Part 10

1.5K 90 1
                                    

"Li kita ini sebenernya mau kemana sih? Perasaan dari tadi nggak nyampe-nyampe" sejak tadi Prilly dan Ali belum juga sampai ditempat tujuan, dikarenakan Ali sengaja mengajak Prilly berputar-putar mengelilingi mall terlebih dahulu. "Sabar aja bentar lagi sampai kok" jawab Ali santai. "Dari tadi cuman bilang sabar, gimana mau sabar coba. Kita udah muterin semua lantai di mall ini, sampe-sampe security sama mbak-mbak SPGnya hafal sama kita" Prilly mengeluh pada Ali. Ali yang berjalan didepan Prilly tiba-tiba berhenti "aawww.. lo kalau jalan bisa nggak sih nggak usah tiba-tiba berhenti?" Protes Prilly. Ali membalikkan badannya mengahadap Prilly "kan gue udah nyuruh lo jalan disamping gue, kenapa lo masih jalan dibelakang gue? bukan salah gue dong" Ali tersenyum penuh kemenangan. "iihhhhh.. Alllliiiiiiiiii... ngeselin banget sih lo!!" Prilly menghentak-hentakkan kakinya, karena kesal dengan tingkah Ali. "ggguuueee caaappeekkk li" rengek Prilly sambil menggoyang-goyangkan kedua lengan Ali. "kalau capek diem aja, nggak usah disentak-sentak kakinya" ucap Ali. "males ahh gue! mending pulang aja"

"ohh yaudah pulang aja, nanti kalau lo diculik gimana?" goda Ali. "mana ada yang mau nyulik gue" jawab Prilly membela dirinya. "iya juga sih, mana ada nyulik orang yang makannya banyak" ucap Ali santai dan membuat Prilly semakin kesal padanya. "AAAALLLLII.. Hhhmppp.. hhmmppp..." teriak Prilly namun mulutnya segera dibungkam oleh tangan Ali. "ini tu tempat umum, lo jangan bikin malu deh"."lleepppp.. hhmmpp.. aaassiinn.. hhhmmpp.." ucap Prilly tak jelas, namun Ali dapat mengerti maksud Prilly. "gue lepasin tapi lo jangan teriak-teriak, awas aja lo berani teriak-teriak. nggak gue anterin pulang ntar" ancam Ali. Karena mulutnya masih dibungkam oleh Ali, Prilly menjawab lewat anggukan yang pertanda kalau ia setuju dengan ucapan Ali.

"hhhaahhhhh.. lo abis megang apaan sih? tangan lo bau banget hhuueeeekk.." mendengar ucapan Prilly, Ali segera mencium tangannya, ingin tau apa benar yang dikatakan Prilly kalau tangannya bau? "wangi gini dibilang bau, lo nyium nafas lo sendiri kali" ucap Ali membela dirinya.

"enak aja, nafas gue wangi yaa... hhaaaahhh.. haaahhh.." Prilly membuka mulutnya dan diarahkan tepat didepan wajah Ali dengan sedikit berjinjit, mengingat Ali memiliki tubuh lebih tinggi dari padanya. "hhmm.. bau banget sih nafas lo" Ali menutup hidungnya. "udah ahh, malah bahas nafas. Sekarang kita mau kemana?" tanya Prilly mengalihkan pembahasaan. Ali langsung menggenggam tangan Prilly, saat Ali menggenggam tangan Prilly ada kecanggungan disana. Baik Prilly mauapun Ali, keduanya sama-sama canggung. Tanpa sadar mereka sudah sampai di sebuah toko keperluan alat musik "kita ngapain kesini li?" tanya Prilly saat mereka sudah masuk ke dalam toko. Ali yang sedang sibuk mengedarkan pandangannya keseluruh sudut toko mencari-cari yang ia butuhkan langsung memberhentikan aktifitasnya "kita kesini mau beli baju renang" jawab Ali singkat. "gue baru tau kalau di toko musik gini ada baju renangnya juga" jawab Prilly polos. Ali yang kesal dengan kepolosan Prilly mencubit kedua pipi Prilly dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. "lo itu polos apa gimana sih?"."aaawwhhh.. saakitttt.." Prilly melepaskan tangan Ali yang mencubit pipi chubbynya. "lo tuh gemesin tau nggak, apalagi kalau lagi ngambek" ucap Ali menggoda Prilly dan Bluuusshhh.. Pipi Prilly menjadi memerah

"ciieee blushing, nggak pernah digodain ya?" ledek Ali. "siapa coba yang blushing biasa aja kok, asal lo tau ya cewek secantik dan seimut gue banyak yang godain gue. Tapi gue bukan cabe-cabean ya" ucap Prilly membela dirinya pura-pura cuek agar pipinya yang sedang merona tidak terlalu terlihat. Ali terkekeh melihat Prilly salah tingkah. Senang sekali Ali bisa dekat dengan Prilly, karena ia tak perlu susah-susah mencari tau tentang Prilly tinggal tanya saja orangnya langsung. "udah buruan lo mau nyari apa, gue laper nih" Prilly mengalihkan pembahasan. "iya-iya lo duduk disana aja, gue cuman cari headphone" Ali menuyuruh Prilly duduk di sofa dekat pintu masuk yang memang sengaja digunakan sebagai ruang tunggu.

Prilly hanya menunggu 5menit saja dan sekarang Prilly mengajak Ali untuk makan siang di food court. "lo pesen apa?" tanya Prilly pada Ali yang duduk dihadapannya. Ali melihat-lihat menu yang disodorkan seorang pelayan tadi. "gue nasi ayam goreng sama es teh aja". "Maaasss..." Panggil Prilly pada seorang pelayan. "ada yang bisa dibantu?" tanya pelayan. "nasi ayam goreng satu, nasi bakar isi jamur satu. Minumnya es teh satu, jus alpukat satu" jawab Prilly.Pelayan pun berlalu.

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang