"Lo nggak pulang Kai?" Tanya Yudha pada Kaia yang sedaritadi duduk di sofa dekat meja kerjanya. "Males ahh, di rumah bosen gue. Mending disini nungguin lo periksa pasien lo" jawab Kaia. Sepulang dari kampus, Kaia tidak langsung pulang melainkan pergi ke rumah sakit menemui Yudha. Ia malas jika pulang ke rumah. "Yaudah, bentar lagi gue selesai kok. Terus lo pulangnya gue anter"
Yudha kembali menyibukkan dirinya dengan data-data pasien yang harus diperiksa esok hari. Sedangkan Kaia sedang sibuk dengan iphonenya. Ditengah kesibukan masing-masing terdengarlah suara ketukan pintu ruangan Yudha. "Masuk" perintah Yudha. Ternyata Maria asisten Yudha "permisi dok, ada satu pasien lagi yang harus diperiksa" ucap Maria saat sudah berdiri dihadapan Yudha. "Baiklah, pasien kamar berapa?" Tanya Yudha sembari mengemasi peralatan dokternya guna segera memeriksa pasien tersebut. "Hhmm.. pasien rawat jalan dok, baru saja tiba". "Baiklah suruh masuk saja". Maria pun bergegas keluar memanggil pasien rawat jalan yang harus diperiksa.
Tak lama kemudian datanglah Maria dengan seorang wanita dan seorang laki-laki. Maria pun meninggalkan kedua orang itu dan sekarang kedua orang itu sudah duduk dihadapan Yudha. Kaia yang belum menyadari jika ada pasien yang datang, karena ia memfokuskan matanya pada iphone yang ia genggam. Kedua orang itu juga belum menyadari keberadaan Kaia yang duduk di sofa pojok kanan belakang. "Hhhmm.. yang sakit siapa?" Tanya Yudha pada kedua orang dihadapannya ini, karena keduanya tidak ada yang terlihat sedang sakit "Saya dok" jawab wanita tersebut. "Keluhannya apa?" Tanya Yudha lembut. "Tubuhnya lemas dok, badannya panas, wajahnya pucat" jawab laki-laki disamping wanita tersebut.
Kaia yang mendengar penjelasan seorang laki-laki tersebut merasa tak asing dengan suaranya. Kaia pun mendongakkan kepalanya, betapa terkejutnya ia. Ternyata pasien Yudha saat ini adalah kak Regine dan Kak Elang. "Kak Elang?" Guman Kaia lirih tapi masih bisa di dengar. Elang yang merasa namanya disebut dari arah belakang pun menolehkan kepalanya ke arah suara tersebut berasal. "Kaia, ngapain lo disini?" Tanya Elang. "Kakak sendiri ngapain disini?" Kaia bertanya balik pada Elang. "Gue nemenin Regine periksa" jawab Elang. "Lo kenal sama pasien gue ini Kai?" Tanya Yudha bingung, pasalnya dari mana Kaia tau kedua orang dihadapannya ini. "Ya kenalah, Kak Elang itu kakak gue terus kak Regine sahabatnya dari kecil" jelasa Kaia. "Kai lo ngapain disini? Lo sakit?" Tanya Elang yang masih heran, kenapa adiknya bisa di ruangan seorang dokter. "Gue tadi habis dari kampus mampir kesini bentar, ada yang gue omongin sama Yudha" jawab Kaia. "Lo kenal sama dokter Yudha? ". "Kaia teman saya saat SMA" sahut Yudha. "Teman SMA? Kok sudah jadi dokter?" Tanya Regine, ia bingung Kaia saja saat ini baru menginjak semester 4 kenapa Yudha sudah menjadi seorang dokter dan bekerja di rumah sakit ternama?
"Karena saya mengambil kedokteran di Inggris yang lebih cepat selesai" jawab Yudha sopan. "Oh jadi dokter ini temennya Kaia, tapi gue nggak yakin kalau cuman temen" goda Regine. Kaia yang merasa di ledek langsung menyahut "temen kak, Yudha cuman temen gue". "Lo bawa mobil kan Kai?" Tanya Elang. Kaia mengangguk cepat. "Pulang gih, ntar dicari Mama sama Papa" suruh Elang. "Gue pulangnya ntar, nungguin Yudha. Nanti gue dianter dia kok kak, mobilnya Yudha lagi dibengkel. Jadi mobil gue dibawa dia" Kaia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat menyadari apa yang ia ucapkan baru saja. Elang mengernyitkan keningnya "lo pulang sama dokter Yudha? Mobil lo dibawa dia?". "Iya, tadi saya siang mobil saya masuk bengkel. Kebetulan Kaia datang, saya ingin numpang tapi katanya biar mobilnya saja saya bawa, besok pagi saya jemput" sahut Yudha. "Dok, nggak usah formal-formal deh. Lucu didengernya" ucal Elang "jadi adek gue sekarang udah pulang sama temen cowok? Terus besok pagi bakal dijemput sama temen cowok juga?" Tambah Elang dengan menekankan kata temen cowok. "Apaan sih kak, orang beneran cuman temen" sahut Kaia. "Yaudah, biarain aja Kaia sama dokter Yudha. Sekarang dokter periksa aku aja, biar aku cepet sembuh" ucap Regine. Yudha pun memeriksa Regine yang sudah terbaring di ranjang yang tersedia di ruangan Yudha.
*******************
Jam sudah menunjukkan pukul 19.36 WIB. Tapi Prilly sejak sore tadi belum juga keluar dari kamarnya, hal tersebut membuat Ali geram. "Lama amat tu bocah dandan, dari tadi kagak kelar-kelar" gerutu Ali dalam hati, pasalnya Ali sudah menunggu Prilly selama 20 menit di ruang tamu. Karena sudah tak sabar, Ali memilih menghampiri Prilly di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Tatap
Fiksi PenggemarMaaf cerita ini tidak pakai sinopsis, jadi kalau penasaran langsung baca aja:)