BAB 8

3.4K 343 9
                                    

*Rin's POV

Satu kata yang mewakili perasaanku saat melewati pintu itu adalah dingin.

Ruangan ini tidak hanya gelap tapi juga sangat dingin. Seperti masuk ke ruangan pendingin saja. Saking dinginnya badanku sedikit gemetar.

Aku menghembuskan napas dan berjalan ke depan dengan hati – hati, takut kalau nanti aku menabrak sesuatu karena di sini benar – benar gelap gulita.

Untuk sesaat aku jadi takut melangkah karena aku teringat mimpiku saat berada di Sektor 23. Sama – sama gelap dan tidak tahu apa yang menunggu di depan. Tapi kemudian aku menguatkan diriku dengan berkata kalau ini nyata, bukan mimpi jadi aku memaksa kakiku untuk melangkah lagi.

Aku membalikkan kepalaku dan menjadi lebih waspada saat suara gemericing besi terdengar di belakangku.

Kata Ketua aku harus mengikuti rantai dan tadi terdengar seperti suara besi.

Aku berjalan ke depan dan suara besi itu terdengar makin keras dan makin keras. Di kejauhan aku melihat cahaya biru yang kecil. Aku mempercepat langkahku ke arah cahaya itu dan mendapati kalau cahaya itu sebenarnya adalah sebuah kolam yang didasarnya ada cahaya biru. Cahaya biru itu ternyata adalah api biru.

Rheel pernah bilang kalau api biru tidak bisa padam dengan air biasa dan kini aku melihat sebuah kolam berisi air yang didasarnya ada api biru.

Tiba – tiba ada suara muncul dan nyala api itu menjadi lebih terang.

"Aku adalah penjaga api biru suci pembuat Destiny Weapon milik Shadow, nyatakan identitasmu!"

Aku terkejut tapi segera menjawabnya. "Namaku Rin Luinne, aku ke sini untuk mendapatkan Destiny Weaponku."

Ada keheningan di dalam ruangan itu, aku menunggu reaksinya dan suara itu muncul lagi.

"Anda memiliki sesuatu yang aneh pada diri anda nona Rin. Bisakah anda memberitahukan nama Partner anda?"

"Oh, itu... Namanya Rheel Crusaider. Dia sudah mendapatkan Destiny Weaponnya yaitu pedang berwarna−"

"−hitam." Potong suara itu.

"Benar, kau masih mengingatnya?"

Suara itu diam lalu melanjutkan. "Hitam. Benar, waktu dia datang aku tahu kalau dia berwarna hitam. Sangat hitam dan pekat."

Aku tidak mengerti apa yang dia maksud. Apa maksudnya dengan sangat hitam dan pekat?

"Pikiran anda kacau nona." Kata suara itu.

"Aku tidak mengerti. Apa maksudmu dengan hitam?"

"Anda tidak tahu soal kutukan itu?"

"Kutukan?"

Dadaku berdegup kencang saat mendengar kata – kata itu. Kenapa rasanya ada yang janggal?

"Partner anda−Tuan Rheel adalah anak yang berbeda dari yang lain. Dia..." Suara itu berhenti dan tampaknya dia terdengar ragu untuk memberitahukannya padaku.

"Apa? Dia kenapa?" tanyaku tak sabar.

"Kalau Tuan Rheel tidak memberitahukannya pada anda maka saya juga sebaiknya tidak memberitahukannya. Mungkin Tuan Rheel masih butuh waktu."

Rheel butuh waktu untuk memberitahukannya padaku? Apakah masalahnya seserius itu?

"Kadang ada rahasia yang membutuhkan waktu untuk bisa diceritakan atau rahasia itu memang sengaja tidak diceritakan untuk melindungi orang yang disayangi." Kata suara itu pelan.

LEGEND OF ASWALD - Quarter 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang