BAB13 - Urusan Darren

6.8K 458 2
                                    


Amber terus-terusan mencaci maki Tasya dengan berbagai macam cacian tentunya. Aku hanya menggelengkan kepala melihatnya dan membiarkan Darren yang mengurus mereka.

Aku merasakan pusing lagi kini, ah seharusnya memang aku tidak memaksakan diri untuk pergi ke sekolah hari ini. Setelah membersihkan wajahku dari ulah hantaman Tasya kini aku duduk sambil menunggu Darren dan Amber, sangat bodoh bukan? Yang punya urusan Aku, yang ngurus Amber dan yang nyelesain Darren. Dan saat inilah dipertanggung jawabkan gunanya sahabat

Beberapa lama kemudian munculah Amber dengan muka kusutnya bersama Darren disampingnya, aku tersenyum haru menyambut mereka

"Kalian My Best best best is the best verry best best... Friend in my life!" Aku melompat memeluk mereka tetapi sebelum aku berniat memeluk mereka

Amber berdesis "Jangan sekarang, kepala gue nyut-nyutan"

***

Darren sedang bermain catur bersama Alfa, Darren memang sering bermain kerumahku dia sudah dianggap seperti saudara bagi kita sekeluarga. Aku memilih menonton televisi dalam diam, sesekali memikirkan kak Naufal. Ini hari pertama nyuekkin kak Naufal, memang sangat mudah soalnya pan kak Naufal gak masuk

"Elah kak, Aku nyerah deh mending main basket aja gimana?"

Aku mendelik kearah Alfa, sedangkan Alfa terlihat cengengesan. Dasar

"Kakak capek nih, istirahat dulu ya" Darren merebahkan dirinya disebelahku

"Payah ah, yaudah" terlihat Alfa mendengus lalu melengos pergi meninggalkan kita, Ya aku dan Darren tentunya

Hening.

Setelah beberapa menit kemudian Darren bangun dan mulai memasang wajah serius, aku hanya mengernyitkan dahi bingung

"Na, lo tau gak si?" Darren terlihat memainkan ponselnya

"Ap..Apaan?" Entah kenapa kok aku gugup gini, duh suasana sangat aneh bagiku atmosfir disekitar berubah menjadi dingin mencekam, Baper.

"Nih, liat dulu"

Darren menyerahkan ponselnya, aku memperhatikannya dan terpampang jelas Tasya yang sedang dicium keningnya oleh seorang pria yang jelas bukan Naufal

"Itu.. Tasya? sama si anak Praweswari yang nakal banget itu kan namanya kalo gak salah si El kan? Me-mereka kok.."

Darren menarik kembali ponselnya dan menghembuskan nafas kasar, Dia sayang Anna sangat sayang melebihi rasa egonya dan ini yang benar dilakukannya kan? Bahagia itu sederhana, sesederhana melihat orang yang kita sayang tersenyum.

Aku tambah bingung melihat Darren yang malah melamun, wajahnya kini memancarkan kesedihan. Demi kambing bertelur, apa jangan-jangan Darren suka sama Tasya?

"Ren,jangan-jangan selama ini kamu sayang sama Tasya?"

Darren melotot sambil mukanya sangat merah, oh yaampun Darren jadi suka Tasya selama ini? kok aku gak peka banget

"Kok lo bisa mikir sampe kesana si?"

Darren memasang wajah datar kali ini, Ih Darren mah punya penyakit DID kali ya? atau Bipolar disorder? mudah banget ganti air muka. Eh tapi amit-amit jangan sampe

"Aku tau kali, setelah nunjukkin foto itu kamu jadi kayak yang sedih apalagi coba? kamu cemburu kan renn?" Aku menggoda Darren, dia sangat lucu saat ini

'Apaan? Orang gue sedih karena elo Na, bukan orang lain'

"YEE SI KUNYUK MALAH BENGONG AH, DARREN SUKA RATU KELEK UHUK" Aku tersedak dan langsung minum ketika Darren menyerahkan segelas air minum

"Jangan heboh dulu, gue gak suka sama Tasya titik" Darren mendengus lalu mengacak-ngacak rambutku

"EH NTAR DULU INIKAN MINUM KAMU REN, KAMU GAK MINUM DISEBELAH SINI KAN?"

***

He's My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang