CHAPTER - 20

186K 14K 1.5K
                                    

Chanyeol meletakkan gitarnya di atas lantai sementara ia menahan gugup. Sungguh, mengenai perkataan yang baru saja terlontar dari mulutnya tadi, sebenarnya Chanyeol sudah memikirkan hal ini semalaman.

Menghapus peraturan poin 8 dan 9 terdengar begitu fatal. Karena selama ini kedua poin itulah yang melandasi hubungan keduanya sehingga lebih terlihat sebagai teman serumah dari pada pasangan menikah. Tapi jika peraturan tersebut tidak dihapus, maka hubungan mereka akan berhenti di satu titik. Dan Chanyeol tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Emma hanya sebagai teman serumah.

Mengenai Emma, Chanyeol tidak tau ada berapa banyak laki-laki yang saat ini sedang mendekatinya atau barangkali ada salah satu yang sedang menjalin hubungan cinta dengan Emma. Sejujurnya ia tidak peduli akan hal ini karena dengan siapa Emma menjalin hubungan, Park Chanyeol tidak akan merasa dirugikan.

Beda lagi jika kalian melihat masalah ini dari sudut pandang Emma. Bagi gadis itu, perjanjian tersebut membuatnya berperan menjadi pihak yang dirugikan. Emma seorang perempuan, terlebih seorang perempuan yang pernah mengandung darah daging Chanyeol meski hal tersebut tidak disengaja sekalipun. Tapi jika bukan karena laki-laki itu mengajaknya minum anggur, Emma sudah pasti tidak akan mengalami semua ini.

Chanyeol menarik napas dalam sebelum membuka mulut, "Apa kau masih berfikir menjalankan perjanjian yang pernah kita buat dulu?"

Emma menganggukkan kepala, "Tentu saja. Kita sudah menyetujuinya bersama."

Gadis itu memperhatikan wajah Chanyeol yang terlihat sedang memikirkan sesuatu, "Bagaimana jika kita hapus saja semuanya?"

Emma membeku selama sedetik sebelum tertawa tak percaya, "Kau bercanda."

"Aku serius," ujar laki-laki itu, dan Emma juga bisa melihat raut serius ketika Chanyeol mengatakannya.

"Aku sudah memikirkan ini bahkan mungkin puluhan kali. Aku tidak ingin hubungan kita menjadi rumit hanya karena 2 lembar perjanjian bodoh itu."

Keheningan yang muncul membuat Emma mendadak kehilangan kata-kata untuk menanggapi perkataan Chanyeol. Omong-omong tentang menghapus poin 8 dan 9 yang Chanyeol katakan tadi masih belum mau pergi dari kepalanya. Dan sekarang laki-laki itu malah mengusulkan untuk menghapus semua perjanjian yang telah mereka sepakati. Emma mmenghela napas panjang, ia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Chanyeol saat ini.

"Kurasa kau harus istirahat sebentar. Kelelahan dapat membuat seseorang tidak bisa berfikir lurus," tanggap Emma pada akhirnya. Emma baru ingat bahwa laki-laki itu tidak tidur semalaman.

Chanyeol menatap Emma tajam selama beberapa detik dan membuat gadis itu mendadak diserang rasa aneh. "Aku baik-baik saja."

Alih-alih merasa gugup, Emma justru melayangkan tatapan kecewa kepada Chanyeol, "Apa kau selalu seperti ini?"

Chanyeol mengangkat sebelah alisnya, "Maksudmu?"

"Memutuskan sesuatu tanpa memikirkan orang lain."

Emma menarik napas panjang sebelum melanjutkan perkataannya, "Aku mungkin tidak punya hak dalam urusan ini, tapi apa kau bahkan memikirkan kekasihmu saat mengatakan ingin menghapus semua perjanjian kita?"

Chanyeol dapat merasakan tubuhnya mematung setelah mendengar pertanyaan itu terlontar dari mulut Emma. Detik berikutnya wajah Gayoung mendadak muncul dan memenuhi pikirannya. Benar,ia tidak memikirkan hal ini sebelum mengatakan ingin menghapus perjanjian.

Tapi yang membuat Chanyeol heran adalah, kenapa bisa nama Gayoung bahkan tidak muncul di kepalanya sama sekali ketika ia berada di dekat Emma?

"Kau benar, aku tidak memikirkannya."

Married to Mr. ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang