"Lo bisa enggak sih ngehargain apa yang dilakuin Anna ke kak Naufal?"Aku menghela nafas pelan, sambil melipat kedua tanganku lalu menyenderkan badanku ke tembok yang sudah terlihat tidak terawat. Sekarang kita, Aku, Amber dan Tasya sedang ada di belakang sekolah
Tasya terlihat sedang menyeringai lalu memegang rambutku, dengan menyebalkannya lalu dia menatapku sinis
"Bilangin nih sama dia, biar TAHU DIRI! udah tau kak Naufal pacar gue, dia masih aja ngingintil, ngejar-ngejar muka dia mau dikemanain?"
"ANJIR ITU MULUT-"
Amber ingin mengamuk sekarang, tapi aku mencegahnya
"Diem mber,biar aku aja yang ngomong" Aku mendekat kearah Tasya yang sedang melipat kedua tangannya "Denger ya ratu kelek, kamu sama kak Naufal engga pacaran secara real kan?" kening Tasya mengerut
"Maksud aku, kamu Tasya pasti punya alasan tersendiri buat jadian sama kak Naufal kan? dan karena kak Naufal punya penyakit aneh kamu manfaatin itu yakan?"
"Ini real karena gue sayang sama kak Naufal kok!"
"Bukan karena Baron?"
Tasya memelototkan matanya lalu berdecih pelan, sedangkan Amber hanya melihat ini dengan muka masam
"Gue udah duga, Baron ngomong apa aja sama lo?"
"Gaada"
"Bohong lo! JAWAB YANG BENER"
"OKE. BANYAK! DAN SEHARUSNYA KAMU SADAR KALO KAMU GABISA LARI DARI KENYATAAN SYA! MAAF-"
PLAK
Aku meringis pelan sambil berdecih, Amber tidak tinggal diam dia mulai mendekati Tasya yang.. Tunggu mata Tasya berkaca-kaca?
"DIEM LO MBER, KALIAN GAK SEHARUSNYA NGURUSIN HIDUP ORANG! INI URUSAN GUE. GUE GAK PERLU NASEHAT KALIAN! KALIAN GAK TAU APA-APA TENTANG HIDUP GUE"
Setelah itu, Aku dan Amber diam sambil memandang Tasya yang perlahan menjauh, satu hal yang aku tau sekarang. Tasya bener-bener rapuh
***
Aku memijat pelipisku, hari ini benar-benar sangat capek. Aku tidak mengerti dan memang benar kata orang-orang 'kenapa Tuhan nyiptain hati cuma buat dipatahin?' Dalam hati aku berteriak bodoh, ini hal yang sangat konyol selama hidup aku. Amber tidak mengerti dan menuntut curhatanku aku hanya mengangguk dan menceritakannya, Amber meminta maaf setelah itu
"NADIRA ADRIANNA?"
Aku tersentak, lalu melihat sekeliling terlihat wajah anak-anak yang tidak mengenakkan apalagi wajah Amber
"NADIRA ADRIANNA! jangan seenaknya mentang-mentang kamu siswi yang berprestasi malah ngelamun gak jelas! Sekarang juga keluar dari pelajaran saya! Lari 3 keliling lapangan!"
"Buset pak banyak banget, ini lagi panas-panasnya loh pak" Amber tak terima
"Diam Amber! Oke saya tambah jadi lari 5 keliling lapangan sekarang"
Aku mendengus lalu menatap Amber yang sekarang nyengir merasa bersalah, aku langsung keluar kelas menuju lapangan daripada pak Jejen tambah ngamuk
Dengan sekuat tenaga aku berlari mengelilingi lapangan, baru satu putaran saja sudah membuatku engap-engapan daripada seperti ini mending mencuci mukena mushola yang banyak dan baunya naudzubilah deh
***
Gue mengacak-acak rambut pusing, ini penyakit kayaknya makin parah kalo nginget-nginget Anna sama Tasya
"Woy Fal liat deh dilapangan itu si Anna dihukum"
"Biarin ajalah, bukan urusan gue"
Tanpa memperdulikan omongan Bara gue tetep nulis apa yang sedang sekretaris tulis di papan tulis (belibet) berhubung pelajaran Fiqih pak Maktum yang sedang berhalangan hadir
"Yakin Fal? lagian si Anna apa-apaan lagi ya panas-panas gini kena hukuman"
"Bosen kali jadi murid teladan terus"
Bara terlihat ngakak, gue hanya mendengus apanya yang lucu coba?
"Emangnya elo Fal, Eh-eh liat liat Fal lo kudu liat itu si Anna kayak yang mau pingsan"
Gue langsung menghampiri Bara dan melihat Anna yang sedang berdiri sambil memegangi kepalanya
"Tolongin gih Fal!"
Gue hanya diem, ragu antara tolongin apa engga. Kalo ditolongin Tasya pasti akan ngebuat Anna menderita lagi, eh masa iya gue takut sama Tasya?
"Yah kebanyakan ngelamun lo, jadi dia ditolongin sama orang noh liat pake baju bebas lagi siapa si? apa penjaga uks baru?"
Sambil mengerjapkan mata gue memandang kearah lapangan terlihat murid-murid mulai berkumpul dan disana ada laki-laki yang kayak gue kenal, gue pernah lihat dia waktu dilapangan sama Anna dan waktu itu Tasya ngeliatin terus dia sampe akhirnya maksa gue buat nyium kening dia. Ah kepala gue makin pening
"Heh, jangan kebanyakan ngelamun! sana susul ke uks"
"Lo gak atau aja Tasya kayak gimana"
"Tinggal ngomong disuruh sama bu Bunga buat ngambil apa kek, lo masa takut sama Tasya?"
Oke, ucapan Bara emang selalu benar setelah itu gue langsung keluar kelas menuju uks
***

KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Senior
Comédie[TAMAT - CHAPTER LENGKAP] Suka sama senior tampan apalagi alim dan taat ibadah, itu memang wajar. Tapi gimana kalo senior lo itu tipe ceweknya 'Bad girl'? "KAK LOOK AT ME PLEASE!" -Nadira Adrianna. [Beberapa part di private] [My first story on wattp...