Part 16

1.2K 78 0
                                    

"Capek nggak ver?" Prilly menyeka keringat Verlita dengan tangannya. "Capek kak, tapi seru"

"Kita makan yuk, laper nih dari tadi main terus" ajak Ali.

Memang seharian ini mereka belum memakan nasi, hanya membeli makanan ringan. Wajar saja jika Ali merasa lapar, ditambah seharian ini mereka asik bermain di Timezone yang menguras banyak tenaga.

"Kalian mau pesen apa? Biar aku aja yang mengantri" saat ini mereka sudah berada di dalam KFC. Sebenarnya Ali tak ingin makan di tempat ini tetapi karena rengekan Verlita membuat Ali harus pasrah menuruti keinginan Verlita.

"Terserah lo aja li, kita ngikut"

Ali pun bergegas menuju antrian untuk memesan, sedangkan Verlita dan Prilly menuju ke sebuah meja dipojok dekat jendela dan wastafel , karena hanya tempat itu saja yang kosong. 10 menit kemudian datanglah Ali menghampiri Prilly dan Verlita membawa sebuah nampan berisi 3 piring kosong, 3 nasi putih, 3 chicken crispy, 2 Pepsi, 1 ovaltine dan 2 ice cream sunday. Ali duduk berhadapan dengan Verlita dan Prilly.

"Kok ice creamnya cuman dua kak?" Verlita mengernyitkan dahinya. "Kak Ali nggak terlalu suka ice cream, jadi mending kak Ali pesenin buat kalian aja" jawab Ali lembut.

Senyum manis terlihat jelas diraut wajah Verlita. Menurutnya hari ini adalah hari yang paling bahagia dalam hidupnya, dimana dia bisa jalan-jalan bersama Prilly dan semua keinginannya selalu dituruti oleh Ali.

"Makasih ya kak Prilly sama kak Ali udah bikin Verlita bahagia hari ini"

"Nggak usah makasih sama kak Ali ver, yang ngajak jalan-jalan kan kak Prilly" sahut Ali. "Tapi kan kak Ali dari tadi nuruti semua apa yang Verlita mau, dari Verlita pingin beli boneka hello kitty, main Timezone dan sekarang makan di KFC" jelas Verlita.

Ali mengusap-usap kepala Verlita dengan lembut. "Itu karena kak Ali sayang sama Verlita. Nggak tau kenapa padahal kita baru dua kali ketemu tapi kak Ali udah sayang sama Verlita"

"Iya li, gue juga. Pas pertama kali ketemu sama Verlita tuh rasanya kita udah kenal lama banget, udah kayak adek sendiri" tambah Prilly ditengah pembicaraan.

"Kak Ali sama kak Prilly sayang sama Verlita, jadi Verlita harus jadi anak yang baik, nggak boleh ngecewain orang-orang yang udah sayang sama Verlita"

Verlita yang mendengar nasihat dari Ali pun hanya mengangguk. "Verlita sayang kak Ali sama kak Prilly, jangan tinggalin Verlita ya kak"

Prilly langsung membawa Verlita kedekapannya menumpahkan perasaan sayangnya pada Verlita. Ali yang melihat adegan tersebut hanya tersenyum, tak tau kenapa saat ini ia sangat senang sekali melihat senyum yang terukir di wajah Prilly.

"Drama-dramaannya udah an, habisin tuh makannya"

Seketika Prilly menatap Ali kesal karena sudah merusak momen indahnya bersama Verlita.

"Lo ganggu!" Ucap Prilly sambil memicingkan matanya dan jarinya membentuk angka dua kemudian di maju mundurka kearah mata Ali.

********************

"Bangun kai, udah sampe rumah lo nih" Yudha mengusap-ngusap pipi Kaia lembut. Dengan cara lembut Kaia tak bangun-bangun, Yudha pun menggunakan cara sedikit kasar. Yudha menepuk-nepuk pipi Kaia agak keras "Kai bangun, lo tidur di dalem rumah aja lebih nyaman. Dari pada di mobil, pengap"

Yudha menghela nafas kasar "susah juga ya bangunan lo Kai. Dasar kebo betina! Molor mulu" gerutu Yudha.

Sekali lagi Yudha mencoba membangunkan Kaia. "Kaia Putri Pratama, bangun! Kita udah sampai depan rumah lo nih, lo nggak mau tidur di kamar aja?" Yudha membangunkan Kaia dengan suara agak meninggi.

Berawal Dari TatapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang