YMO - Part 6

29K 985 21
                                    

Sebelum membaca part ini, biarkan aku berkicau sebentar, curhat sedikit. boleh ya? 

sudah seminggu ini aku menjalankan kuliahku yang semester 4, hastagaahhh tugasnya sudah menumpuk. huaaa 😢😭

well, ini ku sempatkan update cepat karena dapat vote yang begitu excited hehehe bertambah 300++ vote hehehe, well thank you, gracias, sukron 👏👏😄😄

tapi maafkan, kulihat word part kali ini lebih sedikit daripada part yang sebelumnya. maafkan yah, ingin kutambah tapi takut tak sempat di lanjutkan, nanti takutnya aku updatenya luamaaa banget. so, maafkan yaa 🙏

semoga kalian tidak kecewa dengan part yang singkat ini, untuk selanjutnya aku akan menulis di sela tugasku yang membludak, doakan yah...

well, silahkan membaca, vote dulu ya kalau bisa wkwk #maksa...

--

Seminggu telah berlalu setelah kejadian antara Baya, Axel, dan juga Adrian waktu itu. Seminggu ini Sonya dan juga Indri sangat sibuk untuk mempersiapkan pernikahan dadakan yang akan diadakan empat hari lagi. Untuk saat ini mereka hanya mempersiapkan akad nikah, karena mereka tidak mampu untuk mempersiapkan pesta pernikahan anaknya, apalagi harus mencetak ribuan undangan yang tidak mungkin selesai dalam waktu seminggu belum juga untuk menyebar undangan ke dalam kota maupun luar kota. Itu sangat rumit.

Akhirnya Baya memutuskan akad nikah saja, yang terpenting baginya adalah Axel sah menjadi miliknya di mata agama maupun hukum.

Axel. Axel selama seminggu ini hanya diam termenung meratapi nasib nya yang akan terjadi, terkadang dia menangis pelan untuk melegakan hatinya yang terasa sakit yang teramat. Dia juga tidak melepas ponselnya untuk menanti orang yang ia cintai menelephone nya. Tapi sayang, setelah kejadian lalu sampai sekarang Adrian tidak terdengar suara kabarnya.

Saat dia ditanya orang sekitar tentang keadaannya, entah sangat di percaya Axel menjawabnya, "Aku sedang gugup, sebentar lagi akan menikah." Itu saja semua orang percaya. Padahal dia tidak sama sekali gugup, justru dia merasa takut karena sebentar lagi apa yang tidak ia inginkan akan dijalani.

Untuk Baya, dia juga sedikit ikut campur dengan acaranya daripada Axel yang pasrah bagaimana konsep pernikahannya nanti. Baya tidak bisa hanya fokus ke acara pernikahannya, sebagai dokter dia harus profesional apalagi entah kenapa seminggu ini pasien begitu banyak sekali. Jadi dia percaya bahwa Indri dan juga Sonya bisa mengurus acara pentingnya.

Baya menjatuhkan bokongnya diatas sofa empuk di apartemennya. Dia baru saja pulang dari rumah sakit, dia baru menyelesaikan dua operasi tiba-tiba karena dokter yang seharusnya menangani mengalami kendala. Baya menghembuskan nafasnya secara cepat seperti ingin mengeluarkan rasa lelah yang ada didalam tubuhnya. Dia melirik sebelah kanan untuk melihat jam dinding yang ada disana. Pukul lima pagi, sekali lagi Baya menghembuskan nafasnya lagi. Sebentar lagi matahari akan terbit dan sekarang yang ia butuhkan adalah tidur.

Tok..tok...

Baya mengalihkan perhatiannya kearah pintu apartemennya, dia berdiri dan berjalan lesu kearah pintu. Dia sempat menggerutu siapa yang datang sepagi ini, bahkan matahari pun belum menampakkan wujudnya. Saat pintu dibuka, Baya sedikit terkejut melihat seseorang yang sekarang benar-benar ada di depan apartemennya, "Valia?"

Awalnya wanita itu menunduk, tapi saat Baya menyebutkan namanya dia mendongak dan tersenyum sangat manis kearah Baya, "Hai Bay," Valia nama wanita itu berdiri sedikit sempoyongan.

"Apa kamu sedang mabuk?" Tanya Baya konyol. Jelas dia itu sedang mabuk dari aroma tubuhnya yang berbau alkohol yang sangat tinggi tidak mungkin kalau bukan mabuk.

Valia tidak menjawab, dia justru berjalan masuk kedalam apartemennya Baya dengan sempoyongan. Tubuhnya tiba-tiba ambruk dan untungnya Baya cepat menangkap, karena kalau tidak dipastikan Valia akan membentur meja yang terbuat dari keramik yang ada di dekatnya.

You're My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang