*Elysia's POV
Mataku terbuka dengan perlahan dan aku dapat mendengar banyak suara. Suara orang – orang yang sangat banyak dan ramai.
Aku duduk dan mendapati Kevin sedang duduk di depan jendela yang terbuka.
Ternyata dari sana asal suara orang banyak itu, pikirku.
"Kau sudah bangun?" kata lelaki berambut biru tua itu saat melihatku. Dia berjalan lalu duduk di kursi yang berada tepat di samping kasurku. "Bagaimana perasaanmu?"
"Aku baik – baik saja, tapi ini di mana?" aku melihat – lihat sekelilingku dan ruangannya terlihat sangat asing. Ruangannya berwarna coklat muda dan cahaya matahari sore yang masuk dari jendela memberikan kesan hangat pada ruangan ini.
"Ini di desa Starlight. Kau sekarang sedang berada di rumah pengobatan−itu yang mereka katakan." Katanya.
"Desa Starlight?" kataku perlahan. Tiba – tiba aku langsung teringat soal pertarungan kami dengan Lars. "Bagaimana dengan Lars? Mana Rin dan Rheel?" kataku dengan panik.
Kevin langsung membelai rambutku dengan lembut dan seketika itu juga aku menjadi rileks dan tenang. Dia menatapku tepat di mataku. "Tenanglah, mereka baik – baik saja dan Lars sudah tidak ada."
Kevin diam sebentar dan menatap lantai. Tangannya berhenti mengelus rambutku dan aku benar – benar merindukan tangannya yang besar itu di kepalaku.
"Kau tidak ingat kejadian kemarin?" tanyanya.
Kemarin?
Ingatan kemarin terlintas di kepalaku.
Kami pergi ke Headquarter Starlight untuk mengirimkan pesan Ketua. Tapi saat kami sampai di hutan, Lars datang menyerang. Kami berhasil melawan bayangan Lars karena mereka tidak dapat melukaiku dan Rin tapi Lars mengiris tangan kananku dengan belatinya.
Aku memperhatikan tangan kananku dan ada plester kecil di sana. Mungkin lukaku sudah sembuh total sekarang.
Lalu, Rheel dan Rin datang menolongku tapi Kevin diserang oleh bayangan – bayangan itu.
Kemudian...
Aku langsung mengangkat kedua tanganku dan mengamatinya. Aku sudah tidak menggunakan pakaian resmi Shadow dan sekarang sedang menggunakan baju lengan pendek berwarna biru muda.
Aku ingat ada sesuatu di kedua tanganku.
Sesuatu seperti tato.
"Kau mengingatnya?" tanya Kevin kembali.
"Samar – samar. Tapi apa yang sebenarnya terjadi Kevin?"
Kevin menghela napas lalu berkata. "Ini mungkin baru perkiraan tapi mungkin kau adalah seorang Controller."
"Controller?" tanyaku binggung.
"Controller tidak memiliki DW dalam bentuk senjata melainkan tato tapi mereka dapat mengendalikan satu elemen dan kemarin aku sudah membicarakannya dengan Rheel lalu kami menyimpulkan kalau elemen yang dapat kau kendalikan adalah besi."
Aku menerima informasi itu selama beberapa waktu lalu menyimpulkan. "Jadi maksudmu... aku punya DW?"
Kevin tersenyum. "Dari waktu pengambilan DW, aku sudah tahu kalau kau memiliki DW tapi aku tidak bisa memastikan apa DWmu jadi aku tidak mengatakannya, maaf."
Aku tersenyum dan bergumam 'tidak apa – apa'. Tapi aku teringat satu hal lagi.
"Oh ya Kevin, kemarin sebelum tato itu muncul rasanya Identify Markku menyala dan aku mendengar suara."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGEND OF ASWALD - Quarter 0
Fantasy[ BOOK 2 : COMPLETE ] Rin akhirnya kembali ke dunianya-dunia aslinya. Kini dia harus menjalani hidupnya sebagai Rin Luinne-penerus Kerajaan Luinne. Tidak hanya itu, dia juga harus masuk ke salah satu organisasi yang ada di Aswald. Petualangan yang...