*Rin's POV
"Tunggu, jadi maksudmu selama 10 tahun ini kau hidup di dunia lain−tepatnya di Sektor 23?" Jen duduk di depan meja kecil itu sambil menunjukku tidak percaya.
Aku sendiri duduk di atas kasurnya dan mengangguk dengan tenang.
"Tidak, tidak, tidak. Ini tidak benar. Jadi maksudmu selama ini aku menghabiskan waktuku mempelajari tempat – tempat di Aswald dan kau berkata kalau masih ada dunia lain di luar sana?" Jen memegang kepalanya dengan kedua tangannya seolah – olah dia mau gila.
Aku kembali menganggukkan kepalaku.
"Memangnya siapa orang yang mampu mengirimmu ke dunia lain?" suara Jen menjadi lebih keras dan dia menunjukku seperti menuduh seorang pelaku kriminal.
Aku berpikir sejenak lalu berkata. "Ketua dan juga ibuku." Aku menambah yang terakhir dengan tidak begitu yakin.
Jen berdiri dari kursinya lalu berjalan bolak – balik seperti setrika. "Aku tidak pernah bertemu dengan Ketua Shadow tapi aku tahu dia sangat kuat karena kakek sangat menghormatinya tapi ibumu−" Jen berhenti dan terdiam. Dia tampaknya sedang memikirkan sesuatu lalu mengamatiku dari atas sampai bawah. "Jangan – jangan? Memang dia pirang dan wajahnya mirip dengannya tapi benarkah?" Jen berbicara dengan dirinya sendiri lalu bertanya padaku.
"Kau lahir di Kerajaan apa Rin?"
"Di Kerajaan Luinne." Jawabku singkat.
Tiba – tiba Jen mundur dan bertanya dengan terbata – bata. "Ja−Jangan – jangan ka−anda adalah Putri Rin dari Kerajaan Luinne?"
Aku tidak yakin harus bereaksi apa tapi aku menggumamkan kata ia dan Jen mundur lagi selangkah.
"Tunggu! Ini mungkin hanya kebetulan saja tapi apakah Elysia temanmu−anda adalah Putri Elysia dari Kerajaan Klavier?"
Aku kembali menganggukkan kepalaku.
Dia berteriak dan muncul keringat di dahinya. "Jangan bilang Kevin itu adalah Pangeran Kerajaan Escion?"
Aku mengangguk lagi dan dia berteriak tidak percaya. Mungkin dia stress karena Pangeran negara yang dia tempati, sekarang sedang berada di dalam desanya.
Tapi tiba – tiba wajah Jen berubah menjadi serius dan dengan raut wajah yang agak sedih dia menatapku tepat di mataku dan bertanya. "Jadi Rheel adalah Pangeran Kerajaan Crusaider bukan?"
Kali ini aku yang terkejut tapi kemudian aku mengangguk mengiyakan.
"Aku memang pernah dengar berita kalau Pangeran Kerajaan Crusaider selamat dan dia adalah anak lelaki berambut dan bermata hitam tapi aku tidak percaya kalau aku telah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri." Dia bergumam dengan pelan.
Aku hanya diam dan pikiranku terfokus pada kata berambut dan bermata hitam.
Tiba – tiba mataku dan mata Jen bertemu dan seolah – olah baru ingat kalau aku juga berada bersamanya, dia berlutut dengan satu kakinya dan menundukkan kepalanya dalam – dalam. "Hormat kepada Tuan Putri! Maafkan hamba karena telah berkata dan bersikap tidak sopan di hadapan Tuan Putri!"
Aku berdiri dan panik. Cepat – cepat aku menyuruhnya untuk berdiri tapi dia tidak mendengarkan perkataanku.
"Hamba siap untuk menerima hukuman dari anda−" dan dia terus melanjutkan omong kosongnya.
Aku mencoba memanggilnya tapi tidak berguna sama sekali. Dia terus melanjutkan ocehannya dan kini dia mengingat – ingat kejadian di kamar mandi dan meminta maaf karena telah membiarkanku mandi di tempat sekecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGEND OF ASWALD - Quarter 0
Fantasy[ BOOK 2 : COMPLETE ] Rin akhirnya kembali ke dunianya-dunia aslinya. Kini dia harus menjalani hidupnya sebagai Rin Luinne-penerus Kerajaan Luinne. Tidak hanya itu, dia juga harus masuk ke salah satu organisasi yang ada di Aswald. Petualangan yang...