Ini dia part 2, have fun! ^^
Warning!! Typo bertebaran. Dan jan lupa buat pencet tombol bintang ya, biar semangat nglanjutinnya.. Makasihhh{}************
Kompleks yang sebelumnya sunyi, kini dibisingkan oleh suara motor yang kemudian masuk di salah satu rumah besar di kompleks tersebut.
Cowok itu mengernyit saat melihat pajero putih terparkir manis di garasinya. Dan benar saja, keadaan rumah tidak seperti biasanya. Sofa yang semula kosong saat ia pulang, kini terdapat seorang pria paruh baya dengan map di tangannya dan beberapa berkas juga tak lupa kopi di meja.
"Udah pulang?" Ucap pria paruh baya itu saat merasa ada langkah kaki yang mendekat kearahnya.
"Besok Papa dipanggil ke sekolah," ucap Rio acuh pada ayahnya tersebut.
"Ya," jawab ayah Junario sama acuhnya tanpa menoleh sedikit pun ke anak semata wayangnya ini. Ayah Junario tetap fokus mengerjakan pekerjaannya yang belum sempat diselesaikan di kantornya.
Tanpa pikir panjang Rio langsung berlalu dari sofa yang diduduki ayahnya sambil memutar bola mata jengah.
"Ampun dah, bokap macem apa dia, bukannya tanya masalahnya apa malah jawab iya," umpat Rio kesal dalam hatinya. Cowok itu lantas membanting tubuhnya ke tempat tidur kemudian meletakkan lengannya di atas dahi, mata cowok itu terpejam sesaat.
"Rio kangen sama mama," ucap Rio pelan kemudian membuka matanya. Mata cowok itu langsung tertuju pada foto yang terpajang di meja kecil samping tempat tidurnya. Kemudian cowok itu menghembuskan nafasnya gusar. Dia mengambil ponselnya kemudian mengetikkan sesuatu disana.
Junario : Out yok bosen ni gue dirumah.
Dalam hitungan detik pesan di grup line tersebut mendapatkan respon.
Bintang : Jiahh, jikalau seorang Rio berkata demikian, maka dapat dipastikan jika sang papa tercinta telah pulang...
Junario : bacot lo njir!
Bintang : eh benerkan bi?
Junario : hmn.
Bintang : hmm sudah kuduga.
Junario : lu mata-matain gue ye?
Bintang : jijik bego😂
Bryan : apaan sih? Gue gak bisa konsentrasi nge game nih. Dari tadi geter mulu.
Bintang : yee super mario. Game aja terus, sampe ladang gandum ditumpahi oleh cokelat yang lezat dan kemudian menjadi coconut.
Junario : cococrunch oon😂😂
Bintang : yee sewot. Serah gue!
Azka : diem.
Bintang : duh Pak ustad dateng
Bryan : duh Pak ustad dateng (2)
Bintang : Junario mana? Jadi out kagak? Club yok?
Bintang : woy babi! Jan kacang!
Junario : otw gue
Junario : oh iya Tang, jan nyebut nama sendiri.
Bintang : anjir, eeq lu. Pak ustad sama super mario ikut juga ya. Korsa. Gak ada penolakan.
Setelah Rio melihat pesan terakhir Bintang, ia langsung bergegas untuk mandi. Ya yang dia maksudkan on the way adalah mandi, bukan perginya.
Dua puluh menit ia gunakan seperti biasa, tanpa khawatir jika teman-teman nya sudah menunggu.
***************"Gilak, si Rio otw BAB ato mandi?" Ucap Bintang yang sudah bosan menunggu temannya yang super ngaret itu.
"Tau lah," ucap Bryan yang sudah berada di sampingnya sepuluh menit ini.
Tak lama kemudian terdengar bunyi deruman motor yang tidak asing lagi di telinga mereka.
Mendengar itu Bryan dan Bintang saling berhadapan membentuk seringai kecil.
*********Sesampainya dirumah Bintang, Junario langsung masuk dan disambut oleh Bintang juga Bryan.
"Mana si Azka?" Tanya Rio sambil merapikan rambutnya.
"Lo transit kemana dulu? Arab? Jam segini baru nyampe," sela Bintang. Rio yang mendengar itu langsung menyengir.
"Azka mah jam segini makanannya buku, mana mau diajak ke club," sahut Bryan.
"Tumben lo absen nge game" timpal Rio kepada Bryan sambil menunjuk Bryan dengan dagu.
"Udah puas tadi," jawab Bryan seenaknya.
"Cabut yuk udah jam lapan, ntar kemaleman" ajak si Bintang. Keduanya mengangguk kemudian menaiki motornya masing-masing.
"Eh lo kan yang telat, jadi lo yang bayarin kita malem ini. Oke bro," ucap Bintang memukul pelan lengan Rio. Sedangkan cowok itu hanya menganga tak percaya.
Nah kan ujung-ujungnya gue juga yang kena, batin Rio.
"Club siapa, yang bayar siapa. Tega ya kalian," ucap Rio memasang wajah melas, tetapi tidak dipedulikan oleh keduanya.
************Setelah mengendarai motor selama beberapa menit, motor mereka terparkir dengan rapi di depan club yang dituju.
Gemerlap lampu dan dentuman musik menyambut cowok cowok ini, seakan merekalah yang ditunggu-tunggu. Junario ngambil tempat duduk di paling pojok, selain nyaman, tempat pojok juga aman dari serangan cewek gila bin buas di lantai dansa. Berbeda dengan Rio dan Bryan, Bintang langsung bergabung di deretan cewek cewek yang sedang berjoget dengan erotisnya. Dan yah endingnya jika tidak one night stand ya you know what i mean lah.
*************Kerlipan lampu yang dapat merusak mata ini, tidak mempan bagi gadis yang sekarang sedang histeris di meja bar nya karena melihat sang pujaan hati berada satu ruangan dengannya.
"Junariooo! maigat dia disini!" Pekik cewek itu, tapi suaranya teredam oleh musik yang terlalu keras.
"Eh mau kemana lo Ra?" Tanya salah satu teman dari cewek yang tadi berteriak.
Liora, gadis kecentilan yang sebenarnya cantik tapi dia terlalu berlebihan dalam segalanya. Kecuali pakaian karena baju yang sekarang ia gunakan hanya sebatas dada sampai paha.
"Gue mau ke pangeran gue dulu," jawab Liora sambil ngacir ke arah Junario dan mengabaikan kedua temannya tadi. Liora langsung duduk disamping Junario dan bergelayut manja di lengan kanannya.
Junario yang baru saja meletakkan gelas cocktail diatas meja tiba-tiba terlonjak kaget saat merasakan sesuatu di lengannya.
Elahh, dia lagi dia lagi. Dunia emang sempit, batin Junario.
"Hai Junario, gue seneng banget kita bisa ketemu disini" sapa Liora kepada Junario yang tidak ditanggapi sama sekali.
"Lo ngapain disini? Udah makan Belom?" Cerocos Liora. Junario membuka suaranya.
"Tau gak? Tadinya gue udah makan, tapi gatau kenapa waktu liat muka lo gue jadi laper lagi. Gue cari makan dulu ya, bye!" Ucap Junario. Tanpa memperdulikan tatapan Liora, Junario langsung berlalu dari tempat duduknya dan berjalan keluar club.
Selamat, batinnya. Tak lupa ia mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Junario : gue cabut ya! Ada cewe bar bar di dalem. Sante aja, semuanya udah gue bayar. Have fun!
Sent
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted
Teen FictionDia namanya Renatha Ardania, tapi biasanya kalo di kelas panggilannya blurryface, karena apa? Karena katanya sih ya kalo di kelas dia gak jelas gitu, suka menyendiri, pinter juga engga. Tapi jangan salah, dibalik itu semua dia punya satu hal yang ng...