Kesambet apa aku update hari ini hehe
Semoga part kali ini nggak membuat kalian menjambak, menggigit, apalagi menggantung saya. aku belum kawiiiin -____-
Semoga kalian suka ya
Like and comment plis,
--
"Maafkan saya Om, pernikahan ini di tunda dulu." Setelah Baya mengucapkan kalimat itu pada Salman ia langsung bangkit dan keluar untuk mengetahui kondisi Axella.
Valia, wanita menatap kesal dan menggeram melihat Baya yang meninggalkannya begitu saja, "Pa, kenapa tidak dilanjut?"
Salman menatap anaknya, "Kamu jangan egois, Axella baru saja sadar."
"Kenapa nggak mati aja sih."
"Valia!! Jaga ucapanmu." Salman membentak, karena dia mendengar jelas gerutuan yang dilontarkan oleh Valia.
Baya berlari menuju ruangan Axella, ternyata disana sudah ada dokter dan beberapa suster. Saat Baya hendak masuk dilarang oleh Jodi karena dokter masih memeriksa keadaan Axella dan yang hendak menjenguk menunggu sampai Axella di pindah ke ruang perawatan.
Cukup lama menunggu, pintu yang sedari tadi dipandang terbuka bersamaan dengan dokter dan para suster yang sedang mendorong brangkar dimana Axella beebaring.
Baya tersenyum melihat mata Axella yang memandang dirinya walaupun dengan datar.
"Bisakah ke ruangan saya untuk menjelaskan kondisi nona Damaris?" Dokter bertanya sesaat setelah Axella menghilang dari ujung lorong.
"Baiklah dok." Jawab Jodi kemudian.
Jodi memandang Baya yang gelisah menatap dimana Axella menghilang, "Bay,"
Baya menoleh kearah Jodi, "Ikutlah dengan saya untuk mengetahui kondisi Damaris."
Baya mengangguk lalu mengikuti Jodi dari belakang.
"Saat nona Damaris bangun dia seperti orang yang tidak mengingat siapa dirinya. Saat saya menanyai namanya pun sudah saya duga bahwa nona Damaris mengalami hilang ingatan keseluruhan." Jelas dokter setelah Baya dan Jodi datang menemuinya.
Baya mendesah kuat dan menjambak rambutnya setelah mendengar penjelasan dokter.
"Apakah istri saya bisa kembali mengingat?" Baya bertanya setelah diam seribu bahasa untuk mencerna semua penjelasan tadi.
Dokter Tomi tersenyum sesaat matanya yang sedang membaca sebuah berkas, "Tenang saja, benturan yang terjadi hanya mengenai satu titik dimana kemungkinan hasilnya akan melupakan beberapa memori atau keseluruhan selama sementara. Jadi nona Damaris sangat memungkinkan akan kembali ingatannya. Jangan dipaksa untuk tidak mengganggu kesehatannya."
Jodi yang mendengar itu mendesah lega, setidaknya tidak terlalu parah yang dialami anaknya.
"Bolehkah saya menemuinya sekarang?" Baya bertanya, terlihat sekali ia begitu tidak sabar untuk bertemu dengan gadisnya.
"Tentu. Jangan terlalu banyak orang dan jangan dibuat lelah dengan mengenalkan siapa dia, siapa kalian masing-masing. Nona Damaris harus banyak istirahat terlebih dahulu."
"Baik dok." Ujar Jodi kemudian.
^^
Sedari tadi Baya menarik-membuang napasnya didepan pintu ruang rawat dimana Axella berada. Dengan kesiapan ia membuka pintu tersebut,
"Oh God, so long I was in a coma." Baya tersenyum mendengar suara Axella yang sedang berbicara dengan seorang suster yang sedang memasangkan infus di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Obsession
RomanceAbbaya Fahmi Putra anak tunggal dari keluarga Fahmi yang hidupnya penuh dengan semua apa yang ia inginkan. Hingga pada akhirnya ada satu permintaan yang membuat Indri yang berstatus ibunya sangat terkejut. Abbaya menginginkan seorang bayi perempuan...