Assalamualaikum, Taqoballahu minna wa minkum. Maaf yang selalu molor update hehe
**
Setelah sampai rumah sakit, tanpa berbasa basi dia langsung menuju ruangan Axella berada. Benar saja Axella bergerak dengan gelisah ingin melepaskan semua alat yang membantunya untuk hidup selama koma.
"Axel, kamu mau ngapain?" Tanya Rodi mencegah gadis it- ups! Maksudnya wanita itu melepaskan alat bantu kehidupannya. Karena kondisi Axella baru saja stabil.
"Kak Rodi, anakku..." Ucap Axella parau. Bahkan suara yang dikeluarkan Axella begitu pelan tanpa ada tenaga.
"Tenanglah, ketiga anak kamu baik-baik saja."Jelas Rodi dengan senyuman. Beruntungnya setelah mendengar itu Axella sedikit lebih tenang.
"Istirahat, nanti akan aku bawa mereka kesini." Lanjut Rodi membaringkan kembali Axella dan memasang alat yang seperlunya yang memang masih harus dipasang di tubuh Axella.
Axella sedikit menyerngit dengan kata 'mereka'. Tapi dia lelah berpikir dan menyimpulkan bahwa mereka adalah Baya dan anak yang baru ia lahirkan.
Rodi memeriksa keseluruhan kondisi istri dari sahabatnya itu. Setelah mendianogsa dia sangat bersyukur Axella pulih lebih cepat dari prediksinya jika Axella sadar dari koma.
Dia juga merasa harus lebih hati-hati dengan mendianogsa pasien, dia harus mendapatkan hasil yang sangat kongkrit dari hasil tes. Bukan main dianogsa sendiri hingga berakibat fatal seperti yang terjadi pada Axella. Tapi sejujurnya baru Axella dia salah prediksi setelah menjabat sebagai doker kurang lebih 6 tahun.
"Bay," Sambung Rodi saat menghubungi Abbaya.
"Ya?" Balas Abbaya bingung disana.
"Ada yang mau ngomong sama lu."
"Siapa? kalau bukan orang penting nggak usah!". Ketus Abbaya.
Rodi tersenyum dan menyerahkan ponselnya ke Axella.
"Kak, anakku mana bawa kesini dong. Aku mau ketemu." Tukas Axella langsung.
Disebrang sana Abbaya terdiam. Mencermati suara yang sudah hampir 6 bulan tidak ia dengar.
"Halo kak Abbaya?" Sahut Axella memastikan sambungan teleponnya masih aktif atau tidak.
"Axel..." Jawab Baya sangat pelan tapi didengar Axella.
"Iya kak, cepet kesini sekalian bawa anakku ya." Langsung saja Axella mematikan dan menyerahkan ponsel tersebut pada pemiliknya. Axella heran melihat Rodi tersenyum lebar atau lebih tepatnya menahan tawa.
"Kak Rodi kenapa toh?" Tanyanya.
"Pasti Abbaya ga percaya dengan suara kamu barusan." Jelas Rodi.
"Emangnya aku koma berapa tahun? Eh nggak mungkin ya? Jangan ah! Aku belum melihat secara langsung anakku yang masih bayi nanti." Cerocos Axella tanpa stop membuat Rodi gemas sendiri. Dia membatin siapa yang menyangka wanita yang bertingkah seperti anak kecil ini adalah seorang ibu dari tiga anak.
"Kamu cuma koma enam bulan, Xel."
Axella melebarkan matanya, "Ish! Lama banget pasti anakku sudah bisa ngoceh sekarang." Oceh Axella lagi.
"Ya mereka setiap hari balapan ngoceh, membuat suami kamu pusing."
Axella kembali menyerngit bingung. Sebenarnya mereka yang di maksud dokter Rodi siapa. Masa Abbaya memberi nama anaknya dengan kata 'Mereka'.
*
Setelah mempersilahkan Axella makan, karena sudah waktunya meminum obat. Rodi pamit keluar sedari tadi ponselnya berbunyi dan tertera nama ibunya Abbaya.
Langsung saja Rodi menjelaskan semuanya tentang keadaan Axella.
Setelah sambungan terputus kurang lebih 30 menit keluarga sahabatnya datang ke rumah sakit untuk melihat salah satu anggota keluarganya yang baru sadar dari koma.
Rodi menggeleng tidak percaya, jarak tempuh dari rumah abbaya sampai rumah sakit normalnya tanpa hambatan macet perkiraan satu jam. Tapi ini hanya 30 menit saja. Wow!
Rodi menyambut Abbaya dengan menepuk pundak sahabatnya.
"Dia diruangan VVIP kelas satu rumah sakit ini." Jelas Rodi sebelum Abbaya bertanya.
Abbaya berlari meninggalkan keluarganya yang berjalan lebih santai. Ibunya mendengar menantunya sadar sudah cukup membuatnya lega.
Rodi mengambil alih stoller triplet yang di dorong Ibunya Abbaya.
"Biar aku saja tante, Axella ga sabar ketemu anaknya." Ujar Rodi.
"Terima kasih telah mengembalikan kedua anakku ya, Nak." Ujarnya tulus.
Rodi tersenyum.
Ya benar kedua anaknya kembali. Axella yang sadar dari koma nya, dan Abbaya yang kembali seperti dulu.
--
Yeayyy... alhamdulillah aku udah update. Tapi maaf pendek sangaattt.
Selamat menikmati ya
YMO - Part 28 (Update 28 Juni 2019, 10.18 WIB)
See you in next capther...
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Obsession
RomanceAbbaya Fahmi Putra anak tunggal dari keluarga Fahmi yang hidupnya penuh dengan semua apa yang ia inginkan. Hingga pada akhirnya ada satu permintaan yang membuat Indri yang berstatus ibunya sangat terkejut. Abbaya menginginkan seorang bayi perempuan...