BAB 20

3.3K 319 9
                                    

*Jake's POV

Malam itu Blue moon muncul.

Pohon Morillgena bercahaya saat Blue moon tiba dan itu adalah pemandangan yang sangat indah. Pohon Morillgena bercahaya putih dan warna Blue moon yang memberikan kesan dingin terlihat sangat indah dan membuat semua orang menahan napas. Kukira semua orang akan terkesima melihat pemandangan itu.

Tapi ada satu orang...anak kecil.

Di antara kerumunan orang yang terkesima, tertawa, bercanda dan bahagia, hanya dia yang tidak mengeluarkan ekspresi apapun.

Mungkin kekontrasan itulah yang membuatku tertarik dengannya.

Dia menyelinap keluar desa dan tanpa pikir panjang aku langsung mengikutinya.

Dia terus berjalan hingga sampai di danau. Lalu dia duduk di tepi danau sendirian. Anak kecil itu melipat kakinya hingga ke dadanya lalu memeluknya erat seperti hanya itu saja yang dapat menemaninya.

Tak lama kemudian anak itu bernyanyi.

Suaranya sangat indah dan suasananya sangat menyenangkan tapi lagu yang dinyanyikannya terdengar sangat menyedihkan. Dia terlihat−terdengar sangat kesepian.

Aku menahan napasku.

Kini aku bukan terkesima dengan pohon Morillgena yang bercahaya, juga bukan karena bulan yang bersinar lebih indah dari biasanya tapi oleh seorang gadis kecil berambut perak yang terlihat sangat kesepian.

* End of Flashback

"Jake!"

Aku terbangun dari lamunanku saat mendengar namaku dipanggil. "Apa?" kataku. Aku melihat ke bawah di mana Dan sedang berdiri−mendongak melihatku yang sedang duduk di dahan pohon.

"Haah, apa yang terjadi padamu kawan. Jarang sekali kau melamun seperti itu." Kata Dan dengan suara beratnya.

"Entahlah." Jawabku singkat. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa mengingat kejadian 3 tahun yang lalu.

Dan melompat naik dan mendarat tepat di dahan pohon di sampingku. "Ah, jangan – jangan kau memikirkan dia ya?"

Aku terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa si idiot ini tahu? Apa mungkin dia sudah memiliki otak sekarang?

"Aku benar!" katanya saat melihatku terkejut.

"Bukan begitu, aku hanya−"

"Dia memang sangat cantik! Rambut pirangnya yang panjang terlihat sangat halus dan bersinar. Mata biru cerahnya terlihat sangat indah seperti batu Sapphire! Dia tipe wanita idealku!"

Aku terdiam untuk beberapa saat.

"Dia yang kau maksud itu jangan – jangan gadis Shadow itu?" tanyaku memastikan.

"Tentu saja! Siapa la−"

Kata – kata Dan terpotong saat aku memukul perutnya. Tidak terlalu keras untuk menjatuhkannya ke bawah tapi cukup keras untuk membuatnya terbatuk.

"Apa – apaan itu?!" tanyanya di sela – sela batuknya.

"Peringatan untuk diriku karena sudah berpikir kalau kau sudah memiliki otak."

"Kalau itu peringatan untuk dirimu lakukan pada tubuhmu sendiri dong!" katanya. Dia terdiam lalu menatapku sebentar lalu menambahkan. "Lalu apa maksud perkataanmu tadi?!"

Aku bersandar di batang pohon lalu diam−tidak peduli dengan ocehan Dan.

"Tapi gadis itu, siapa namanya...Rin ya? Setelah dipikir – pikir dia agak mirip dengan Ratu Emerald." Kataku.

LEGEND OF ASWALD - Quarter 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang