Tok tok tok!
Suara ketukan pintu terdengar. Perempuan yang sedang mengerjakan sesuatu dari laptopnya menoleh ke arah pintu.
Kylie melepas earphone ditelinganya dan buru buru bangkit dari kasurnya. Kemudian, dia membuka pintu bewarna coklat tersebut. Menampilkan sosok wanita paruh baya yang sedang menatapnya sinis.
"Ini".katanya sambil menyerahkan satu kantung plastik bewarna putih.
Kylie menerimanya dengan tatapan tak kalah sinis. "Itu cemilan buat kamu dari Leon. Bagaimana? Dia selalu perhatian kan terhadap kamu? Hidup kamu sekarang sudah lebih menarik daripada sebelumnya".ujar wanita itu yang tak lain dan tak bukan ibu angkatnya-tante Lia.
Kylie tersenyum tipis. "Makasih, tapi saya gak pernah meminta untuk diberi perhatian dari kak Leon ataupun anda".ujarnya tak kalah sinis.
"Dasar manusia tidak tau diuntung! Sudah bagus hidup kamu terpenuhi sekarang ini. Kalau tidak, selamanya kamu akan tinggal di panti asuhan itu. Berterima kasihlah terhadap saya".
Kylie tertawa sekilas. "Kalau begitu saya ucapkan terima kasih. Maaf sebelumnya, saya tidak pernah meminta untuk diangkat di keluarga ini. Saya tidak pernah meminta anda beserta keluarga anda untuk memberikan saya kasih sayang. Karena, selamanya anda tidak akan pernah menjadi ibu kandung saya!".
"Berani kamu bentak bentak saya? Kamu mau saya usir dari rumah ini?!".
Kylie tersenyum sinis. "Tanpa anda usir saya juga akan keluar dari rumah ini!".
Brak!
Kylie membanting pintu kamarnya kasar di hadapan wajah tante Lia. Kylie langsung berhambur ke tempat tidurnya. Meluapkan segala emosinya disana. Air mata yang sedaritadi dibendungnya siap untuk keluar begitu saja. Tangisnya pecah. Bayang bayang tentang perkataan ibunya tadi dengan jelas menghantuinya saat ini.
Kenapa harus gue yang ditakdirkan menjadi anak angkat? Kenapa orang tua kandung gue tega ninggalin gue? Kemana mereka? Bahkan gue sama sekali gak pernah tau siapa orangtua kandung gue.batinnya seraya terisak.
Kylie bangkit dari tempat tidurnya. Dia berjalan menuju lemari putihnya. Kylie mengambil koper berukuran besar itu dan meletakkannya di atas tempat tidurnya.
Hari ini, Kylie akan memulai kehidupan barunya. Dia akan meninggalkan rumah besar ini dan memulai hidup sendirian. Meninggalkan kedua orangtua angkat yang tidak pernah memberikannya kasih sayang. Meninggalkan kakak angkat satu satunya yang sangat menyayangi dirinya.
Kylie mengambil semua baju bajunya dan memasukkannya ke dalam koper dengan tangisnya yang semakin menjadi jadi. Setelah itu, dia mengambil makanan yang dibelikkan Leon untuknya. Dia memasukkannya ke dalam tas sandangnya. Semua peralatan sekolahnya dimasukkan ke dalam tas sandang miliknya.
Kylie berjalan menghampiri meja belajarnya, mengambil diary yang terletak di atas meja itu. Dia menuliskan sesuatu di atas sana. Sesuatu yang nantinya akan dibaca oleh keluarganya.
Dear keluargaku..
Aku tau, selama ini gak ada yang mau mengharapkan kehadiranku disini. Aku tau bahwa aku bukanlah anak kandung kalian ataupun adik kandung kak Leon. Aku tau statusku disini hanya anak angkat. Aku tau kalian berat memberiku kasih sayang. Terutama mama. Mama tidak pernah menganggapku ada. Kalau begitu, kenapa dulu mama mengambilku di panti asuhan?Aku tidak pernah mengharapkan bahwa Kylie akan bertemu kepada kalian semua. Apalagi mengharapkan kalau aku diangkat menjadi bagian dari keluarga ini. Aku tetaplah Kylie, anak kandung dari kedua orang tuaku.
Aku tau, saat kalian membaca surat ini, mungkin aku sudah pergi dari rumah ini. Aku tidak ingin berlama lama disini mengharapkan belas kasihan dari kalian. Aku bukan siapa siapa. Yang jelas, Kylie berterimakasih karena selama ini keluarga kalian telah memberiku fasilitas yang lengkap.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTED ✔
أدب المراهقينSalahkah aku jika aku memiliki kedua orangtua yang menyayangiku tanpa harus melihat statusku yang sebenarnya? Salahkah jika aku hidup dalam ketenangan dan kedamaian? Salahkan jika aku mencintai seseorang yang juga mencintaiku apa adanya? Apalah arti...