PROLOG

4.6K 281 1
                                    

Seorang anak laki-laki berseragam sekolah menengah atas selalu saja melihat seorang gadis duduk sendirian di halte depan sekolah khusus wanita selama dua tahun belakangan ini setiap kali dirinya pulang sekolah. Berapa kalipun bus lewat dan berhenti di halte, gadis itu akan tetap duduk dan terlihat seperti tidak ada niatan untuk menaikinya. Selama dua tahun pula dirinya selalu melihat gadis itu menggunakan jaket putih yang sama.

Gadis berjaket putih itu akan selalu terlihat murung. Kalau tidak menunduk dengan earphone di telinganya, ia akan memandang ke depan dengan tatapan kosong. Hal tersebut membuat si anak laki-laki begitu penasaran; Apakah gadis itu sedang menunggu pacarnya? Apakah dia selalu melewati hari-hari yang berat sehingga berekspresi seperti itu?

Pernah suatu hari, dari seberang halte bus si anak laki-laki dengan sengaja memperhatikan gadis berjaket putih itu lebih lama dari biasanya. Ia meminta teman yang pulang bersamanya untuk pergi terlebih dulu meninggalkan dirinya. Dan selama ia mengamati, kurang lebih hampir satu jam lamanya, gadis berjaket putih tidak juga beranjak pergi. Sampai kemudian datang seorang gadis berseragam SMA ikut bergabung duduk di samping gadis berjaket putih itu.

Si anak laki-laki menyimpulkan bahwa mereka, kedua gadis itu, berteman akrab jika dilihat dari bagaimana cara gadis berjaket putih tiba-tiba memberikan senyumnya kepada gadis yang baru datang tersebut. Senyuman pertama yang ia lihat dari gadis berjaket putih yang selalu sendirian duduk di halte bus dengan raut wajah yang murung.

Dan senyum itu membuat si anak laki-laki terpaku.

Ia begitu terkesima. 

Saat itu juga ia seperti mengalami cinta pada pandangan pertama.

Ya, dirinya begitu yakin telah merasakan cinta pada pandangan pertama pada gadis berjaket putih itu, meskipun selama hidupnya ia tidak pernah tahu apa itu cinta. Anak laki-laki itu terlalu muak dengan kisah percintaan yang dialami oleh orang-orang di sekitarnya, kisah percintaan yang juga membuatnya merasa cukup muak dengan perempuan.

Tetapi ini berbeda. Ia merasakan sebuah takdir ikut terlibat dalam hal ini.

***


Hallo~ Salam kenal semuanya! Terima kasih yang sudah menyempatkan untuk datang dan membaca cerita ini. Ini adalah fanfic boyxboy pertama yang kutulis. Awalnya nulis ini buat hadiah ultah temen yang suka baca cerita boyxboy dan juga shipper Jeongcheol :D Ayo bareng-bareng ngikutin perjalanan mereka~

Terima kasih dan jangan lupa Vote dan Commentnya ya~

Noerana^^

Bunga Iris dan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang