BAB15 - Teka teki

6.6K 451 1
                                    


Aku mengernyitkan halis mendengar pembicaraan kak Naufal, ini sangat sangat double triple mega hesa berbeda dari kak Naufal yang aku kenal

Dari raut wajah yang biasanya tenang, kalem sekarang dingin, penuh dengan.. Dendam? mungkin

"Kak, kak Naufal kerasukan ya?"

Kak Naufal mendelik, aku menggigit bibir bawahku dan semakin yakin kalau kak Naufal sedang kerasukan jin iprit saat ini

"Katanya lo pinter? lo selalu juara kelas? lo multitalenta?"

Sudah pasti aku terkesima, Kak Naufal selalu memperhatikanku selama ini ternyata duh

Kipas..kipas

"Ah e..enggak segitunya kak"

"Gue belum selesai ngomong" Aku terkesiap lalu memandangi wajah kak Naufal yang serius memancarkan hawa yang errr

"Tapi lo lemot, bodoh ngeharepin yang sama sekali engga seharusnya lo harepin bodoh bego tolol"

Cukup. Naufal gila!

"Kak ngomong to the point aja napa sih? berbelit-belit bikin aku engga ngerti apalagi sama perubahan sikap kakak"

Terlihat kak Naufal mengacak-ngacak rambutnya aku semakin gak ngerti

wahai jin yang berada dalam raga kak Naufal,keluarlah

Sambil memejamkan mata aku mendoakan kak Naufal supaya sadar

"Maaf"

"Tapi lo bener-bener harus berhenti merjuangin gue Na"

Gelap, itu yang aku rasakan saat kak Naufal terus terang. Walaupun aku memang dalam keadaan memejamkan mata si

"Gue.. gue risih gue ngerasa terbebani ngerasa keganggu, lo mau kan gak ngeganggu kehidupan gue?"

Aku menghela nafas pelan kemudian membuka mata, yang pertama dilihat adalah mata kak Naufal yang memancarkan keseriusan

Serius? Kak Naufal serius ngomongin ini.. Sentilan di lubuk hatiku terasa makin perih, ini yang dinamakan Patah hati? Cinta bertepuk sebelah tangan?

"Anna, lo denger gu-"

"Kak, daripada kamu minta aku buat ngejauh dari kakak mending kakak bersikap cuek acuh sama aku kak, sumpah ini lebih sakit dari apapun"

Terlihat kak Naufal hanya diam, aku mulai gelisah hatiku tidak tenang

"Aku akan tetep merjuangin kakak sejauh apapun kakak ngeberhentiin aku, aku gak peduli. Secuek apapun nanti kakak terhadap aku, aku tetep gak peduli!"

"Anna bukan gitu, lo gak pantes buat gue-"

"Apanya? apa aku harus jadi bad girl dulu kak? iya? oke! no prob akan aku coba"

"BUKAN ITU TAPI KARENA HANYA RAINATA YANG BISA NYEMBUHIN GUE!"

"Rainata? Sia-"

"LO GAK PERLU TAU HIDUP GUE"

BRAK

Setelah itu, tinggal aku yang hanya menunduk di tengah-tengah semilir angin yang terus bermain bersama helai-helai rambutku

Rainata? Siapa dia?

Tes..

Bukan, bukan air mata yang menetes dibawah aku pasti tidak menangis gara-gara ini! Tapi bukan juga air hujan karena cuaca terang benderang sejak tadi. Aku mulai mendongkak disana ada Kak Bara dengan baju basketnya disertai keringat yang bercucuran

"Lo gak papa kan Na?"

Aku menggeleng pelan, aku memang tidak apa-apa mungkin

"Syukurlah, Naufal gak bilang yang aneh-aneh kan? akhir-akhir ini dia aneh gue khawatir"

"Kak?"

"Ya?"

"Bisa ceritain siapa Rainata?"

"HAH?"

***

He's My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang