Part 17

1.2K 96 1
                                    

Saat ini Salsa sedang berada di halaman belakang rumah yang menjadi tempat tinggalnya. Ia duduk melamun memikirkan orang yang selama ini telah meninggalkan dirinya.

"Ngapain juga gue mikirin orang yang jelas jelas udah ninggalin gue. Kalo dia eman nyokap yang sayang sama anaknya harusnya dia nggak pergi. Kalau pun dia harus pergi, seenggaknya ketemu gue kek seminggu sekali atau sebulan sekali" gerutu Salsa dengan suara yang pelan tetapi masih bisa didengar.

Tiba-tiba tante Ana datang menghampiri Salsa.

"Ngomong apa sih? Kok ngomong sendiri?" Tanyanya.

"Nggak kok. Aku pengen ngomong sama tante" kata Salsa.

"Ngomong aja"

"Makasih. Aku terimakasih banget sama tante. Karena tante aku bisa merasakan gimana rasanya punya seorang mama. Tante udah bisa mewujudkan apa yang selama ini aku impikan. Aku besar di keluarga yang cukup berantakan. Dengan tinggal disini aku bisa tahu gimana rasnya punya keluarga yang utuh." Kata Salsa. Salsa langsung menghambur ke dalam pelukkan Tante Ana sambil menitihkan air mata.

"Kamu udah tante anggap kayak anak tante sendiri Sal. Jangan sedih lagi ya" kata tante Ana memberikan semangat kepada Salsa.

"Bahkan tante yang bukan siapa-siapa aku lebih sayang sama aku ketimbang mama aku sendiri" kata Salsa.

"Semua pasti ada alsanya Salsa. Mama kamu pergi ada alasanya"

Apapaun alasanya di tetaplah orang jahat yang tega meninggalkan aku!  Pikir Salsa

"Apa tante tahu alasanya? Aku mau tante jujur. Beri tahu aku. Aku udah pisah sama mama lebih dari 10 tahun. Apa tante juga tahu mama ada dimana?"

"Eng... enggak tahu. Tante nggak tahu. Mama kamu pasti bakalan jelasin semuanya ke kamu. Sabar lah. Waktu akan mengungkapkan semuanya." Kata tante Ana.

"Kapanpun aku akan menunggunya. Menunggu semua rahasia yang tak aku ketahui terbongkar"

--------------

Hari ini, kelas X-1 sedang berlangsung pelajaran. Salsa merasa sangat bosan, dengan apa yang di ajarkan. Salsa pun meminta izin untuk ke toilet.

Setelah keluar dari toilet, Salsa langsung menuju ke taman belakang sekolah. Salsa sangat malas untuk kembali ke kelas, algipula 10 menit lagi jam istirahat.

Tidak ada orang sama sekali di taman itu. Disana Salsa duduk sambil memejamkan matanya. Pikiranya melayang layang memikirkan banayak hal

Tiba tiba datang seorang cowo yang menggunakan headphone di lehernya.

"Nggak ikut pelajaran?" Tanya orang itu.

"Eh? Ng.. nggak kok... bang" jawab Salsa terbata bata.

"Trus kenapa ada disini?" Tanya Aksa sambil duduk disampilng Salsa..

"Nah lo sendiri ngapain disini? Kalo jawabanya bosen ikut pelajaran berarti sama"

Aksa hanya tersenyum simpul.

"Astagaa.. senyumnya. Nggak kuaatt. Kenapa bikin gue deg degan sih?.Bang Aksa ngerasain hal yang sama nggak ya?" Batin Salsa.

Melihat Salsa yang sedasng melamun, Aksa terpikirkan untuk menempelkan headphone yang sesang memutar lagu ke telinga Salsa. Salsa langsung terkejut sekaligus sadar dari lamunanya.

Wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus dapat di lihat langsung oleh Aksa.

"Kenapa gue jadi deg-degan gini liat dia yang lagi blushing?" pikir Aksa.

"apaan sih bang! Bikin kaget aja lo!" Kata Salsa sambil mengerucutkan bibirnya karena sedang kesal.

"Lo lucu kalo lagi cemberut" kata Aksa sambil mencubit pipi Salsa.

Pipi Salsa langsung memanas sekaligus memerah lagi.

"Apa lagi kalo lagi blushing kaya gitu" tambah Aksa sambil terkekh geli.

"Nggak lucu tau!" Kata Salsa yang seketika berdiri dari tempat duduk nya.

"Gue becanda kali. Udah istirahat nih. Kekantin yuk?" Ajak Aksa.

"Jalanya sendiri sendiri aja. Gue nggak mau anak anak ngomongin gue yang macem-macem. Apalagi kalo kak Ina sampe tahu."

"Santai aja kali. Ayok gue nggak menerima penolakan ya. Kali ini gue yang traktir!" Kata Aksa yang langsung menarik tangan Salsa.

Benar saja, semua anak anak menatapnya sinis. Tatapan tidak suka tertuju kepada Salsa ketika Salsa berjalan beriringan dengan Aksa.

"Tuh kan! Mereka lihatin gue nya gitu banget. Takut ah gue"

"Selama ada gue, mereka nggak bakal macem-macem kok sama lo?"

"Kalo mereka macem macem gimana? Lo bisa lindungin gue?" Tanya Salsa sarkastik.

Aksa terkekeh pelan.

"Bisalah! Gue kan sayap pelindung lo" kata Aksa

"Kenapa gue jawab nya gitu sih? Kenapa setiap gue deket sama lo mulut gue nggak bisa di kontrol?" Batin Aksa

"Anjirr ini bang Aksa bener lagi gombalin gue? Apa cuman perasaan gue aja?" Batin Salsa.

Mereka berdua sama sama diam. Saling bertatapan. Tatapan Aksa yang sangat disukai Salsa. Tatapan itu yang dapat meneduhkan hati. Sedangkan tatapan Salsa yang dilihat Aksa membuatnya sadar betapa cantiknya Salsa. Bola mata yang kecoklatan itu sangatlah indah.

Namun pada Akhirnya, Aksa menghentikan kontak mata itu. Ia membuang muka dari Salsa. Ia tidak mau jatuh ke dalam pesona Salsa semakin dalam. Aksa pun berjalan mendahului Salsa.

Salsa merasakan sesak di dada ketika melihat Aksa membuang muka dan menjauh darinya. Seakan ada sesuatu yang menggoreskan sebuah luka di hati Salsa.

--------------

Haiiii!!!
Buat para readers tinggal kan jejak yak!

Tinggalkan VOTE dan COMMENT!

Ku Tunggu Kau PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang