Part 10

1.2K 61 0
                                        

-----------------
Aksa Pov

Hari ini Salsa bakalan berangkat sama Adnan. Tapi kenapa hati aku ngerasa aneh ya? Nggak mungkin aku cemburu. Aku udah punya Ina. Yah meskipun lagi ada masalah aku yakin kok kita nggak bakalan putus.

Pas sampai di sekolah gue pergi ke kelasnya Salsa buat mastiin kalo dia udah dateng. Tapi nyatanya mereka belum datang ke sekolah. Saat itu pikiran gue langsung nggak karuan. Bahkan saat jam pelajaran berlangsung gue sama sekali nggak fokus.

"Kenapa gue mikirin Salsa terus sih?" Pikirku

Saat bel istirahat berbunyi, Ina datang menghampiriku. Tapi gue tinggal gitu aja.

"Kalau dia emang bener ngga mau putus sama gue pasti dia ngejar gue."

Dan ternyata Ina sama sekali nggak ngejar maupun nahan gue buat nggak pergi. Saat itu gue udah mulai meragukan perasaan Ina.

Ketika di kantin, gue denger ada suara cewe dari radio sekolah. Gue nggak nyangka kalau Ina bakal ngelakuin itu. Dia minta maaf sama gue. Mungkin ngga ada salahnya buat maafin dia dan ngasih kesempatan untuk kedua kalinya.

Gue langsung pergi ke halaman sekolah buat ketemu Ina. Tiba-tiba Salsa dateng sama Adnan. Nggak tahu kenapa, Salsa nangis dan pergi meninggalkan kita semua.

#end

-----------

Salsa langsung pergi menuju ke atas gedung sekolah.tempat itu adalah satu-satunya tempat yang ia suka dari sekolah ini. Di Tempat yang sangat sepi itu Salsa bisa menenangkan dirinya.

Bodoh banget! Gue terlalu berharap sama Aksa! Udah jelas dia punya pacar! Mana mungkin gue bisa jadi pacarnya? Tapi jika aku menunggunya putus, apakah aku bisa bersama dengannya? Apa mungkin hal itu akan terjadi?

KRINGGG...

Suara bel masuk sekolah berbunyi dengan nyaring menyadarkan lamunan Salsa. Salsa langsung turun menuju kelasnya. Tidak terasa pelajaran telah berakhir dan saatnya untuk pulang.

"Zee, lo udah nyari tahu tentang Adnan?" Tanya Salsa

"Udah. Lo mau gue ceritain kapan? Gimana kalo sekarang aja Di rumah gue?"

"Yaudah yuk"

Mereka pun berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputan. Ketika sedang menunggu tiba tiba ada sebuah mibil sport berhenti tepat di depan mereka. orang di dalam mobil itu adalah Adnan.

Adnan keluar dari mobil tersebut dan menarik tangan Salsa.

"Lepasin!!" Bentak Salsa.

"kalau lo berangkat sama gue lo juga harus pulang sama gue" kata Adnan

"Nggak! Gue nggan mau!" Kata Salsa dengan ketus. "Bisa nggak sih kalo lo nggak ganggu gue? Maaf bukannya gue mau kurang ajar sama kakak kelas, tapi gue ada urusan lain yang lebih penting dari pada ini" lanjutnya. Salsa dan Zeena langsung masuk kedalam mobil Zeena.

Sesampainya dirumah Zeena ia mulai bercerita.

"Adnan itu siapa sih? Kok dia bisa seenaknya gitu?" Kata Salsa kesal

"Gue juga belum tahu banget sih, tapi yang gue tahu itu dia musuh bebuyutannya si Aksa. Dia jiga salah satu most wanted disekolah kita. Dia ganteng kaya tapi agak brandal gitu deh"

"Ooh, bentar, tapi kenapa dia bisa keluar masuk sekolah seenaknya? Trus kalo dia brandal kok bisa dia jadi ketua OSIS?"

"Itu dia! Gue juga belum tahu tentang itu"
"Nati gue cari tahu lagi" ujar Zeena.

LINE

Aksa : lo kemana aja jam segini belum pulang?

Salsa : bilangin kenyokap lo gue masih dirumah Zeena.

Setelah mendapatkan balasan itu Aksa langsung menghubungi ibunya untuk memberitahukan kabar Salsa.

Saat ini Aksa sedang berada di sebuah cafe bersama Ina.

"Kamu mau ngomong apa sih Sa? Kok malah sibuk main hp" Tanya Ina dengan nada sedikit kesal.

"Sejak kita berantem waktu itu ada satu hal yang belum aku ceritain ke kamu"

"Apa? Hubungan kamu sama Salsa? Kenapa waktu itu kamu deket sama Salsa? Kenapa waktu itu kamu dateng ke pesta bareng sama dia terus gandengan tangan? Itu yang kamu mau jelasin?"

"Kamu kenapa ngomongnya nggak berhenti berhenti sih? Kapan giliran aku ngomongnya?"

"Yaudah cepet jelasin"

"Jadi gini, aku sama Salsa itu nggak ada hubungan apa apa. Kita cuman temen biasa"

Ina mendecih

"Orang tua ku sama orang tua Salsa itu temenan. Kayanya keluarga mereka lagi ada sedikit masalah. Salsa dititipin di rumah aku biar dia nggak tahu masalah apa yang selama ini dirahasiakan itu."

"Jadi selama ini kamu serumah sama Salsa?" Tanya Ina dengan nada marah

"Iyaa. Kamu jangan marah dong. Aku cerita kekamu juga biar kamu nggak kaget nantinya."
"Aku juga ngga bisa bohong sama kamu" jelas Aksa.

Ina pun memaafkan Aksa. Ia tidak ingin hubungannya kembali renggang. Ina memeluk Aksa dengan erat sambil berkata i love you Sa!

Ku Tunggu Kau PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang