"Gue putus sama Aksa" kata Ina sambir tersedu-sedu.
yudha mengusap punggung Ina. Ina mencoba menenangkan dirinya.
"Lo mending pulang aja deh Yudh, udah sore juga"
"Lo nggak papa?" Tanya Yudha dengan khawatir.
Ina hanya menganggukkan kepalanya. Yudha pun pergi meninggalkan Ina.
"Putus? Kenapa? Apa cuman gara-gara Ina nggak dateng rapat? Apa ada penyebab lain?" Lo dalam bahaya Sa! Gue nggak rela lo gituin Ina!" Batin Yudha
Yudha langsung menancap gas mobilnya. Ia menuju ke sekolah.
LINE :
Yudha : temuin gue di lapangan belakang sekolah kalo lo bukan pengecut.
Aksa : lo mau apa?
Yudha : buruan!
Aksa menuruti apa yang Yudha katakan. Aksa langsung mengganti pakaianya dan menuju ke lapangan belakang sekolah.
"Masih jam 4 sore, kalo dia mau macem macem seenggaknya hari belum begitu gelap" pikir Aksa.
Sesampainya di lapangan sekolah, Aksa memarkirkan motornya.
"Mana sih si Yudha?"
Tiba tiba ada dua orang yang menyeret Aksa dan satu orang lagi mengikutinya. Mereka menyeret Aksa menuju gudang yang ada di dekat lapangan itu.
"Lepasin gue!" Bentak Aksa
Bug!
"Nggak bakal! Lo perlu gue kasih pelajaran karena udah nyakitin Ina!" Kata Yudha
Yudha dan teman-temanya terus menghajar Aksa. Aksa sempat melawan tetapi gagal karena ia sendiri melawan 3 orang.
"STOPPP!!!" Perintah seorang cewek yang tiba-tiba datang.
Yudha dan kawan-kawanya langsung pergi meninggalkan Aksa. Salsa langsung menghampiri Aksa yang terkapar lemah di lantai.
Salsa membantu Alsa berdiri dan menuju ke sebuah bangku di dekat lapangan.
"Lo kenapa sih bang? Tadi itu Yudha kan? Gue bantu obatin luka lo ya?" Ujar Salsa yang terlihat panik.
"Lo bisa diem nggak sih? Ini bukan urusan lo!" Kata Aksa dengan nada yang sedikit tinggi.
Salsa bingung dengan perubahan sikap Aksa yang tiba-tiba membentaknya.
"Kenapa lo jadi ngebentak gue sih?" Kata Salsa dengan nada yang lebih tinggi.
Salsa mengerucutkan bibirnya. Ia kesal dengan sikap Aksa.
"Maaf, gue nggak maksud buet bentak lo Sal. Gue tadi lagi emosi. Jangan marah ya?" Jawab Aksa dengan nada yang lebih lembut.
"Gue nggak marah kok, yaudah gue obatin luka di muka lo" ujar Salsa dengan senyuman tulusnya.
Salsa pun mengobati luka luka Aksa dengan telaten. Ia mengobatinya satu persatu.
"Kok lo bawa kotak P3K sih?" Tanya Aksa.
"Iyalah, calon dokter harus siap buat obatin pasiennya" jawab Salsa dengan semangat.
Jawaban spontan Salsa sukses membuat kedua ujung bibir Aksa tertarik membentuk sebuah senyuman.
Senyuman Aksa berhasil membuat kupu-kupu di perut Salsa berterbangan.
"Senyum itu, aku selalu ingin melihatnya. Sanggupkah aku untuk meninggalkan semua ini?"
---------------
Disekolah, Salsa dan Zeena sedang membantu pengurus OSIS untuk menyiapkan acara Ultah sekolah.
"Males banget gue Sal" kata Zeena.
"Sama, mending pulang aja. Nggak ada pelajaran juga kan" jawab Salsa.Kelas Salsa kebagian untuk mengurusi bagian Bazar.
"Eh gue ke toilet dulu ya" kata Salsa kepada Zeena.
Ketika keluar dari toilet, Salsa melihat Yudha yang akan masuk ke toilet cowok. Dengan cepat Salsa menarik tangan Yudha.
"Lo kemarin kenapa sih? Lo kenapa pukulin Aksa? Lo bilang lo bakalan jadi temen gue kan? Gue nggak mau jadi temen lo lagi" kata Salsa.
Yudha tersenyum kecut.
"Lo ngelakuin ini karena lo sayang sama Aksa?" Tanya Yudha sambil menaikkan sebelah alisnya.
Salsa tidak mampu menolak pernyataan itu, karena memang begitu adanya.
"Gue ngelakuin hal yang sama kaya lo. Gue nggak terima orang yang gue sayang disakitin sama orang lain" kata Yudha. Ia langsung masuk kedalam toilet.
Salsa belum mengerti apa yang dimaksud Yudha. "Emangnya Aksa nyakitin siapa?"
--------------
Haiiiii!!!!
Jangan lupa vote dan comment nya yaaaaaa!!
Thanks
#author

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tunggu Kau Putus
Romance"Jangan! Hati Gue nggak boleh jatuh semakin dalam. Gue udah punya pacar" Dana Dyaksa "Gue ngak peduli lo udah punya pacar. Cuman satu yang harus lo tau! ku tunggu kau putus" Salsa Adelia "Jika memang kau bahagia denganya, aku akan berusaha merelakan...