You make me so upset sometimes
I feel like I could lose my mind
The conversation goes nowhere
'Cause you're never gonna take me there(My Dilemma, Selena Gomez)
--------------------------------------
"Kursi ini kosong?"
Aku mendongak dari kegiatanku yang sedang memakan makan siangku dan mendapati Mingyu dan Wonwoo, dua orang sepaket yang sepertinya jarang sekali terpisahkan, sedang berdiri di depanku. Sementara Mingyu, yang tadi melontarkan pertanyaan, memberiku senyum lebar yang memperlihatkan giginya, Wonwoo hanya tersenyum kalem padaku.
"Ya," jawabku. "Duduklah!"
"Kau sudah mengerjakan tugas kelas melukis, Jeonghan?" kembali Mingyu bertanya tepat ketika dirinya dan Wonwoo mengambil duduk di kursi di depanku setelah meletakkan nampan makan siang masing-masing di atas meja.
"Sudah."
"Apa hanya aku saja yang belum mengerjakan tugas itu?" gerutu Mingyu sebelum kemudian berhenti sejenak untuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. "Bukankah kelas melukis itu besok? Dan kenapa Mrs. Jung masih saja memberi kita tugas sementara tidak lama lagi sudah ujian akhir semester!"
Baik aku ataupun Wonwoo tidak ada yang menanggapi gerutuan Mingyu dan tetap melanjutkan kegiatan makan kami dalam diam.
"Sketsa wajah siapa yang kau gambar, Jeonghan?" Wonwoo membuka suara setelah kurang lebih tiga menit terjadi keheningan di antara kami.
Aku menggeser piringku yang telah kosong sedikit ke samping. "Jihoon. Kau sendiri?"
"Jun."
Tanpa aku tahu alasannya, tiba-tiba saja Mingyu mendecih dengan sebal. "Kau tahu Jeonghan, padahal aku sudah berbaik hati menawarkan pada Wonwoo untuk menggambar sketsa wajahku tapi ditolaknya mentah-mentah. Dia lebih memilih untuk menggambar wajah Junhui. Kau setuju denganku kan kalau aku juga tidak kalah tampan dari seorang Wen Junhui? Bukankah apa yang dia lakukan itu sangat menyakiti hatiku? "
Menyuapkan suapan terakhir makanannya, Wonwoo memutar bola matanya sebagai reaksi atas protes Mingyu, sedangkan aku hanya bisa tertawa dan mengabaikan pertanyaan laki-laki yang saat ini sedang mengerucutkan bibirnya itu. "Dan kau Mingyu, memangnya siapa yang ingin kau gambar sketsa wajahnya?"
"Sejujurnya aku ingin menggambar sketsa wajah dia," ujar Mingyu dengan megarahkan telunjuknya sekilas ke arah Wonwoo. "Tapi karena dia tidak mau menggambar wajahku, sepertinya aku akan mengganti model saja."
Tidak mungkin aku tidak mendengar nada sebal dari suara Mingyu ketika menyebut kata 'dia' barusan.
Wonwoo menghela napas dalam, seakan-akan sedang meminta kesabaran ekstra untuk menghadapi seorang Kim Mingyu. "Bukannya aku tidak mau menggambar wajahmu. Bukankah sudah kubilang padamu bahwa selama kita mengikuti kelas melukis, setiap kali ada tugas untuk menggambar sketsa wajah, aku selalu saja menggambar wajahmu. Karena itu kuputuskan setidaknya untuk tugas terakhir ini aku akan mengganti objek baru."
"Memangnya kenapa?!" Mingyu masih belum mau menyerah. "Aku juga selama kelas melukis melakukan itu. Menjadikanmu objek gambarku setiap kali ada tugas menggambar sketsa wajah. Dan aku tidak keberatan untuk menggambar wajahmu lagi kali ini di tugas terakhir kita mengingat tidak adanya peraturan bahwa kita tidak boleh menggambar sketsa wajah yang pernah digambar sebelumya."
"Aku hanya ingin memberikan sesuatu yang berbeda untuk Mrs. Jung di tugas terakhir ini. Dia pasti bosan karena terlalu sering melihat sketsa wajahmu."
Dengan tatapan mata terluka bercampur kaget yang sangat berlebihan, Mingyu menatap Wonwoo. "Apa kau bilang bahwa wajahku membosankan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Iris dan Takdir
FanfictionIris Art University adalah salah satu universitas seni ternama di Seoul, Korea Selatan. Salah satu tempat yang dituju bagi mereka yang merasa mempunyai bakat bermusik, akting, tari, lukis, dan juga kesenian lainnya. Tidak pernah ada batasan umur unt...