17

12.5K 822 15
                                        

Semuanya terasa gelap. Sesuatu membuatku terkejut. Tiba tiba saja, mataku berubah menjadi gelap. Membuat aku hampir terhuyung ke belakang kalau saja seseorang tidak menahan tubuhku. Aku memegang sesuatu yang terasa seperti membalut kedua mataku.

Kupegang kedua mataku yang ternyata tertutupi oleh sebuah kain halus. Aku memegangnya. Dapat kurasakan, badanku seakan melayang ke udara. Kedua kakiku tidak lagi menyentuh pasir pantai tadi. Sekelebat rasa takutku muncul hingga jantungku berdetak tidak karuan. Keringatku mulai bercucuran seketika.

"SIAPA SIH INI WOI?! LEPASIN GUE! GUE GAK PUNYA HARTA SAMA SEKALI. KALAU MAU NYULIK ORANG TUH JANGAN GUE KALI AH! BOCAH BANGET MAINANNYA!!".teriakku frustasi penuh penekanan di setiap katanya.

Entah, aku tidak tau lagi harus bagaimana. Dimana Jennifer? Bukannya tadi dia bersamaku? Lantas, dimana dia berada? Apa dia mengetahui kalau sekarang ini, aku seperti diangkat oleh seseorang? Dan Aga. Apakah Aga tau jika saat ini aku diculik? Mama, Papa, kak Leon.. tolongin Kyl!!!

Kedua kakiku terasa seperti menginjak pasir kembali. Syukurlah, dan sekarang.. aku harus mengetahui dimana aku sekarang dibawa? Apakah aku dibawa jauh dari hotel? Jika iya, bagaimana aku dapat bertemu kembali dengan mereka semua? Tangisanku tidak dapat kubendung lagi. Aku menangis di detik ini juga. Tangisanku seakan pecah setelah selama ini, jarang bagiku untuk menangis.

Apakah saat aku di restoran tadi, itu perjumpaanku yang terakhir dengan mereka semua?

"Kau dan aku, tercipta oleh waktu. Hanya untuk, menjalin cinta..".

Seorang laki laki yang terdengar seperti menyanyikan sebuah lagu mengejutkan kedua telingaku. Tangisanku berhenti seketika.

"Mungkin kita, ditakdirkan bersama. Merajut kasih, menjalin cinta..".kata suara itu lagi membuatku bingung.

Suara itu.. seperti suara seseorang yang aku kenal. Suara itu.. mengingatkan aku kepada suara Aga. Apa benar itu Aga?

Perlahan, dapat kurasakan kain yang membalut kedua mataku seperti dibuka oleh seseorang. Setelah kain itu benar benar berhasil terbuka dari kedua mataku, perlahan aku membuka kedua mataku yang sempat terpejam. Jangan sampai jika aku membuka kedua mataku, aku malah melihat suatu kejadian yang tidak enak.

Perlahan, cahaya mulai menyentuh kelopak mataku. Mataku terbelalak ketika mendapati Aga sedang berdiri menatapku dengan kedua tangan memegang bunga yang berbentuk wajah pemain monster inc. Di badannya juga terdapat gitar akustik yang tergantung itu. Apalagi di belakang Aga terdapat lilin lilin yang membentuk garis yang menyerupai gambar hati. Ditengah tengahnya juga terlihat seperti sebuah kata kata yang dihiasi dengan indah menggunakan lilin lilin putih.

Apa ini semua, dibuat khusus untukku?

"Hai".sapa Aga dengan senyumnya yang sanggup membuat hatiku meleleh.

Aku memandang laki laki di hadapanku ini dengan tatapan tidak percaya. Aku baru menyadari ternyata ada Calvin, Mama, Papa, Jennifer, kak Leon, Audi dan Vero yang memegang sebuah balon bertuliskan namaku.

My Kylie.

Nama yang pernah diberikan kak Leon untukku. Nama yang biasanya selalu kak Leon gunakan untuk memanggilku. Dan sekarang, Aga juga ikut menggunakannya.

Dia memberikan bunga itu kepada kak Tala."Berada.. di pelukanmu, mengajarkanku apa artinya kenyamanan kesetiaan cinta".lanjut Aga bernyanyi sambil memainkan gitar akustiknya.

Aga kembali melanjutkan nyanyiannya sampai lagu yang dibawakan oleh penyanyi Rizky Febrian - Kesempurnaan Cinta selesai. Aga memberikan gitar itu kepada Kak Tala dan mengambil kembali bunga itu darinya. Aga benar benar laki laki yang sukses membuatku terpukau. Nyanyian, dan semua hadiah ini, apa diberikannya untukku? Jika iya, aku bahkan tidak berulang tahun hari ini.

EXPECTED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang