"Li, bangun" Prilly menggoyangkan lengan Ali, membangunkan Ali yang tertidur di sofa.
"Aliii, bangun" sekarang Prilly menepuk-nepuk pipi Ali, namun tidak menimbulkan rasa sakit. Melainkan membuat Ali menenggelamkan wajahnya pda bantal sofa.
"Alii, bangun nggak? Kalau lo nggak bangun gue siram nih?" Ancam Prilly pada Ali karena tak bangun-bangun.
Mendengar ancaman Prilly, seketika Ali langsung mengerjapkan matanya. "Ganggu banget sih lo" geram Ali.
"Loh Verlita sama temen-temennya mana?" Tanya Ali bingung saat ia melihat sekeliling ruang tamu sudah sepi.
"Mereka udah pulang barusan dijemput orang tua mereka, lo sih pake acara ketiduran segala" cibir Prilly. "Ya kan gue ngantuk"
"Udah sana pindah kamar, gue nggak mau besok kita telat ke sekolah" Prilly menarik paksa lengan Ali, tapi yang ditarik malah dengan setia tidur di sofa. "Males ah gue, ngantuk nih"
"Kalau ngantuk tidur di kamar Ali, jangan disini. Cepet buruan sana!" Tangan Prilly masih berupaya menarik lengan Ali agar Ali cepat bangun dan pindah ke dalam kamar. "Iya, ntar gue bakal pindah kamar"
"Kok entar sih? Sekarang dong? Ayo Ali buruan pindah" rengek Prilly yang membuat ide jahil muncul di kepala Ali.
"Oke, gue mau pindah ke kamar. Asalkan.." ucap Ali sengaja menggantung.
"Asalkan apa?"
"Asalkan lo tidur bareng gue" ucap Ali dengan mengkerlingkan mata kanannya.
Dengan cepat Prilly menoyor kepala Ali "gila lo ya, dasar otak mesum!" Cibir Prilly.
Ali yang semula posisinya tidur diatas sofa, kini berubah duduk tegap menghadap ke Prilly yang berdiri di hadapannya. "Lagian lo dari tadi ngebet banget nyuruh gue pindah kamar"
"Ya kan gue pengen lo tidur nyenyak, jadi gue nyuruh lo pindah ke kamar" ucap Prilly seraya duduk disamping Ali.
"Apa lo bilang? Pengen gue tidur nyenyak? Lo perhatian banget sih sama gue? Atau jangan-jangan lo mulai suka sama gue ya? Lo udah jatuh cinta sama gue ya?"
Sejurus kemudian Prilly menghadap ke Ali dan menatapnya tajam "sembarangan kalau ngomong, siapa juga yang suka sama lo? Jadi orang tu jangan kepedean deh, gue itu nggak mau lo tidur disini ntar malah lo sakit, gue jadi repot kalau lo sakit"
Ali tertawa mendengar penjelasan Prilly yang panjang "kok ketawa sih?" Tanya Prilly.
"Lo lucu ya kalau lagi marah-marah gitu, apalagi kalau pas melotot mirip banget sama nenek lampir"
"Kurang asem lo onta arab!" Kemudian Prilly mencubit perut Ali.
"Adduuhh sakit prill, aaawww" keluh Ali.
"Biarin, lo sih ngatain gue nenek lampir" Prilly melepaskan cubitannya di perut Ali.
"Lo juga ngatain gue onta arab, jadi imbang dong?"
"Tau ahh! Gue mau tidur, ngantuk gue" Prilly bergegas ke kamar.
Saat baru tiba di depan tangga Prilly berhenti karena Ali memanggilnya "prill.." seru Ali dari ruang tamu.
"Apaan?" Tanya Prilly tanpa menoleh ke Ali. Ali pun menghampiri Prilly yang berdiri di dekat tangga.
"Lo nggak mau gue temenin?" Goda Ali.
"Temenin apaan?"
"Temenin tidur, siapa tau lo butuh temen pas tidur?"
"Nggak butuh, gue bisa tidur sendiri. Lagian gue juga ogah tidur ditemin sama onta arab" ucap Prilly kemudian berlalu meninggalkan Ali. Ali mengikuti Prilly dari belakang, ia juga ingin segera bergegas menuju kamar untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
FanfictionMaaf cerita ini tidak pakai sinopsis, jadi kalau penasaran langsung baca aja:)