"Aga!!".teriak seorang perempuan memenuhi penjuru rumah mansion itu.
Yang dipanggil pun menuruni tangga rumahnya dan menemukan seorang perempuan yang tadi memanggilnya tengah duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton televisi.
"Apaan sih kak, ngeselin banget sih teriak teriak".sahut Aga risih lalu duduk di sebelah Tala-kakaknya.
"Temenin kakak jalan yuk?".ajak Tala.
Aga menatap kakaknya itu dengan tatapan datar lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului kakaknya.
"Males. Sendirian sana".ucap Aga santai lalu menutup pintu kamarnya.
Di balik pintu kamarnya, Tala mendengus dan menyumpah serapah terhadap adik kandungnya. Mendengar ocehan kakaknya membuat Aga tertawa.
Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk itu. Sambil mengotak atik handphone bermerk apple itu.
Hari ini hari libur. Pantas saja jika Aga berada seharian di rumahnya. Daritadi dia selalu ada di kamarnya. Tidak berniat untuk pergi keluar rumah.
Tiba tiba saja pikiran Aga teringat akan seorang gadis yang selalu dibully setiap harinya. Dia Kylie. Mengingat Kylie adalah gadis yang begitu pendiam dan tertutup itu, membuat Aga memiliki rasa penasaran terharap Kylie.
Seulas senyum terlihat dari bibir Aga. Dia teringat akan Kylie yang selalu menundukkan kepalanya setiap kali bertemu dengan Aga dan juga ketiga temannya.
Dia lucu.batin Aga dengan seulas senyumnya.
Namun pikiran itu buru buru ditepisnya. Dia tidak pernah menyangka akan sebegininya pemikiran Aga tentang Kylie.
Tringggg
Dering nada panggilan masuk menghampiri handphone-nya. Aga mengangkat telfon itu tanpa melihat siapa orang yang sedang menelefonnya.
"Ini Aga?".tanya si penelepon dari seberang sana.
Aga menyerngitkan dahi bingung. Kemudian, dia melihat layar handphone-nya. Disana tertera nomor yang tidak Aga kenal. Darimana orang ini bisa mengetahui nomor pribadinya? Bahkan, nomor Aga di private. Hanya orang orang tertentu yang akan mengetahui nomor Aga.
"I-iya, maaf ini siapa ya?".tanya Aga sopan.
"Ini gue Leon. Lo kenal gue kan?".
Leon.
Nama itu, seperti nama yang tidak asing ditelinga Aga. Dia seperti mengenal nama tersebut. Dan ternyata, dia baru sadar bahwa Leon adalah kakak kandung Kylie.
Lah, ini kan kakaknya Kylie. Tau darimana sih dia nomor gue? Di private juga.batin Aga.
"I-iya gue kenal. By the way, lo tau nomor gue darimana ya?".
"Gak penting bagi gue dapat nomor lo darimana. Yang jelas, gue butuh bantuan lo dan temen temen lo. Kylie hilang, dia kabur dari rumah. Gue gak tau dia kemana. Dan gue gak mau Kylie sampai kenapa napa, apalagi..".kata Leon dengan nada menggantung.
"Oh g-gak kok. Please ga, cuma lo dan temen temen lo yang kenal sama dia. Gue lihat kemarin lo dan ketiga temen lo menawarkan diri untuk jadi teman dia kan? Yaudah sekarang tolong bantuin gue cari Kylie. Pleaseeee..".
Gue teman Kylie? Kenalan juga kaga kali.batin Aga lalu mendengus.
Dan Leon mengatakan apa tadi? Kylie hilang dan pergi dari rumah? Aga langsung tersentak. Entah mengapa, mendengar berita tersebut membuat Aga menarik nafasnya pelan. Ada rasa sedikit khawatir di dalam diri Aga.
![](https://img.wattpad.com/cover/61512525-288-k701723.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTED ✔
Teen FictionSalahkah aku jika aku memiliki kedua orangtua yang menyayangiku tanpa harus melihat statusku yang sebenarnya? Salahkah jika aku hidup dalam ketenangan dan kedamaian? Salahkan jika aku mencintai seseorang yang juga mencintaiku apa adanya? Apalah arti...