"Leon!".teriak tante Lia begitu melihat anak sulungnya masuk ke dalam kamarnya tanpa memberi salam. Padahal, Leon mengetahui ada ibunya yang tengah duduk di sofa ruang keluarga.
Leon mendengus lalu berbalik. "Apaan?".tanyanya malas.
"Kamu baru datang bukannya ngucapin salam".
"Perlu?".
Tante Lia menatap anak sulungnya tidak percaya. Ini kah anak yang dilahirkan dari dalam kandungannya? Anak yang sama sekali tidak memiliki sopan santun terhadap orang tuanya?
Tidak. Leon bersikap seperti itu hanya kepada tante Lia. Sedangkan kepada om Wira-papa Leon sikapnya berbeda jauh 100% dari sikapnya ke tante Lia.
"Kamu itu mama yang ngelahirin Leon bisa gak sih ka--". "Iya Leon tau mama yang ngelahirin Leon".potongnya.
"Yasudah kalau begitu mana sopan santun kamu ke mama?".
Leon menatap tante Lia dengan menaikkan sebelah alis. "Ngapain aku harus sopan ke mama? Mama tau tidak, semua ini karena mama. Rumah ini sepi karena mama. Mama gak pernah nyadar dengan sikap mama".
"Apa karena Kylie?".
"Iya!".teriak Leon. "Mama gak pernah mau ngertiin kebahagiaan aku ada di Kylie ma. Mama gak pernah tau kan kalau Kylie itu sayang banget ke mama meskipun mama gak pernah mau ngasih dia kasih sayang".
Tante Lia bungkam. Merasa ada sesuatu yang membuat hatinya tergelonjak. Ada sesuatu yang aneh dalam dirinya saat mengetahui anak yang telah diusirnya malah menyayangi dirinya dengan tulus.
Tapi, otaknya tetap berkata bahwa dia tidak akan pernah mau menerima anak itu di keluarganya. Namun, hatinya malah berkata bahwa dia menyayangi Kylie sama seperti dia menyayangi Landon. Ada perasaan khawatir dalam dirinya saat anak itu tidak lagi tinggal dalam satu atap dengannya.
"Leon ke kamar".singkat Leon menuju kamarnya meninggalkan tante Lia yang masih diam terpaku.
Tante Lia memandang Leon yang perlahan mulai menjauh dari pandangannya. Dilihatnya anak sulungnya itu. Kini, kebahagiaan tak terlihat lagi pada diri Leon saat dia menginjakkan kaki di rumah ini. Apalagi semenjak kepergian Kylie yang membuat dirinya setiap saat tidak pernah berada di rumah. Untuk apa dia berada di rumah uring uringan jika tidak ada adik kesayangan yang selalu membuat mood-nya membaik? Yang jelas hanya percuma.
Toh tidak ada yang membuat mood-nya baik selain Kylie, right?
♧♧♧
Hari ini, hari dimana anak anak kelas 11 di Era Global akan melaksanakan holiday sesama angkatan. Holiday kali ini diselenggarakan oleh om Hendra-ayah Aga di Bali. Cukup menarik bukan?
Yang paling berkesan ialah Yayasan menyewa satu buah pesawat yang berfasilitas lengkap dan cukup terbilang mewah hanya untuk anak kelas 11. Padahal tahun tahun kemarin, Yayasan tidak sampai rela merogoh kocek hanya untuk menyewa sebuah pesawat yang harganya beratus ratus juta.
Holiday kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana sebelumnya Yayasan mengadakannya di Jogja. Cukup menaiki sebuah bus saja sudah membuat seluruh anak anak kelas 11 tahun lalu terlihat senang dan bahagia meskipun tahun ini adalah tahun yang paling berkesan. Membuat angkatan 11 yang telah menjadi angkatan 12 menggerutu kesal saat mengetahui holiday kali ini lebih menarik.
Sebenarnya, Aga lah yang mengajukan pendapat tentang holiday kali ini sebaiknya diadakan di Bali. Namun, biaya pada awalnya yang hanya dibayar senilai 4jt naik menjadi 7jt. Itu karena mahalnya biaya sewa pesawat dan hotel yang berbasis mewah di Bali.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTED ✔
Teen FictionSalahkah aku jika aku memiliki kedua orangtua yang menyayangiku tanpa harus melihat statusku yang sebenarnya? Salahkah jika aku hidup dalam ketenangan dan kedamaian? Salahkan jika aku mencintai seseorang yang juga mencintaiku apa adanya? Apalah arti...