0.8

143K 8.2K 76
                                    

Brakkk

Suara pintu digebrak dengan kasar mengagetkan seluruh orang yang berada didalam ruangan. Disana terlihat Bryan dan Bintang yang muncul dengan seragam yang keluar dan menimbulkan beberapa spekulasi oleh orang yang melihatnya. Bagaikan habis dikejar oleh setan mereka berjalan dengan sedikit terengah-engah menuju meja di depan guru, satu-satunya meja yang kosong di kelas XII IPS 3.

Ini jam setengah delapan lebih sedikit dan mereka baru dateng.

Murid kelas ini memilih berangkat lebih awal hari ini untuk mendapatkan tempat duduk paling belakang, pasalnya hari ini akan ada ulangan ekonomi.

Siapa pun akan memilih duduk dibelakang ketika ada ulangan ekonomi karena guru ekonomi disini terkenal killer kalo sudah menyangkut contek-mencontek. Bayangin aja tengok dikit mata dia langsung kek mau nge bunuh gitu dan habis itu jadilah kertas yang kalian coret entah ngarang apa kagak jadi butiran debu.

"Tuh kan bener, kita duduk depan lagi, lo sih jadi orang lelet banget!! Tau gini gue tinggal aja lo tadi!" Ucap Bryan frustasi.

"Yaudah si, tinggal duduk disini aja repot." jawab Bintang acuh.

"Hell no!! Udah cepet bantuin gue angkat meja ke belakang!"

"Mager."

"Anjeng, masa gue angkat meja sendirian sih, berat govlog!!"

"Nah lo sendirikan yang minta pindah belakang, kalo gitu angkat nih ntar gue bantu doa."

"Eh tolol jan bercanda, ini udah mau masuk keburu pak sur masuk kelas!"

"Yaudah cepet!"

"Eh monyet dari tadi lo yang lama!!"

Jadilah meja depan guru menghilang lalu pindah kebelakang, selang beberapa menit Pak Sur masuk membawa laptopnya.

"Selamat pagi anak-anak," ucap Pak Sur.

"Pagiiiii"

"Ini meja didepan kemana?" Tanya Pak Sur dengan nada yang dingin membuat murid-murid didepannya bergidik ngeri mendengarnya.

"Disini pak!" Celetuk Bintang dengan polosnya.

"Anjrittt!! Kenapa lo kasih tau, setan lo!" Bisik bintang kepada Bryan lengkap dengan umpatannya.

"Lah emang kenyataannya gitu kan." jawab bintang setengah berbisik kepada Bryan.

"Pindah ke depan!"

******
Koridor-koridor tampak sepi karena bel masuk sudah berbunyi sejak 1 jam yang lalu. Renatha berjalan melewati beberapa koridor menuju ruang guru karena ia disuruh mengambil buku biologi.

Renatha mengedarkan pandangannya ke arah lapangan upacara, terlihat guru BK sedang menghukum murid-murid yang terlambat.

Mata Renatha bertumbukan dengan salah satu murid yang sedang dihukum. Jantung Renatha seakan mau copot karena tatapan orang itu.

Entah ini ilusi atau kenyataan Junario tersenyum tepat ke arahnya. Buru-buru Renatha mengalihkan pandangannya dan mencoba fokus berjalan, dengan sedikit berlari ia menuju ruang guru.

******
"Kali ini apalagi alasan kamu terlambat Junario?!" Bentak Bu Sum kepada Junario.

"Lah biasanya saya telat kenapa?" jawab Junario balik bertanya.

"Kesiangan," jawab Bu Sum.

"Nah itu tau, kenapa tadi tanya." Ucap Junario dongkol.

"Itu terus alasan kamu, kan Ibu sudah bilang kemarin kalo kamu telat lagi hukuman kamu Ibu tambah dari yang kemarin."

The Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang