Revisi
eh aku muculnya kecepetan ya heheh :)
--
Axella mulai membuka matanya karena terasa panas di sekitar tubuhnya. Dia juga merasakan berat dibagian perutnya, seperti ada beban yang berat menimpa dirinya.
Dengan kesadaran penuh ia mencoba menoleh kearah perutnya, disana ada lengan besar yang menindih tubuhnya. Akhirnya ia teringat dengan kejadian semalam. Dia ingat bahwa dia mengajak kakaknya untuk tidur bersama karena kamar yang sangat berantakan.
Dia teringat atas apa yang terjadi semalam, sebegitu marahnya Baya dengan Axella karena keluar bersama Adrian.
Sekali lagi Axella menggigit bibir bawahnya untuk menahan air matanya. Dia tidak mau kalau kakaknya harus terluka karenanya. Sekarang ia merasa dilemma, apa yang harus diperbuatnya.
Satu sisi tidak ingin kakaknya terluka, satu sisi tidak mungkin memutuskan hubungannya dengan Adrian. Jika di pikirkan terus masalah yang ia hadapi membuatnya semakin pusing.
Axella menolehkan wajahnya kearah wajah Baya yang sedang tidur, ia terkekeh melihat wajah lucu kakaknya jika tertidur.
Jika sudah tertidur dengan posisi menelungkup, pasti tanpa sadar mulutnya terbuka. Terdengar sekali dengkuran halus yang dikeluarkannya.
Axella mencoba menyingkirkan tangan kakaknya yang berat dari perutnya dengan perlahan. Karena dia tidak ingin membangunkan sang kakak dari mimpi indahnya.
Setelah berhasil akhirnya ia bangkit dari tempat tidur dan bergegas untuk mandi. Karena sempat melihat jam bahwa sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Sedangkan Axella harus berangkat kuliah tepat pukul setengah 8.
Sekitar 20 menit Axella membersihkan badannya dan juga mengganti pakaiannya. Saat ia berkutat dengan alat riasnya, ia melihat kakaknya dari cermin riasnya yang masih setia tidur dengan nyenyak.
Hari ini adalah hari Rabu, biasanya sang kakak akan berangkat lebih pagi untuk bekerja.
"Kak, kakak..." Axella mencoba membangunkan Baya. Terdengar seperti gumaman dari kakaknya, tapi tak ada tanda bahwa akan bangun.
Axella pun mendekat kearah Baya, ia mencoba membangunkan dengan menggoyangkan tubuhnya, "Kak bangun, nggak kerja?"
Sekali lagi hanya gumaman yang terdengar, "Kakaaakk, bangun woy! Dasar kebo." Geramnya mulai kesal.
"Bentar bawel! Lima menit lagi." Axella mendelik mendengar sahutan kakaknya.
Bawel.
Kata itu adalah kata kutukan baginya. Axella mendengus kearah kakaknya yang belum juga bangun.
Axella menoleh kearah jam dinding yang ada di kamarnya, dia menyeringai kearah kakaknya.
"Kak, bangun. Udah siang ini. Memangnya kakak tidak bekerja?"
Axella menanti tapi nihil, kakaknya tidak juga bangun. Axella hanya bisa menggeleng melihat kakaknya masih tertidur. Axella menggaruk kepalanya tidak gatal. Berpikir bagaimana cara membangunkan sang kakak.
"Kakak kerja, ini hari Rabu. Sekarang sudah jam 11, biasanya-" Axella berjingkit saat melihat kakaknya sudah berdiri didepannya dengan mata yang masih setengah terbuka.
Baya mengusap matanya dengan kasar supaya segera terbuka, "Apa kamu bilang?" Tanya Baya dengan suara seraknya.
"Jam 11 kak-" Baya hendak pergi tapi selimut yang melilit tubuhnya membuatnya ia terjatuh ke lantai sekarang. Axella yang melihat itu hanya bisa tertawa melihat keadaan kakaknya yang begitu lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Obsession
RomanceAbbaya Fahmi Putra anak tunggal dari keluarga Fahmi yang hidupnya penuh dengan semua apa yang ia inginkan. Hingga pada akhirnya ada satu permintaan yang membuat Indri yang berstatus ibunya sangat terkejut. Abbaya menginginkan seorang bayi perempuan...