YMO - Part 8

22.8K 768 10
                                    

Aku tahu ini bukan hari Sabtu, bukan waktu yang tepat untuk update, iya iya paham.

Tapi, ini adalah April Mop yeaahhh....

Disini aku memberikan April mop bukanlah sebuah tipuan, melainkan kejutan buat kalian Updatenya cepat, wkwk

Tenang aja, ceritanya nyambung kok dari part sebelumnya, yaa tapi lagi nih readers, hehehe

Tapi nya yang menunggu part ini Baya sama Axel kawin ditunda di part selanjutnya hehehe

Maafkan, bukan maksud php. Ceritanya aku pikir bakal nikah di part ini, ternyata belum wkwk

*Oh ya Part 7 ada di notif ya? Iya. kan aku kemarin bilang kalau hancur kalimat-kalimatnya, jadi aku revisi. Dibaca monggo, nggak ya gapapa

So selamat menikmati ceritanya ya readers, jangan lupa Vote dan juga komentarnya, thankyouu

--

Baya dengan tatapan mata yang merah padam terlihat dia sangat sangat marah. Dia berjalan memasuki gedung tinggi yang memiliki 25 lantai. Gedung itu disebut Fahmi Corp. Ya, gedung itu adalah gedung perusahaan milik ayahnya. Perusahaan perhotelan terbesar dan termewah se Asia Tenggara.

Saat Baya memasuki lobby gedung tersebut para pegawai dan juga pelayan memberikan hormat padanya. Siapa yang tak mengenal Abbaya Fahmi Putra? Anak dari pemilik perusahaan ini, yaitu Fahmi Putra yang sudah terkenal dengan kehebatannya. Apalagi sebentar lagi Fahmi Corp. yang meneruskan adalah Baya.

Baya tidak tertarik dengan apa yang dimiliki ayahnya, dia adalah anak yang memiliki cita-cita yaitu sebagai dokter jantung. Awalnya Fahmi kecewa dengan keputusan anaknya, tapi dulu saat kecil dia juga sama seperti anaknya mengejar cita-cita nya. Akhirnya dia membiarkan saja apa yang menjadi keputusan Baya jika memang itu adalah baik.

Baya berjalan kearah resepsionis, "Selamat sore Pak Abbaya, selamat datang." Wanita yang bekerja dibagian penerima tamu itu menyambutnya.

"Dimana ruangan Ibu Valia Emeralda?" Baya tak cukup waktu hanya untuk berbasa-basi. Dia harus menuntaskan masalahnya dengan wanita yang tidak memiliki urat malu tersebut yang sayangnya berstatus adik sepupu nya.

"Ada di lantai 7, pak. Gunakan lift yang sebelah kanan. Khusus petinggi." Jelas wanita itu menunjuk lift yang tepat disebelah kanan mejanya.

"Untuk pegawai yang ada di lantai 7, aku perintahkan mereka semua dari sekarang hingga satu jam kedepan tidak berada di lantai tersebut. Dan yang lainnya jangan ada yang boleh kesana satu jam kedepan."

Wanita itu mengangguk mengerti, "Baik pak."

Baya berjalan dengan aura yang sangat menakutkan menuju lift.

Setelah sampai di lantai tujuh, hanya ada satu orang yang jalan tergesa-gesa menuju lift yang ada disebelah kiri. Wanita itu sempat memberikan hormat pada Baya. Baya hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

Sepatu pantovel beradu dengan lantai keramik yang membuat suasana hening menjadi sedikit ramai. Baya tanpa mengetuk langsung saja membuka pintu kayu yang tingginya lebih dari 200cm. Sang pemilik ruangan menyadari ada seseorang yang masuk kedalam ruangannya, tapi dia terlalu sibuk untuk melihatnya.

"Ada apa lagi? Apa masih kurang?" Wanita itu berucap tanpa tau siapa yang sedang ia tanyakan.

Baya menyeringai sinis kearah wanita itu, dia membanting pintu kayu itu sehingga wanita itu tersentak dan melihat dengan tatapan horor siapa yang membanting pintu ruang kantornya.

"Ka-kak Baya?"

"Iya Valia. Ini aku." Baya mendekat dengan kedua tangannya mengepal kuat hingga memutih karena sudah sangat emosi.

You're My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang