15

14.3K 878 5
                                        

KYLIE POV

Hari ini, aku menjalani kehidupanku di kota orang-err maksudku kota Bali. Dimana banyak orang berkata kota Bali itu adalah kota dimana tempat yang pas untuk berlibur. Contohnya seperti aku dan anak anak Era Global lainnya.

Sambil minum kopi sebentar di dalam kamar milikku dan Jennifer untuk sementara waktu, aku duduk di balkon sambil menikmati angin yang bergemuru. Apalagi disertai bunyi ombak membuat suasana pantai begitu indah.

"Kylll, lo gak makan malam?".teriak Jennifer dari dalam kamar.

Aku menoleh ke belakang menatap Jennifer yang sedang berjalan ke arahku. Sambil memasang sebuah senyuman alibi agar aku tidak ikut ke restoran hanya untuk sekedar makan malam.

"Gak deh".singkatku.

"Lo harus makan, kalau gak gue aduin ke Aga!".ancamnya.

Aku sedikit bingung, kenapa semua urusan pribadiku harus disangkut pautkan dengan Aga? Seolah olah dia seperti orang yang begitu berarti bagiku. Padahal, aku dan Aga hanyalah seorang teman. Ya teman.

"Yaudah bilang aja".singkatku terlihat santai.

Aku mengesap sisa kopiku lagi, tak perduli dengan tampang Jennifer yang memperlihatkan tampang kesalnya. Hingga tiba tiba..

"AGA!!! CEWEK LO GAK MAU MAKAN SUMPAH!!".teriak Jennifer toa membuatku terkejut.

Aku membelalakkan mata. Enak saja Jennifer mengatakan hal seperti itu dengan Aga. Apalagi, saat dia mengatakannya wajahnya dicondongkan ke samping kamar Aga dan teman temannya.

"Apaan sih, berisik banget".gerutu seseorang dengan suara beratnya yang dapat kukenali.

Aga.

Dia duduk di dinding balkon lalu tersenyum sekilas kepadaku. Aku hanya bisa membalas senyumannya sambil sesekali melirik Jennifer yang sudah memasang ancang ancangnya.

"Gausah sok senyum lo pada, eh ga cewek lo masa gak mau makan malam. Katanya sih malas".kata Jennifer dengan tampang santainya alias wajah tanpa dosa.

Aku melirik Aga sekilas yang sedang menatapku datar. Tidak ada lagi raut wajah manis yang terlihat darinya. Hiii.. marah tuh kayanya.

"Makan".ucapnya tegas.

Aku tetap pada pendirian. Enggan untuk makan, lagian jika aku ikut makan malam, perutku sudah kenyang. Ntar badanku jadi gendutan gimana. Aku menggeleng mantap menjawab omongannya.

Aga menghela nafas lalu turun dari dinding balkon dan masuk ke dalam kamarnya. Sepertinya, dia malas jika harus memaksaku untuk makan malam. Toh aku juga akan selalu menolaknya.

"Ah si Aga gak asik banget. Udah ah gue keluar".kata Jennifer tegas lalu masuk ke dalam.

Bunyi suara pintu ditutup terdengar ditelingaku. Sepertinya Jennifer sudah pergi menuju restoran. Aku menaruh gelas kopiku di meja yang berada di balkon untuk sekedar bersantai. Lalu aku kembali pada aktivitas semulaku. Duduk sambil menikmati semilir angin yang bergemuruh.

Tiba tiba, aku dikejutkan dengan seseorang yang menarik tanganku kencang. Membawaku untuk masuk ke dalam. Aku menghadap belakang dan mendapati Aga yang sedang menarik tanganku. Anak ini benar benar..

"Lo harus makan, kalau gak gue selalu maksain lo".ucapnya.

"Ih paksain aja. Gue juga bakalan nolak terus terusan kok sampai lo capek".

Dia melepaskan cengkraman tangannya dariku. Menatapku tajam, membuatku bergidik ngeri. Aga memang laki laki yang sangat mengerikan bila dia memasang tatapan seperti itu. Bisa bisa, aku kabur dibuatnya. Tapi mau kabur kemana juga, toh gak akan bisa.

EXPECTED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang