10

15.8K 1K 11
                                        

"Lho, ini.. dimana?".tanya Kylie heran sambil melihat lihat pemandangan di sekitarnya.

Aga tersenyum pelan. Dia membawa Kylie menuju rumahnya. Berniat untuk memperkenalkan Kylie pada keluarganya juga agar Kylie mengganti pakaian sekolahnya.

"Ini rumah keluarga gue".tunjuk Aga ke samping kiri Kylie.

Kylie menatap rumah bernuansa coklat yang terlihat seperti rumah Eropa itu. Ditatapnya dengan mata tanpa berkedip. Kylie sungguh takjub melihat rumah Aga yang bahkan dua kali lipat besarnya dibandingkan rumahnya sendiri. Ups, maksudnya rumah orangtua angkatnya.

"I-ini.. rumah lo?".tanya Kylie dengan pandangan gak percaya.

Aga tertawa singkat. "Nope, ini rumah orangtua gue. Gue kan belum kerja, otomatis semua kekayaan gue bukan gue yang punya. Tapi orangtua gue".jawabnya.

Kali ini Kylie benar benar takjub saat mendengar jawaban yang keluar dari bibir merah Aga. Dia benar benar tidak percaya bahwa masih ada anak remaja seperti Aga yang tidak pernah menganggap harta orangtuanya adalah hartanya sendiri. Tidak seperti anak anak diluar sana kebanyakan.

"Yuk turun".ajak Aga lalu membuka pintu mobilnya.

Buru buru Kylie menarik lengan Aga saat kakinya mulai menginjak tanah. "Masa iya gue ke dalam dengan keadaan kaya gini. Gak lucu tau".ujar Kylie mencebikkan bibirnya.

Aga mendengus geli. "Justru itu gue bawa lo kesini sekalian lo ganti baju. Lo bisa kok minjem baju kakak gue. Udah yuk turun, pengab nih".perintah Aga lalu turun dari mobilnya.

Kylie menghela nafas lalu mengiyakan ajakan Aga. Dia turun dari dalam mobilnya sambil menundukkan kepala. Membuat Aga tersenyum kecil saat melihat Kylie yang doyan sekali menundukkan kepalanya.

"Lo gak takut apa kalau nantinya kepala lo bakal patah nunduk gitu terus?".sindir Aga.

Kylie mendongakkan wajahnya menatap Aga sengit. "Gue kan malu kali".

"Apanya sih yang harus lo maluin?".

Kylie terdiam lalu menggeleng pelan. Aga mendengus dan segera menarik Kylie untuk masuk ke dalam rumah besarnya.

Baru saja sampai di dalam ruang tamu Aga, Kylie lagi lagi takjub dibuatnya. Bangunan luar dan di dalam tidak ada bedanya meskipun bangunan yang ada di dalam rumah Aga lebih mewah dibandingkan bangunan luarnya. Aga berjalan meninggalkan Kylie yang sudah terduduk di ruang tamu itu.

"Mba!!! Kak Tala dimana?!".teriak Aga memenuhi penjuru rumahnya.

Mendengar teriakan itu membuat Kylie menggeleng pelan.

Cowok sih, tapi suaranya cempreng abis. Serius.batin Kylie lalu mendengus geli.

Tiba tiba saja, seorang anak kecil perempuan berumur 4th berlari dan menghampiri Kylie. Membuat perempuan itu menunduk malu akibat seragam sekolahnya yang sudah berantakan itu.

"Kakak!".sapa anak perempuan itu yang tak lain dan tak bukan dia adik Aga. Nara.

Kylie tersenyum pelan membalas sapaan anak tersebut sambil menunduk. Membuat Nara menatapnya heran. Nara segera menduduki tubuhnya di sebelah Kylie.

"Kakak pacarnya mas Aga?".tanya Nara polos.

Kylie sukses terkejut dan mendongakkan kepalanya. Kedua matanya juga sempat terbelalak.

"Ka-kata siapa?".tanya Kylie menghadap Nara.

"Kata aku kak. Soalnya mas Aga gak pernah bawa perempuan kesini".

Kylie terdiam sembari memikirkan sesuatu. Dia kembali mencerna omongan Nara. Apa mungkin Aga tidak pernah membawa perempuan lain ke rumahnya? Apa mungkin dia satu satunya perempuan yang dibawa Aga kerumahnya?

EXPECTED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang