-Anna POV-
Aku mendengus pelan, saat ini aku sedang kesal, marah, cemburu... Ah, pokoknya aku serasa pengen ajakin orang salto pake baju India, apa sih istimewanya Tasya! Kenapa sih kak Naufal harus ikut kepincut sama dia, cukup kakak kelas temanku saja yang dia rebut! Kak Naufal jangan.
"Lo jelek kalo lagi cemberut gitu." Seseorang mengagetkanku dari belakang, aku menoleh dan terdapat Darren dengan senyuman khasnya, seketika aku mengerjapkan mata, duh gantengnyaa kenapa Tuhan engga kasih hati aku buat Darren aja yang baik dan ganteng kenapa harus buat kak Naufal itu!
"Hey gue tau gue ganteng jangan ngeliatin sampe segitunya, entar gue baper." Darren duduk di sampingku sambil terkekeh pelan, entah kapan Darren datang yang jelas sebelumnya aku hanya sendirian di taman ini.
"Apaan sih Ren, aku lagi badmood banget, sumpah." Aku merajuk pada Darren.
Darren memang sudah dekat denganku dari mulai SMP, aku selalu mendapatkan kelas yang sama dengan Darren sampai sekarang. Bestfriend banget deh.
"Kenapa?" Darren mengacak-acak rambutku, aku hanya tambah cemberut sambil merapikannya kembali.
"Aku tadi mau kasih minuman sama kak Naufal, tapi keduluan sama Tasya lagi lagi dan lagiiii." Sambil menutup wajahku, aku menggelengkan kepala. Sungguh memalukan sekaligus menyesakkan.
"Udah satu semester ini tapi lo gak ada kemajuan hm." Darren terlihat menghela nafas kasar, seakan tidak terima cewek sebaik dirinya di perlakukan bodoh seperti ini.
"Tapi aku gak akan nyerah, aku akan tetap berusaha jadi satu-satunya buat kak Naufal." Ucapku mantap.
Suasana seketika hening membuatku sedikit tidak enak pada Darren yang hanya tersenyum datar mendengarnya.
"Berjuang Anna!" Ucap Darren setelah beberapa menit hening yang kemudian meninggalkanku sendirian tanpa mengucapkan salam perpisahan atau sekedar memberitahuku kalau mau pergi, aneh, dia tidak seperti biasanya, aku kembali melamun kebetulan hari ini masih terbilang bebas karena pertandingan persahabatan itu.
"Hallo princess kesayangannya Darren." Aku mendengus mendengar suara curut ini, pasti si Tasya.
"Aku bukan princess nya Darren! Aku sahabatnya!" Aku berdiri sambil bersidekap dada memandang jijik ke arah Tasya yang malah tertawa.
"Mana mau Kak Naufal sama lo yang kayak anak kecil gini, polos lagi." Tasya menyeringai dan itu semakin membuat aku jijik! Dasar Ratu kelek ugh.
"Aku juga gak nyangka kalau kak Naufal lebih care sama kamu yang jelas-jelas Bad girl! Gak jelas, urak-urakan, ngehamburin uang orang tua!"
"Hahaha justru itu daya tariknya, dan lo mending jadian aja tuh sama Darren." Tasya tertawa meremehkan kemudian melangkah pergi meninggalkan suasana yang sudah panas ini, huh menurutnya ini lucu? Iya lucu sekali sampai-sampai aku ingin mendorongnya ke kolam yang penuh dengan ikan Piranha, lalu biarkan aku tertawa puas. Eh Anna, istighfar!
"Ratu kelek! Nenek Sihir! Asem!" Aku mengumpat keras biarin aja kalau sampe di dengerin orang, bodo amat emang kenyataannya kok.
Aku berjalan pergi dari taman sekolah yang baru saja di tinggalin oleh si Tasya yang penuh dengan makhluk gaib itu. Karena, aku percaya dengan opini, "Kalau ada Tasya ada setan!" beneran kok, buktinya kalau ada dia suasana tiba-tiba panas bikin aku gerah.
Brugh
"Aduh heh kalo jalan liat-liat dong, Aku kan jadi jatoh! Tega banget." Aku terjatuh setelah ditabrak seseorang yang malah diam santai kelihatannya.
"Lo yang jalan nunduk mulu kok nyalahin gue."
Oh my God! Inikan.. inikan suara kakak kelasku! Akupun segera merapikan baju dan menoleh mencari-cari Kak Naufal yang ternyata sudah jauh di depan sana, Akupun berlari menyusulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Senior
Humor[TAMAT - CHAPTER LENGKAP] Suka sama senior tampan apalagi alim dan taat ibadah, itu memang wajar. Tapi gimana kalo senior lo itu tipe ceweknya 'Bad girl'? "KAK LOOK AT ME PLEASE!" -Nadira Adrianna. [Beberapa part di private] [My first story on wattp...