Part 15

1.3K 81 0
                                    

Prilly mendengus kesal, pasalnya Ali yang tadi sudah berjanji akan menemaninya nonton film malah tertidur pulas di sofa, bahkan posisi tidur Ali yang selalu berubah-ubah membuat Prilly harus duduk lesehan dilantai untungnya lantai tersebut sudah beralaskan karpet yang hangat dan lembut. "Li, lo mah nyebelin! Katanya mau nemenin gue nonton ehh malah lo-nya molor, dasar onta arab si pelor!" Dengus Prilly. "Li, bangun! Gue bosen nih" Prilly menggoyang-goyangkan tubuh Ali. "Li, bangun napa gue kesepian nih nggak ada temen" Prilly mencoba membangunkan Ali.

"Apaan sih Prilly, lo ganggu tidur gue aja" ucap Ali dengan suara khas orang bangun tidur.

"Gue bosen li, lo katanya mau nemenin gue nonton film tapi lo malah tidur"

"Ya udah lo nonton aja, gue tidur" ucap ali yang membuat Prilly semakin kesal padanya. "Iihhh.. lo itu ya, emang bener-bener onta arab ngeselin!" Prilly mencubit lengan Ali tanpa ampun sehingga membuat Ali kesakitan.

"Aaawww.. Prill lepasin, sakit adduuhh" Ali merasa kesakitan. "Sukurin, biar tau rasa" Sebaliknya Prilly tertawa terbaha-bahak melihat Ali yang kesakitan.

"Lepasin prill, mau lo apa sih?"

Mendengar pertanyaan Ali, Prilly akhirnya mempunyai sebuah ide "lo mau cubitannya gue lepas?" Tanya Prilly menyeringai. Ali hanya menjawab dengan anggukan, karena cubitan Prilly rasanya semakin sakit.

"Kita pergi ke mall sekarang juga!" Ucap Prilly tegas. Mata Ali membulat dengan sempurna akibat memdengar ucapan Prilly. Bukannya ia tak mau diajak ke mall, tapi Ali jika pergi ke mall bersama dengan wanita yang ada akan menghabiskan banyak waktu dan duit. Hal tersebut membuatnya sangat malas pergi ke mall bersama wanita, karena ia sudah memiliki banyak pengalaman bersama kakaknya dan mamanya.

"Males ahh gue" jawab Ali.

"Oh ya udah berarti itu tandanya lo nggak mau dan lo mau cubitan ini semakin keras dan lama, itu akan buat lo kesakitan. Baiklah kalau itu mau lo"

Prilly mencubit lengan Ali tanpa ampun hingga wajah Ali sidah sangat memerah karena kesakitan.

"iya gue mau" sahut Ali cepat dan cubitan dilengannya pun dengan cepat juga ikut terlepas. "Oke, gue ganti baju dulu" Prilly pergi meninggalkan Ali dan bergegas menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

******************

"Kai bangun, kita udah sampai nih" Yudha membangunkan Kaia yang tertidur dengan lembut. Tak butuh susah-susah untuk membangunkan Kaia.

"Kita udah sampai?" Yudha mengganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Turun yuk!" Ajak Yudha, Kaia hanya menurut saja. Saat mereka sudah sampai ditempat yang Yudha maksud, Kaia mengembangkan senyumnya pertanda ia sangat suka dengan tempat pilihan Yudha.

"Gimana? Suka nggak?" Tanya Yudha. Kaia langsung merentangkan kedua tangannya dan ia menutup matanya kemudian berteriak "Ppppaaannntttaaaiiiiii..."

Yudha tersenyum lega karena akhirnya tempat yang ia pilih disukai oleh Kaia.

"Dari tadi kek pilih tempat yang beginian, kan seru!" Ucap Kaia. "lo nya aja yang daritadi ribet sendiri, gue jadi bingung harus bawa lo jalan kemana"

"Kita kesana yuk, makan siang. Laper gue" ajak Yudha mendekat kearah sebuah rumah makan dipinggir pantai tersebut. "Yuk! Gue juga laper" Kaia mengikuti ajakan Yudha. "Gimana nggak laper, seharian muter-muter cari tempat yang nggak jelas. Gara-gara lo nih"

"Udah deh yud nggak usah mulai" Kaia kesal jika masalah yang sudah berlalu diungkit kembali, menurutnya iti adalah hal yang tak penting. Yang terpenting sekarang adalah ia dapat menikmati suasana pantai sehingga dapat menghilangkan stressnya dengan tugas-tugas kuliah yang menumpuk seperti sampah.

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang