Part 14

1.2K 81 0
                                    

"Kenapa sih kai, gue nggak boleh masuk ke rumah lo? Kan gue mau pamit sama nyokap lo dulu" Kaia sudah duduk manis di kursi penumpang samping kursi pengemudi yang diduduki Yudha. "Yaa.. biar cepet aja, kelamaan kalau lo pamit dulu" jawab Kaia seadanya, padahal yang sebenarnya terjadi Kaia tidak ingin dirinya akan diledek oleh kak Elang kalau ketauan jalan bersama Yudha. "Yaudah deh, sekarang kita mau kemana?" Tanya Yudha sambil fokus menyetir mobil.

"Hhhmm.. kemana ya? Terserah lo aja deh" jawab Kaia. "Kok gue sih? Kan lo yang ngajak gue jalan". "Mall? " lanjut Yudha bertanya pada Kaia.

"Males" jawab Kaia singkat. "Terus kemana?" Tanya Yudha sekali lagi. "Terserah" jawab Kaia yang membuat Yudha kesal. "Tadi bilangnya terserah, pas diajak ke mall nggak mau. Huufftt... sabar yud, untung Kaia sahabat baik gue" Pekik Yudha dalam hati, menyemangati dirinya sendiri yang sedang kesal dengan sikap Kaia.

************************

Setelah sarapan tadi, Ali dan Prilly memilih menuju kamar mereka masing-masing. Hingga sekarang jadilah Ali hanya sibuk dengan hanya saja guna menghilangkan kebosanan, tp itu malah tak membuat kebosanan Ali menjadi hilang. Sebaliknya membuat ia tambah bosan. Sama dengan Ali, dikamar miliknya, Prilly mencoba menyibukkan diri dengan bermain laptopnya agar tidak jenuh, namun hasilnya nihil.

Ali yang sedang bersandar di kepala ranjang sambil bermain hp, memilih untuk beranjak ke kamar Prilly yang ada disebelah kamarnya. Tak tau kenapa, hatinya berkata kalau Prilly juga merasakan kejenuhan.

Tok.. tok.. tok.. Ali mengetuk pintu kamar milik Prilly, namun tak ada jawaban dari sang empunya. Ali memegang knop pintu tersebut, dengan hati-hati Ali menekan knop tersebut. Ternyata pintu kamar Prilly tak dikunci, Ali pun membuka pintu dengan sangat perlahan. Sedikit demi sedikit Ali melihat Prilly yang sedang duduk ditepi ranjang sambil berkutik dengan laptopnya. Tubuh Ali sepenuhnya sudah memasuki kamar Prilly. Prilly merasa aneh, seperti ada seseorang yang berdiri di dekat pintu. Prilly pun menoleh, betapa terkejutnya ternyata Ali sudah berdiri tegap di depan pintu.

"Ngapain lo disini?" Tanya Prilly dengan nada agak meninggi. Bukannya menjawab pertanyaan Prilly, Ali mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar Prilly yang di dominasi dengan karakter doraemon. "Li, ngapain lo kesini?" Tanya Prilly lagi. "Gue lagi bosen, makannya kesini" jawab Ali sambil berjalan menuju Prilly. "Gue juga bosen nih li, gimana kalau kita nonton? Gue punya banyak koleksi film yang bagus-bagus" usul Prilly. Ali yang sudah duduk dihadapan Prilly tampak berpikir sejenak, sepertinya menonton film adalah hal yang menarik dan dapat menghilangkan kebosanan. "Oke, nonton film apa ?" Tanya Ali. "Udah ntar lo pilih sendiri aja" jawab Prilly sambil berjalan keluar kamar menuju ruang keluarga yang berada dilantai bawah dan meninggalkan Ali sendiri.

"Emangnya lo punya film apa aja?" Kini Ali sudah berjalan sejajar dengan Prilly menuruni anak tangga bersama. "Liat aja ntar, yang jelas bisa bikin bosen lo ilang" jawab Prilly meyakinkan Ali kalau film yang akan mereka tonton akan membuat tidak bosan lagi. Ali hanya menurutu saja, yang terpenting baginya saat ini adalah kebosanannya segera hilang. "li, lo mau nonton apa? nih filmnya" ucap Prilly sambil menyodorkan beberapa koleksi filmnya kepada Ali. Ali yang sedang menyandarkan tubuhnya di sofa ruang keluarga pun segera berdiri dan menghampiri Prilly yang duduk lesehan di hadapan tv. "Buset nenek lampir! lo koleksi film apaan? katanya film lo bagus-bagus bikin gue nggak bosen? mana? kalau gini mah gue tambah bosen" Ali terekejut saat melihat koleksi film milik Prilly yang menurutnya membuatnya tambah bosan. Bagaimana tidak? Ali sangatlah anti dengan film bergenre drama romantis, sedangkan koleksi film milik Prilly semuanya bergenre drama romantis berasal dari Thailand, Korea dan Filipin yang memang sangat terkenal dengan genre tersebut. "kurang asem lo onta arab! ini tu film koleksi terbaru semua, cepetan pilih yang mana?" tanya Prilly. "ogah ah gue! lo aja yang nonton, mending gue ke kamar aja" ucap Ali hendak berdiri namun tangannya segera dicegah oleh Prilly. "tadi katanya bosen? ayo nonton li! gue bosen dikamar" Ali mendudukan tubuhbnya di sofa. "kalau filmnya kayak gitu gue mah ogah" ucap Ali. Prilly menghampiri Ali dan duduk disamping Ali.

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang