Hari ini Salsa sedang duduk di taman belakang sekolah. Tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk disampingnya sambil merokok.
Salsa pun langsung berdiri dan segera meninggalkan taman tersebut. Lagi-lagi tanganya ditahan oleh orang itu ketika ia akan melangkahkan kakinya.
"Lo mau kamana?"
"Yang pasti ngejauh dari lo. Gue udah bilang gue benci sama orang yang ngerokok. Lepasin tangan gue sekarang Adnan!"
Bukannya melepaskan genggamannya, Adnan malah menarik dan memeluk erat Salsa.
"Wangii banget sih ni orang. Nggak Salsa! Lo jangan terpesina sama dia. Lo cuman suka sama Aksa titik!" Batin Salsa
"Gue mau lo temenin gue bolos lagi hari ini" kata Adnan.
"Dan gue nggak bakal lepasin lo kalo lo nolak permintaan gue""Yaampun!! Dadi ngene ki urip ning jakarta."
Jika Salsa kesal ia selalu menggunakan bahasa jawa. Bahasa yang ia gunakan sejak kecil. mendengar Salsa yang sedang menggerutu, Adnan langsung melepaskan pelukannya. Ia menatap Salsa bingung. Tatapan matanya seolah-olah bertanya "lo ngomong apa sih?"
Karena Adnan sudah melepaskan pelukannya, Salsa langsung berlari kabur dari Adnan. Adnan pun mengejar Salsa. Adnan tidak peduli dengan orang lain yang menatapnya bingung.
"Salsa!! Lo jangan kabur dari gue!
Salsa tidak menghiraukan teriakan Adnan. Ia terus saja berlari dan
"Brukk!"
Tubuh mungil Salsa menabrak seseorang.
"Ma.. maaf bang! Gue nggak senga-"
Omongan Salsa terputus ketika Adnan datang. Aksa menatap mereka berdua dengan bingung. Melihat Adnan datang, Salsa langsung bersembunyi di belakang tubuh Aksa. Karema Reflek Salsa seperti sedang memeluk Aksa dari belakang. Salsa baru sadar ketika mendapatkan tatapan tajam dari Ina yang tiba tiba datang.
Semua siswa SMABinMar langsung datang berhamburan menghampiri mereka.
"Lo ngapain ngejar-ngejar Salsa?" Tanya Aksa dengan tegas.
"Lo nggak usah ikut campur! Lo bukan siapa-siapanya Salsa" Jawab Adnan dengan nada membentak.
Entah mengapa hati Aksa sedikit merasa aneh ketika Adnan bilang bahwa ia bukan siapa-siapa Salsa. Aksa hanya bisa diam.
"Kenapa lo diam aja? Lo udah punya Ina! Kenapa lo masih pengen buat ngedapetin Salsa?"
"Ini orang udah di diemin malah ngelunjak!" Gerutu Salsa dalam hati.
"Gue ingetin sekali lagi! Lo nggak bisa dapetin keduanya! Lo harus ngerelain salah satu dan itu Salsa!"
Tangan Aksa langsung mengepal. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah. Ia sangat marah dengan apa yang barusan di ucapkan oleh Adnan. Salsa berusaha menahan Aksa agar tidak terjadi perkelahian. Tetapi Aksa sama sekali tidak menggubris Salsa. Ia melayangkan pukulannya tepat mengenai wajah Adnan. Adnan pun membalasa, dan perkelahian pun tak dapat di hindari
"Stopppp!! Kata Salsa yang langsung melerai mereka berdua. Salsa langsung berdiri di antara Aksa dan Adnan. Sayangnya mereka berdua belum menyadari keberadaan Salsa. Ketika Adnan akan memukul Aksa, tiba-tiba pukulanya mendarat tepat di pipi Salsa.
"Fuck! Kenapa jadi gue sih yang kena pukul?!!" Kata Salsa. Ia langsung pergi meninggalkan kerumunan murid yang sedang menonton perkelahian tersebut.
Sedangkan Ina, yang sedari tadi hanya bisa menonton, langsung menghampiri Aksa. Ia langsung membawa Aksa ke UKS untuk diobati.
"Kamu kenapa sih pake acara berantem segala sama si Adnan gila itu?" Tanya Ina kesal.
Aksa hanya terdiam.
"Apa jangan-jangan apa yang diomongin Adnan bener? Kalo kamu suka sama Salsa?"
Aksa yang sedang minum, tiba tiba tersedak mendengar pertanyaan Ina.
"Tuh kan bener!" Kata Ina sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ina, aku lagi nggak pengen ribut sama kamu."
Tiba-tiba Salsa datang ke UKS. Ia juga ingin mengobati pipinya yang tadi tidak sengaja kena pukul. Ketika akan masuk, Salsa melihat Ina yang sedang mengobati Aksa.
Salsa berhenti di depan pintu. Ia berusaha mendengar percakapan antara Ina dan Aksa.
"Kita baru aja baikan Na, jangan ribut lagi. Aku juga nggak ada persaan apapun sama Salsa." kata Aksa yang masih bisa di dengar oleh Salsa.
Deg!
Salsa merasakan sakit pada hatinya, merasa sesak di dada, merasa tubuhnya seakan sedang ditusuk oleh pisau yang sangat tajam.
"Tuhan! Mengapa rasanya begitu sakit? Mengapa aku harus mencintai seseorang yang bahkan hatinya untuk orang lain?"
Hati Salsa terus berkecamuk. Ia tidak bisa menahan sakit hatinya. Tiba-tiba Adnan menghampiri Salsa yang sedari tadi berada di depan pintu UKS.
"Lo kenapa nggak masuk?" Tanya Adnan
Salsa yang terkejut langsung mengangkat kepalanya agar sejajar dengan Adnan. Belun sempat ia menjawab pertanayaan Adnan. Tiba-tiba air mata Salsa menetes. Tidak ingin Adnan mengetahui semuanya, Salsa langsung berlari pergi. Adnan hanya bingung melihat tingkah Salsa yang Aneh.
Ketika Adnan ingin masuk ke UKS, ia melihat Ina dan Aksa.
"Jadi ini yang ngebuat lo nangis Sal?! Harusnya lo tahu apa yang gue rasakan karena lo juga merasakanya." Kata Adnan dalam Hati sambil tersenyum miring.
"Kenapa nasib kita sama sih Sal? Sama sama mencintai seseorang yang hatinya entah untuk siapa" Adnan hanya bisa tersenyum kecut.
"Miris banget ya hidup gue?"
------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tunggu Kau Putus
Romance"Jangan! Hati Gue nggak boleh jatuh semakin dalam. Gue udah punya pacar" Dana Dyaksa "Gue ngak peduli lo udah punya pacar. Cuman satu yang harus lo tau! ku tunggu kau putus" Salsa Adelia "Jika memang kau bahagia denganya, aku akan berusaha merelakan...