Berulang kali Aksa mencoba menelpon Salsa, tetapi nomernya selalu tidak aktif. 'Mungkin dia masih di pesawat' pikir Aksa waktu itu.Keesokan harinya, Aksa mencoba menelpon Salsa kembali. Nomernya lagi-lagi tidak aktif.
Salsa sengaja tidak mengaktifkan nomer teleponya dan menghapus semua akun sosmednya. Salsa ingin pergi dari kehidupanya yang sekarang. Ia ingin menjadi orang yang baru dan melupakan semua yang telah terjadi padanya. Ia ingin menghapus bayang-bayang Aksa dalam hidupnya.
Setelah kembali ke Surabaya, Salsa memutuskan untuk pergi ke Jerman. Ia memilih untuk melanjutkan sekolahnya disana. perusahaan papanya sudah kembali normal, dan papanya tidak menginginkan Salsa untuk bertemu mamanya kembali jadi papanya mengizinkan dia untuk pergi ke Jerman.
------------
Semenjak Salsa pergi, Aksa menjadi orang yang tertutup, dingin, dan pendiam. Ia tidak pernah dekat dengan cewek manapun. Setiap ada cewek yang mendekatinya, mungkin hanya aka bertahan selama beberapa bulan saja. Mereka tidak kuat dengan sifat dingin Aksa.
Aksa sangat kehilangan Salsa. Setelah Salsa pergi getaran aneh didalam dadanya semakin terasa. Mungkin nyeri yang Aksa rasakan karena mengingat Salsa yang telah pergi. Aksa selalu berharap Salsa akan kembali sehingga ia bisa menjelaskan tentang apa yang ia rasakan. Apakah sudah terlambat? Pikirnya.
Tapi setelah sekian lama menunggu, Salsa belum juga kembali. Sempat terpikirkan oleh Aksa untuk menyusulnya ke Surabaya. Tetapi ia tidak memiliki informasi sama sekali tentang Salsa.
------------------
5 tahun kemudian---
Aksa kini sedang menuju ke pesawat. Ia siap untuk terbang membawa penumpang dengan tujuan penerbangan Jerman - Indonesia.
Ketika akan menuju ke pesawat Aksa mendengar sebuah pengumuman yang diumumkan dari ruang informasi.
"Pengumuman telah ditemukan sebuah paspor dan tiket pesawat atas nama saudari Salsa Adelia dengan tujuan penerbangan Indonesia, untuk segera menuju ke ruang informasi" kata seorang perempuan customer service.
"Salsa? Apa dia ada disini?" gumam Aksa.
Aksa tidak begitu memperdulikanya. Ia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pilot.
Setelah semua penumpang naik, Aksa langsung naik keatas pesawat dan menuju ruangan khusus pilot.
Aksa sengaja meliwati kursi penumpang sebelum menuju ke ruangannya. Ia melihat seorang gadis yang sedang duduk membaca novel.
Ia sangat yakin bahwa gadis itu adalah Salsa. Lagi pula, pesawatnya ini kan tujuan Indonesia, jadi mungkin saja Salsa naik pesawat ini.
"Diana, nanti ketika peswat udah landing di bandara soekarno hatta, kamu pastikan penumpang yang namanya Salsa Adelia turun paling terakhir ya" kata Aksa kepada seorang pramugari yang kebetulan juga berasal dari Indonesia.
"Memangnya kamu kenal? Memangnya boleh?" Tanya Diana.
"Udah itu urusan aku. Kamu banyak tanya ya" kata Aksa sambil terkekeh kecil.
Pramugari itu hanya membalas dengan senyuman. Tidak berapa lama kemudian, pesawat sudah mulai terbang menuju ke Indonesia.
Setelah beberapa jam berada diatas awan, kini pesawat yang ditumpangi Salsa sudah mendarat dengan mulus di bandara Soekarno-Hatta.
Diana--pramugari suruhan Aksa, mencoba menahan Salsa agar turun paling akhir.
"Mm, Mbak Salsa ya?" Tanya pramugari itu sedikit ragu.
"Eh iya, kenapa?" Tanya Salsa bingung.
"Eh,oh nggak papa kok mbak"
"Yaudah saya mau turun" kata Salsa yang mengisyaratkan agar pramugari itu memberinya jalan.
"Mbak mending nunggu yang lain turun dulu deh, nggak enak kalo desek desekan" kata Diana, mencari alasan yang sangat tidak masuk akal.
"Ini orang maunya apa sih?"
Salsa tidak mengindahkan kata-kata pramugari itu. Salsa langsung turun dari pesawat. Aksa yang sedari tadi mengamati Salsa langsung mengejarnya turun dari pesawat.
"Salsa!" Teriak Aksa.
Salsa tidak menengok. Ia pikir itu hanya orang sok kenal seperti mbak-mbak pramugari tadi.
"Salsa Adelia!" Teriak Aksa yang kedua kalinya.
"Waitt.. kayaknya aku kenal sama suara itu"
Dan benar dugaan Salsa, suara itu, pemilik suara itu adalah orang yang selama ini ia rindukan. Orang yang selama ini ia tinggalkan. Salsa melihat Aksa menggunakan pakaian seragam pilotnya. Aksa terlihat sanagt tampan, gagah dan berwibawa. Salsa mengira Aksa pasti marah dengan dirinya. Atau mungkinkah Aksa telah menikah dengan Ina?.
Aksa lalu berjalan mendekati Salsa.
"Hai? Apa kabar?" Tanya Aksa canggung.
"Ba..baik" jawab Salsa yang tak kalah canggung.
"Kenapa jadi awkward gini sih?" Pikir Aksa.
"Jadi?" Tanya Aksa.
"Jadi apa?"
"Salsa, apa lo masih menunggu gue?" Tanya Aksa dengan nada yang sangat lembut.
Salsa bingung dengan maksud perkataan Aksa. 'Menunggu apa?' Batinya.
"Hahaha, harusnya gue yang nanya gitu ke lo. Karena gue yang.. yang.. ning..ninggalin lo" kata Salsa yang kini telah meneteskan air matanya.
"Maaf," kata Salsa lirih tetapi masih bisa didengar Aksa.
Aksa langsung memeluk Salsa erat. Salsa pun membalas pelukan tersebut
"gue bakal maafin lo asalkan lo berjanji satu hal" kata Aksa
"Apa"
"Ini terakhir kalinya lo pergi ninggalin gue" kata Aksa.
Salsa melepaskan pelukannya dengan Aksa. Ia bingung dengan maksud Aksa.
"Maksudnya?"
"Apa lo udah punya pacar?" Tanya Aksa.
Salsa menggelengkan kepalanya.
"Apa lo udah menikah?" Tanya Aksa lagi.
"Belum. Hey! Apa lo nggak bisa lihat seberapa rindunya gue sama lo?" Kata Salsa dengan berteriak sudah tidak sabar.
Aksa hanya tersenyum. Senyuman itu, senyuman yang selama ini Salsa rindukan.
"Maaf, gue masih belum bisa menghilangkan rasa ini" kata Salsa sambil menundukkan kepalanya sangat dalam.
"Pasti bang Aksa udah punya pacar, atau bahkan udah nikah sama kak Ina iya kan?" Tanya Salsa.
"Belum, gue-" kata Aksa mengantungkan.
"Gue masih menunggu orang yang udah meninggalkan gue untuk kembali"
Senyuman langsung merekah dibibir Salsa. Ia langsung berhambur ke pelukan Aksa. Tak disangka banyak pengunjaung di bandara melihat adegan romantis yang lucu.
-----------
Haiiii!!!
Vote dan comment ya!!
yang mau ada extra partnya Vote dan comment!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tunggu Kau Putus
Romansa"Jangan! Hati Gue nggak boleh jatuh semakin dalam. Gue udah punya pacar" Dana Dyaksa "Gue ngak peduli lo udah punya pacar. Cuman satu yang harus lo tau! ku tunggu kau putus" Salsa Adelia "Jika memang kau bahagia denganya, aku akan berusaha merelakan...