Hari ini adalah hari sabtu, karena sekolah Ali setiap hari sabtu dan minggu libur, jadi Ali memilih bangun siang. Namun niatnya terkurung karena suara ketukan pintu di kamarnya terdengar. Tokk.. tookk.. tok.. "bangun li udah siang" seru Nadia membuka pintu kamar Ali dan menghampiri Ali yang tidur di ranjang. "Hhhhmmmm.." Ali hanya berdehem. "Li ini udah siang, ayo bangun" ucap Nadia menarik selimut yang dari tadi menutupi tubuh Ali. "Iya Ma 5 menit lagi" kata Ali parau seperti khas orang bangun tidur. "Yaudah Mama tunggu 5 menit lagi di ruang makan. Pokoknya udah mandi, udah rapi dan udah ganteng" perintah Nadia kemudian berlalu meninggalkan Ali yang masih tertidur. "Hhhmmmm..." Ali membalas dengan deheman lagi dan mata yang terpejam.
Benar saja, Nadia dan Kaiai menunggu Ali di ruang makan hanya dengan 5 menit. "Pagi Ma, Kak" sapa Ali seraya mencium pipi mereka satu-satu kemudian duduk disamping Nadia dan hadapan Kaia. "Pagi pala lo, udah jam 12 lo kata pagi" seru Kaia pada Ali. "Yee gue kan baru bangun, jadi ini menurut gue masih pagi" cibir Ali. "Udah-udah nggak usah ribut. Sekarang Kaia sama Ali sarapan dulu" ucap Nadia mengalihkan pembicaraan agar Kaia dan Ali tidak beradu mulut.
"Lhaa? Kok lo sarapan sih kak? Kan tadi lo bilang ini udah siang, jadi harusnya ini makan siang lo dong? jangan bilang lo.. ?" Tanya Ali sengaja menggatung, karena ia ingin menggoda kakaknya. "Hehehehh.. gue baru bangun" ucap Kaia ragu sambil nyengir kuda dan mengajungkan jari telunjuk dan tengahnya yang berarti 'damai'. "Gitu lo ngatain gue, taunya lo bangun siang juga" cibir Ali pada Kaia. "Udah ahh, cepet makannya" seru Nadia. Sarapan dan makan siang Nadia sengaja memasak yang sama, karena ia sedang malas untuk memasak. Dan kali ini Nadia memasak yang sederhana saja, Ayam goreng kesukaan Ali, telor balado kesukaan Kaia. "Kak kok lo nggak ke kampus sih?" Tanya Ali memulai pembicaraan sambil mengambil sarapannya. "Gue masuk sore" ucap Kaia singkat, kemudian ia akan memasukan makanan kedalam mulutnya. "Li habis sarapan kamu kemasin baju kamu ya" ucap Nadia. Ali mengernyitkan keningnya. "Emang mau kemana Ma?" Tanya Ali bingung. "Kamu nginep di rumah Prilly, nemenin Prilly sampai hari selasa soalnya, Mamanya Prilly pergi ke luar kota. Kamu tau kan tante Vina sekarang sudah mulai bekerja lagi" jawab Nadia membuat Ali tersedak. "Uuhhuukkk.. uhuukk.." Nadia memberikan segelas air mineral pada Ali "ati-ati dong li"
"Kenapa harus aku sih Ma? Kenapa nggak kak Kaia aja, kan sama-sama cewek?" Tanya Ali pada Nadia, karena menurutnya ini sangat aneh. Kenpa bukan Kaia saja yang disuruh, yang jelas-jelas sama-sama perempuan. "Kaia kan sibuk kuliahnya, jadi mana mungkin bisa nemenin Prilly terus. Kalau kamu kan temen satu sekolahnya, jadi gampang kalau ke sekolahnya dan kamu nggak harus bolak-balik anter jemput dia" jawab Nadia menggoda Ali. Ali yang merasa digoda Mamanya hanya diam, sedangkan Kaia yang tau kalau adiknya ini di goda Mamanya malah ikut menggoda. "Iyaa tu li, jadi lo bisa ketemu Prilly terus nggak usah harus ngum.." ledekan Kaia terpotong, karena Ali segera menginjak kakinya. "Ma, harus apa Ali yang nemenin nggak bisa yang lain?" Ali mencoba menawar pada Nadia. "Nggak bisa Ali, tante Vina juga setuju kok kalau kamu yang nemenin Prilly" ucap Nadia santai. Ali hanya bisa pasrah "iyadeh Ma".
Flashback on
"Hai jeng, apa kabar?" Sapa Nadia pada Vina yang baru saja memasuki butiknya. Jum'at sore Vina tidak terlalu banyak memiliki kesibukan, jadi Vina lebih memilih mampir ke butik Nadia sepulang kerja, mengingat ia sudah jarang ke butik karena kesibukannya menjadi seorang pemimpin perusahaan."Baik kok, Allhamdulilah sehat-sehat saja" Vina membalas sapaan Nadia. Saat ini Nadia dan Vina sudah berada di ruangan Nadia, dengan alasan supaya mengobrolnya lebih enak. "Gimana jadi boss? Enak dong?" Goda Nadia, seluruh keluarga Pratama sudah mengetahui alasan kenapa Vina kembali bekerja. Itu semua dikarenakan Elang bercerita pada keluarganya kalau ia membantu Vina dan keluarganya pun mensupport niat baik Elang.
"Kalau bukan karena buat makan sama peninggalan suami aku dulu, nggak mungkin aku kayak gini. Capek Nad, waktu buat sama-sama Prilly juga udah jarang" keluh Vina pada Nadia, karena hanya Nadia teman yang mau mendebarkan curahan hatinya. "Semangat aja ya Vin, kamu pasti bisa. Elang kan juga bantu kamu" Nadia memberikan semangat pada Vina. Vina tersenyum hangat pada Nadia "makasih ya Nad, kamu sama keluargamu udah mau bantu kelaurga aku. Aku jadi nggak tau harus balas pake apa" ucap Vina berterimakasih dengan tulus. "Iya sama-sama, kita bantunya ikhlas kok nggak minta imabalan" ucap Nadia tak kalah tulus. "Oh ya, kemarin Kaia cerita sama aku kalau dia ketemu Ali sama Prilly lagi makan berdua di mall. Kayaknya mereka lagi deket deh tapi diem-diem, boleh tuh kayaknya kalau kita deketin mereka secara diam-diam" Nadia bercerita pada Vina. Setelah kejadian Kaia, Ali dan Elang pulang malam Nadia datang ke kamar Kaia dan Kaia mencertikan kalau ia bertemu dengan Ali dan Prilly. Tapi Kaia memberitahu jangan sampai Ali tahu, kalau ia menceritakannya pada Nadia. Karena itu Nadia mempunyai ide untuk mendekatkan Ali dan Prilly. "Waahh ide bagus itu, aku juga seneng kalau mereka berdua deket. Mereka itu cocok" tambah Vina. Memang ia sangat setuju kalau Prilly anaknya bisa dekat dengan Ali sebagai teman bahkan lebih. "Nah, kebetulan besok sabtu pagi aku pergi ke Surabaya sampai hari selasa, hari rabu baru pulang. Baru kali ini aku pergi ninggalin Prilly jauh, nggak tega kalau dia harus di rumah sendirian. Gimana kalau Ali nemenin Prilly selama aku pergi? " usul Vina. Nadia tampak berpikir-pikir dahulu, apakah Ali anaknya itu mau menemani Prilly?. "Aku percaya kok kalau Ali nggak bakal macem-macem sama Prilly" tambah Vina. "Kalau iti sih aku yakin, tapi aku nggak yakin kalau Alinya mau" Nadia sangatlah ragu kalau Ali akan setuju dengan tawaran ini, mengingat ia tak pernah dekat dengan perempuan kecuali keluarganya sendiri. "Coba deh aku bujuk Ali dulu, nanti aku kabarin lagi "
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
FanficMaaf cerita ini tidak pakai sinopsis, jadi kalau penasaran langsung baca aja:)