"Kylie!! Ntar lo duduknya bareng gue yaa?!".teriak Jennifer dengan histerisnya begitu mereka semua sampai di Bandara Soekarno Hatta.
"Gak. Kylie bareng gue".sambar Aga menatap wanita itu datar. Persis dengan tatapan Aga selama ini kepadanya.
"Dan lo duduk bareng gue".kali ini Calvin membuka suara.
"Yah.. kita jomblo banget ver. Yaudah deh kita duduk berdua aja".sahut Audi sambil membuka kedua tangannya ingin memeluk Vero membuat laki laki itu bergidik ngeri.
"Idih ogah mah gue sama lo. LGBT!".ucap Vero bergidik ngeri.
Kylie, Calvin dan juga Jennifer menatap mereka berdua dengan tertawa. Sedangkan Aga melirik mereka dengan dengusan sambil menggelengkan kepala. Merutuki kebodohannya kenapa dia bisa mengenali kedua sahabat gilanya itu.
"Lo bareng gue ya".ujar Aga lembut disambut dengan senyuman manisnya.
Kylie hanya terlihat pasrah. Percuma saja jika dia membantah omongan Aga, toh nantinya pria itu juga akan memaksanya.
"Iya iya".
"Tuh kan, gue bareng siapa dong..".kata Jennifer sambil mengerucutkan bibir.
Tiba tiba, Calvin berjalan ke arahnya dan merangkul bahunya posesif. Seakan Jennifer hanya miliknya seorang.
"Lo bareng gue lah".kata Calvin lembut.
Jennifer melirik Calvin sekilas dengan rona merah di kedua pipinya yang tanpa makeup itu.
"Iya deh. Tapi.. kyl, lo nanti sekamar bareng gue kan?".
"I--..". "Gak, dia sekamar bareng gue".potong Aga.
Semua orang yang mendengar omongan Aga menatapnya dengan pandangan tidak percaya. Terlebih lagi, Kylie mendengus dan tanpa rasa malu, dia mencubit pinggang Aga. Membuat pemuda itu meringis kesakitan.
"Canda kali yang".
"Yang yang pala lo peyang kali ga".kata Audi.
Aga menatap Audi tajam membuat pria itu memasang cengiran khasnya.
"Iya kok jen, gue bareng lo".jawab Kylie.
Jennifer tersenyum senang. "Yes!".
Mereka semua berdiri tepat di dalam ruang tunggu pesawat. Sebentar lagi, pesawat yang disewa oleh Yayasan akan segera tiba. Berbagai kesibukan diperlihatkan oleh anak anak Era Global sambil menunggu pesawat tiba. Mulai dari adu mulut, bergossip ria, bermain gadget sampai tidur di ruangan itu pun ada. Gak deh yakali tidur.
♧♧♧
"Lo harus cerita".bisik Aga kepada Kylie ketika mereka semua telah berada di dalam pesawat.
Aga dan Kylie duduk berdua di kursi sebelah kiri tepatnya di barisan nomor 26. Tidak terlalu jauh dan tidak terlalu di dekat dengan tempat dimana kopilot berada. Kylie duduk di dekat jendela sedangkan Aga berada di sisi kanannya.
"Cerita apa?".
Aga mendengus. "Cerita soal kenapa tadi lo bisa barengan sama nyokap lo".
Kylie mengukir sebuah senyuman lalu dia mulai menghembuskan nafasnya. Mencoba untuk bercerita.
Flashback on..
Malam di malam itu begitu tampak merekah. Apalagi disertai dengan bulan dan beberapa bintang lainnya. Kylie memperhatikan langit di malam itu dengan seksama. Sambil menopang dagunya, dia berpikir tentang kehidupannya yang mulai membaik. Membaik dalam kata lain, dia bisa sedekat ini dengan pria dingin di sekolahnya. Awalnya, Kylie sama sekali tidak pernah mengetahui keberadaan Aga mengingat gadis itu cenderung tertutup. Tapi kali ini, dia sudah benar benar tahu siapa diri Aga sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTED ✔
JugendliteraturSalahkah aku jika aku memiliki kedua orangtua yang menyayangiku tanpa harus melihat statusku yang sebenarnya? Salahkah jika aku hidup dalam ketenangan dan kedamaian? Salahkan jika aku mencintai seseorang yang juga mencintaiku apa adanya? Apalah arti...