Seorang dokter keluar dari dalam ruangan serba putih itu. Dia bernama dokter Felis. Dia adalah dokter kepercayaan Era Global. Dia menghampiri kelima laki laki tampan yang berada di depan pintu masuk UKS itu. Wajah kelima lelaki itu terlihat begitu khawatir. Mereka bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter Felis.
"Siapa dari kalian keluarganya?".tanya dokter Felis dengan sopan.
Leon maju selangkah. "Saya dok. Saya kakak... ehm.. k-kakak kandungnya dok".ujar Leon terbata bata.
Ucapan Leon sukses membuat kening Audi berkerut. Dia begitu tidak yakin bahwa Leon dan Kylie adalah kakak beradik kandung. Kedua mata Leon terlihat seperti menyimpan sesuatu. Dan Audi tidak tau apa itu.
"Begini, saya ingin memberitahukan bahwa nona Kylie mengidap penyakit kelainan pada otaknya. Oleh sebab itu, setiap kali dia mengalami sebuah benturan, Kylie pasti pingsan. Penyakit ini bisa disembuhkan jika Kylie harus rajin minum obat. Jika dia tidak rajin meminum obatnya, penyakitnya akan sangat parah. Belum tentu dengan menjalani operasi, Kylie akan segera cepat sembuh".
Leon terkejut. Dia sungguh benar benar tidak percaya dengan hal itu. Mungkin dia bisa lebih bersyukur jika penyakit Kylie tidak separah penyakit Leukimia atau semacamnya. Akan tetapi, bagaimana pun juga dia begitu mengkhawatirkan adiknya itu. Mengingat Kylie adalah seorang perempuan yang memiliki sifat keras kepala. Apalagi, Leon tidak yakin jika adiknya itu rajin untuk meminum obatnya.
Di satu sisi, Aga memasang tampang terkejutnya juga. Dia terduduk sambil mengacak acak rambutnya frustasi. Entah kenapa, hatinya berdetak tidak karuan mendengar penyakit Kylie. Ada rasa ketakutan yang teramat dalam pada dirinya.
Apa iya, jika Aga menyukai Kylie?
Tringggggg
Aga terbangun dari tidurnya setelah alarm jam beker yang berada tepat di sebelahnya berbunyi. Dia menatap sekelilingnya. Ternyata, kejadian itu hanya mimpi. Aga bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi. Dia menatap dirinya di kaca kamar mandi dengan seksama. Ditatapnya wajahnya yang sudah tidak terbentuk itu lagi.
Dia mencuci mukanya lalu menggosok gigi. Setelahnya, Aga berjalan keluar kamarnya untuk sarapan.
Hari ini hari jum'at. Aga berniat untuk tidak pergi ke sekolah setelah melihat kejadian kemarin saat Kylie terjatuh pingsan dengan darah yang melekat di hidungnya. Beruntungnya, Kylie hanya sedang mengalami dehidrasi atau kekurangan hawa dingin. Itu sebabnya hidung Kylie mengeluarkan darah.
"Pagi ma, pa".sahut Aga lalu menarik kursi sebelah Tala.
Tante Ika juga om Hendra tersenyum melihat anak laki lakinya itu. Aga menyendokkan nasi goreng itu ke piringnya.
"Gimana ga? Apa kamu sudah memiliki pacar?".tanya om Hendra yang sedang membaca koran itu.
"Belum pa".
Om Hendra melipat koran itu dan meletakkannya di meja. Dia melepas kacamatanya dan memandang putranya bingung.
"Ga, ingat umur kamu sekarang sudah menginjak 17th kan?".
Aga terus menyantap nasi gorengnya tanpa mau melihat om Hendra yang sedang berbicara kepadanya.
"Ingat kok pa".jawabnya pelan.
"Kalau gitu tunggu apa lagi. Papa gak mau kalau kamu jadi perjaka tua nantinya Aga".
Aga meneguk air yang ada di gelas itu. "Terus.. kalau aku udah punya pacar papa mau ngapain?".
"Bawa dia kesini dan perkenalkan ke papa dan mama juga kakak dan adik kamu".
"Iya mas! Nara mau dong kenalan sama pacar mas Aga".

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTED ✔
Novela JuvenilSalahkah aku jika aku memiliki kedua orangtua yang menyayangiku tanpa harus melihat statusku yang sebenarnya? Salahkah jika aku hidup dalam ketenangan dan kedamaian? Salahkan jika aku mencintai seseorang yang juga mencintaiku apa adanya? Apalah arti...