YMO - Part 26

5.1K 212 13
                                    

Rencananya ingin melucu di part sebelumnya tapi kayaknya ga ada yang lucu hehehe...

Coba disini ku buat lucu deh ya hehehe...

--

Tak beberapa lama kembali terdengar bayi menangis. Baya menatap bayi ketiga nya dengan tegang.

"Berapa kali lagi istri gue ngejan ?" Tanya Baya spontan setelah melihat bayi ketiga nya keluar.

"Istri gue hamil berapa bayi?" Tanyanya lagi.

Rodi tersenyum sembari memberikan bayi yang telah di potong tali pusatnya pada suster.

"Mau punya anak berapa kamu? Selamat ya bro, atas kelahiran ketiga bayi kalian. Sekaligus ya langsung tiga bayi." Ujarnya sambil tertawa.

"Yakin? Kali aja ada bayi yang ketinggalan atau sembunyi di perut istri gue. Coba cek sekali lagi." Ujar Baya masam.

Rodi hanya tertawa, akan tetapi tawanya terhenti saat salah satu suster berkata,

"Dokter, nyonya Axella tidak sadarkan diri."

Rodi pun bergegas memeriksa keadaan Axella dan dia pun menggeleng karena Axella mengalami pendarahan hebat.

"Is-istri gue kenapa?" Raut Baya berubah khawatir saat melihat wajah istrinya yang pucat pasi.

"Lo keluar sekarang, gue tangani istri lo."

Baya menggeleng, "gue juga dokter, gue mau tau keadaan istri gue." Tegas Baya.

"Enggak! Mending lo keluar. Gue yang tangani. Istri lo bakal baik-baik aja. Gue jamin." Jelas Rodi.

Tiba-tiba Baya menarik kera baju Rodi, "Gue percaya sama lo, selamatin istri gue. Dia yang paling berharga!"

Setelah dilepas kera bajunya Rodi pun mengangguk dan Baya meninggalkan ruangan tersebut.

Rodi berusaha sekuat tenaga akan tetapi keadaan Axella yang semakin memburuk membuatnya harus melakukan tindakan lebih jauh agar menyelamatkan Axella.

"Xel, kamu harus bertahan. Suami dan ketiga anak kamu, menunggu kamu."

Rodi hanya bisa menggeleng saat tahu kalau akhirnya seperti ini. Dia tidak menyangka bahwa prediksinya melenceng jauh dari perkiraan.

"Kita pindahkan ke ICU, tolong kumpulkan beberapa dokter untuk membantu operasi ini. Axella harus ditangani segera." Jelas Rodi sembari berjalan keluar ruangan.

*
Beberapa bulan kemudian

"Baya..."

Tidak ada sahutan.

"BAY!"

Sekali lagi tidak ada sahutan. Pundak pria yang sedari tadi berusaha memanggil sahabatnya yang melamun di sentuh oleh seseorang.

"Ini yang terjadi setelah Axel tidak lagi bersamanya, bahkan ketiga bayi nya di abaikan olehnya."

Rodi pun mendekat kearah Baya dan berjongkok didepan sahabatnya.

"Bro, jangan gini please. Anak lo butuh lo, Axel bakal sedih kalau lo terus begini." Jelas Rodi tapi tetap tidak ada tanggapan dari Baya. Tatapan pria itu kosong menghadap jendela.

Dari kamar sebelah terdengar tangisan bayi yang saling bersautan.

"Saya tinggal dulu, cucu cucu saya menangis." Ujar Salman.

Rodi pun mengangguk, lalu berdiri tepat dibelakang Baya. Tangannya berusaha memijit pundak sahabatnya supaya tatapan itu tak lagi kosong.

"Dia tetap tenang dan cantik ya Bay meskipun matanya sudah tertutup." Ujar Rodi.

"Ya dia selalu cantik keadaan apapun." Jawab Baya akhirnya.

"Akhirnya lo kembali. Dari tadi kemana aja di panggil kagak ada respon."

Baya yang semula tatapannya kosong lalu memutar melihat Rodi lalu menggeleng.

"Kenapa gue bisa duduk disini?" Tanya Baya bingung.

Rodi mengedihkan bahunya, "ya mana gue tau, gue baru dateng."

"Tadi gue berendam di bathtub karena capek ngurusin triplet." Jelas Baya.

"Terus kenapa gue ada di kamar Axel sekarang? Siapa yang pakein gue baju? Tadi gue telanjang bulat bro di bathtub." Lanjut Baya.

Rodi mengangkat alisnya lalu menggeleng, di luar dia berusaha tersenyum dengan pertanyaan sahabatnya yang emang terlihat lucu. Tapi Rodi tidak bisa penuh bohong apa yang terjadi Baya karena setelah Axel tidak lagi menemaninya. Baya mengalami depresi dan lebih sering melamun. Saat dia sadar dari lamunannya pasti berada di kamar Axel. Tapi Baya selalu tidak tahu kenapa dia bisa berada disana setelah sadar padahal sebelumnya dia berada ditempat lain.

"Ayo! Jangan disini, anak anak lo tadi nangis, mereka butuh lo sekarang." Ajak Rodi menarik tangan Baya dan meninggalkan kamar yang sudah hampir setengah tahun kosong.

--

Segini dulu ya, ga nyambung ya? maaf. serius buntu.

YMO 26 (update 21 April 2019, 07.55)

thank you *love*

You're My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang