Chapter 1

34.9K 1.2K 3
                                    

-Cerita ini hanya FIKTIF belaka. Tidak ada unsur menjatuhkan atau menjelek-jelekan siapa pun-

Jadilah pembaca yang pintar :))

Happy reading~ ^^

Nb: karakter Jeje di cerita ini adalah CEWEK.

----------------------------------------

Tak pernah terbayangkan oleh ku sebelum nya. Mencintai orang yang salah. Sangat salah. Ia mencintai diriku hanya untuk mendapatkan kepuasan dirinya saja. Kini aku hanya bisa meratapi bagaimana diriku saat ini. Mematung menatap kertas kecil persegi panjang yang kini terlihat garis merah dua di dalam nya.

Menangis terisak saat itu juga. Apa yang harus aku lakukan saat ini. Rasanya aku ingin mati saja, menghilang dari dunia yang terlihat kuanggap kejam ini. Bagaimana ia bisa merenggut mahkota yang sudah 22 tahun ini aku pertahanan kan dan kini telah hilang.

"Ve~" lirih jeje padaku ketika aku keluar dari kamar mandi

Aku hanya tertunduk dan tak tahu lagi harus mengatakan apa. Aku sudah kehabisan kata-kata. Namun tak lama aku menatap jeje yang masih menatap ku pilu. Kemudian dengan rasa yang sangat ingin mengungkapkan semua ku peluk tubuh jeje dengan keras. Ia menangkap ku erat. Aku pun menangis terisak dalam pelukan jeje.

"Kenapa ve? Apa yang terjadi?"

"Aku menyesal sudah mengenal dia je, aku menyesal!" ucapku parau

"Maksud lo?" ucap jeje sambil melepaskan pelukan ini

Bagaimana dan apa yang harus ku perbuat pun aku tak tahu. Dia sahabat ku, dia yang selalu menemani ku dan dia berhak tau apa yang terjadi padaku. Tak lama aku keluarkan kertas kecil persegi panjang itu dari dalam saku celana ku. Kemudian ku tunjukan pada jeje yang masih mematung penasaran menatap ku.

"Ve?? I-i-ini benar??" ucap nya menatapku tak percaya

Aku hanya mengangguk bercampur ketakutan saat ini. Kini rasa itu benar-benar selalu menggeluti diriku. Terasa aku tak ingin melihat siapapun di dunia ini. Apalagi pria itu, pria yang telah merenggut mahkota ku.

"Bagaimana bisa??" ucap jeje dan kemudian tubuh nya terhempas ke sofa

"Cerita sama gue ve?! Siapa yang lakuin ini??" tanya jeje dengan nada terdengar sedikit marah

"Semua karena dia je, Dia memaksa...."

#FLASHBACK

"Ayo ve, minum dulu~ kita akan bersenang-senang malam ini" ucap Rinal yang sudah mabuk itu menyodorkan segelas alkohol padaku

"Ngk! Jangan paksa aku buat minum nal. Sekarang ayo kita pulang, kamu sudah mabuk berat"

"Sudah lah, disini saja"

"Nal! Jangan pancing aku buat marah yah? Sejak kapan kamu minum-minuman seperti ini? Aku ngak suka, sekarang ayo kita pulang!" ucapku terus memaksa nya pulang sambil menarik lengan nya itu

"Hm ba-baiklah, kita pulang"

Akhirnya aku membawa rinal pulang kembali ke apartement nya. Dengan susah payah ku gotong dirinya hingga sampai ke dalam mobil. Selama perjalan aku hanya menyetir sambil menatap wajah rinal yang memerah itu. Kini ia terlihat setengah mabuk.

Hingga tak lama aku sampai di basement apartement nya. Tak mungkin aku menggotong nya hingga ke apartement, badan nya cukup besar dan bisa membuatku kelelahan. Akhirnya aku memanggil security yang berjaga di basement ini untuk membantu ku menggotong rinal hingga kedalam apartement nya.

Cinta dan BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang