Sesampainya di cafe, Salsa turun dari motor Aksa.
"Lo disini aja! Nggak usah ikutan masuk!" Kata Salsa dengan sedikit membentak.
"Tapi-" kata Aksa yang langsung di potong oleh Salsa.
"Ini urusan gue!"
Aksa hanya bisa menuruti permintaan Salsa. Dengan ragu Salsa memasuki cafe tersebut. Ia melihat seorang wanita paruhbaya yang sedang duduk sambil membolak-balik buku menu.
Salsa lalu menghampirinya.
"Hai, tante" kata Salsa dengan sedikit ragu. ia langsung duduk tepat dihadapan Tante Lisa.
"Jadi tante Lisa, mama aku yang udah pergi sejak aku umur 5 tahun dan sekarang kembali pas aku umur 16 tahun? Berarti tante itu udah pergi selama 11 tahun. Lama juga ya?" Tanya Salsa lansung to the point.
Lisa tak menyangka akan respon anaknya itu. Ia pikir ia dapat menjelaskan semuanya yang terjadi dan Salsa akan memaafkan dirinya.
"Diam, berarti iya" Kata Salsa.
"Mama minta maaf Sal. Mama nggak ada maksud buat ninggalin kamu. Waktu itu memang berpisah adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan semua masalah." kata Lisa dengan menitihkan air matanya.
Tiba-tiba Adnan datang bersama Diva.
"Lo ngapain di sini sama nyokap gue? Dan lo tadi panggil dia apa 'mama' maksut lo apa?!" Kata Diva dengan nada yang sangat tinggi.
"Gue nggak akan sudi manggil dia 'mama'!" Bentak Salsa lalu pergi dari cafe itu. Ia merasa kesal karena Tante Lisa belum menjelaskan semuanya dan Diva datang bersama Adnan.
Kata kata terakhir Salsa tersebut berhasil menohok hati Lisa. Ia sangat sedih. Ia tidak menyangka anak yang selama ini ia rindukan bersikap seperti itu di hadapanya sendiri.
Salsa langsung pergi. Ia meninggalkan Aksa yang sedang berada di parkiran cafe tersebut.
Aksa tidak menyadari hal itu. Ia masih mengira Salsa ada didalam cafe. Berbeda dengan Adnan yang lansung mengejar Salsa.Salsa berhenti di sebuah taman yang cukup sepi. Ia duduk disana sambil menahan air matanya. ia marah dengan kenyataan yang ada. Adnan datang dan berdiri tepat diddepan Salsa.
"Akhirnya lo tahu semuanya" kata Adnan sambil mengusap pipi Salsa untuk menyeka air matanya.
"Lo tahu juga?"
"Dari awal kita ketemu" kata Adnan sambil menunjukkan senyuman tulusnya.
"Lo tahu darimana?"
"Gue penasaran sama lo, makanya gue cari tahu semua tentang lo. Berlebihan ya? Tapi emang itu yang gue lakuin" kata Adnan sambil terkekeh mengingat dia yanh mencari tahu segala hal tentang Salsa sampai menyewe seorang mata-mata.
Akhirnya sudut-sudut di bibir Salsa mulai tertarik.
"Tadi lo ngapain sama Diva?" Tanya Salsa mencoba untuk mengalihkan topik.
"Ngikutin saran lo"
"Tentang?"
"Ngasih dia kesempatan kedua"
"Jadi kalian udah baikan?"
"Nggak tau, palingan habis ini dia marah, gara gara gue tinggalin.
"Gimana ceritanya?"
"Dia jelasin alasanya dia pergi. Gue udah tahu dari dulu sih karena gue punya mata-mata buat nyelidikin dia. Sama kayak nyelidikin siapa lo sebenarnya. Dan alasan yang gue tahu sama kayak alasan yang dia jelasin ke gue tadi. Dan gue ingat saran lo buat ngasih kesempatan kedua"
"Trus udah balikan?"
"Belum. Masih nunggu waktu yang tepat"
---------------
Dirumah, Diva meminta penjelasan kepada Lisa. Lisa pun menjelaskan semuanya. Suaminya telah mengetahui hal ini sedari dulu.
Diva yang mendengar penjelasan tersebut sangat marah. Ia tidak suka dengan Salsa. Apalaagi menjadi saudara tirinya.
"Lo udah ngerebut Adnan dari gue! Dan gue nggak bakalan ngebiarin lo ngerebut nyokap atau bahkan bokap gue" batin Diva
---------------
LINE:
Adnan : hai div
Diva hanya membaca pesan tersebut.
Adnan: kok cuman di read?
Adnan : lo marah ya?
Adnan : kita baru baikan loh. Masa mau ribut lagi?
Adnan : yaudah.
Diva bingung dengan pesan terakhir yang dikirim Adnan. 'Yaudah? Maksutnya?'
Ketika Diva akan menjawab pesan Adnan, tiba-tiba ada pesan masuk lagi dari Adnan.
Adnan : bukain pintu kamar lo.
Diva langsung membuka kamarnya. Ia melihat seorang pria tampan yang sedang berdiri di hadapanya.
"Hai" sapa Adnan dengan senyuman lebarnya.
"Nggak lucu" kata Diva sambil mengerucutkan bibirnya. Diva memutar badanya dan merebahkannya diatas kasur.
Adnan mengikutinya dan duduk dipinggir kasurnya yang berukuran King tersebut. Diva mengganti posisinya menjadi duduk dan bersandar di dinding.
"Ngapain lo disini?" Kata Diva dengan ketus.
"jangan cemberut dong" bujuk Adnan.
"Itu bukan jawaban"
"Kalo lo cemberut terus gue jadi pingin nyium"
Blush! Pipi Diva langsung memerah.
"Jangan marah ya. Gue cuman temenan sama Salsa. Gue udah nyerah buat ngejar dia"
"Lagian gue nggak ada hak buat marah sama lo kok, gue kan Bu.Kan.Si.A.Pa.Si.A.Pa" kata Diva dengan penuh penekanan.
Adnan hanya tersenyum.
"Andai waktu itu gue nggak ninggalin lo dan ngehancurin perasaan lo, pasti gue udah jadi orang penting dalam hidup lo, Adnan" batin Diva
------------------
Haiiiiii!!!
Jangan lupa vote dan commentnya yappss.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tunggu Kau Putus
Romansa"Jangan! Hati Gue nggak boleh jatuh semakin dalam. Gue udah punya pacar" Dana Dyaksa "Gue ngak peduli lo udah punya pacar. Cuman satu yang harus lo tau! ku tunggu kau putus" Salsa Adelia "Jika memang kau bahagia denganya, aku akan berusaha merelakan...