiga lagi setelah sekian lama tak jumpa, terakhir mereka jalan bertiga saat SMA kelas XII. Tapi pertemuan mereka hanya di kampus saja. "Boleh, kita udah lama nggak pernah jalan bareng" sahut Yudha antusias. "Kai gimana lo?" Tanya Ayu, tapi Kaia tak menjawab. "Kai.." panggil Ayu Kaia tak mendengar panggilannya. Ayu kesal dengan tingkah Kaia yang masih fokus pada laptopnya langsung saja Ayu menutup laptop Kaia. "Lo apa-apaan sih yu, main nutup aja" geram Kaia. "Lo itu yang apa-apaan, gue ngajak lo ngomong tapi lo nggak denger" sahut Ayu. Yudha yang tau betul sikap Kaia dan Ayu, kalau sudah seperti ini tandanya sudah akan terjadi peperangna mungkin perang dunia ke tiga. Yudha segera menghentikan Ayu dan Kaia. "Udah nggak usah berantem" lerai Yudha, "gimana Kaia lo mai nggak kita jalan bertiga?" Tanya Yudha. "Kapan?". "Kalau gue sih terserah" jawab Ayu lembut. "Ntar gue Line kalian aja, gue ada waktu kosongnya kapan" saran Yudha. Ayu dan Kaia mengacungkan ibu jarinya, tandanya setuju.
*****************
Vina berjalan dengan gugup memasuki sebuah gedung bertingkat ini. Hari ini hari pertama Vina bekerja menggantikan posisi suaminya, sepanjang memasuki gedung tersebut semua karywan langsung tunduk hormat. Vina membalas tundukan hormat mereka dengan senyum. Dan sekarang Vina sudah berada di dalam ruangannya yang mungkin akan menjadi rumah keduanya. Tok.. tok.. tok.. suara ketukan pintu terdengar. "Masuk" perintah Vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
Fiksi PenggemarMaaf cerita ini tidak pakai sinopsis, jadi kalau penasaran langsung baca aja:)