CHAPTER - 03

241K 18.1K 570
                                    

Vote dulu sebelum baca  ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu sebelum baca  ^^


















Emma tampak memegangi kepalanya sambil memejamkan kedua mata dalam. Ini pasti mimpi buruk! Tidak mungkin Emma melakukan "itu" dengan Park Chanyeol semalam. Emma benar-benar sudah gila.

Tapi tunggu, ini bukan seratus persen kesalahannya. Seseorang yang patut disalahkan adalah laki-laki yang sedang duduk berhadapan dengannya sambil melipat kedua lengan di depan dada itu. Emma menatap tajam Chanyeol. Benar, ini adalah salah Chanyeol.

"Kau... sengaja kan?" tanya Emma dengan tatapan berkilat-kilat marah.

"Apa maksudmu?"

"Kau sengaja membuatku mabuk sehingga bebas melakukan apa saja padaku, cepat mengaku!"

Chanyeol terdiam. Ia memang mabuk sehingga melakukan itu pada Emma. Tetapi ini bukan seratus persen kesalahannya. Apalagi tentang perkataan gadis itu barusan.

"Aku tidak memaksamu untuk minum atau merencanakan ini sebelumnya. Kau sendiri yang memutuskan untuk minum anggur tadi malam, bagaimana bisa kau menyalahkanku?"

Emma mendesah lemas. Park Chanyeol benar. Emma sendiri yang memutuskan untuk ikut minum. Awalnya gadis itu hanya berniat membantu Chanyeol menghabiskan anggur karena tidak tega melihat Chanyeol mabuk berat. Tetapi Emma benar-benar tidak menduga dampak yang timbul setelah minum anggur akan seperti ini jadinya.

Jika dipikir-pikir, sebenarnya Emma bisa saja mencegah Chanyeol melakukan itu. Ia bisa meninju lelaki itu hingga pingsan, ia bisa menendang tubuh Chanyeol hingga terpental, dan ia juga bisa mendang selakangan lelaki itu hingga merintih kesakitan. Tetapi kenapa Emma tidak melakukannya?

Sial!

Lagi-lagi gadis itu memegang kepalanya dan mengacak rambutnya secara frustasi. Ia benar-benar tidak bisa berfikir jernih saat itu. Seperti ada sesuatu yang mempengaruhinya untuk terbuai dalam sentuhan Chanyeol, dan Emma tidak tahu apa itu.

Emma berdiri dari kursi secara tiba-tiba "Aku tidak bisa hidup seperti ini terus-menerus."

Emma melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa menuju ke arah kamar pribadinya. Tak lama setelah itu Emma kembali menghampiri Chanyeol dan duduk berhadapan dengan lelaki itu sambil meletakkan dua lembar kertas di atas meja.

Chanyeol yang sedari tadi duduk tenang di sana hanya mengangkat sebelah alisnya tinggi, "Apa yang kau lakukan sebenarnya?"

"Membuat surat perjanjian," jawab Emma cepat.

Emma mendapati Chanyeol tengah menatap kedua matanya dengan datar, "Serius?"

"Aku belum pernah seserius ini," jawab Emma dengan nada ketus.

Married to Mr. ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang