CHAPTER - 25

165K 13.8K 3.7K
                                    

Diamnya Emma membuat Chanyeol berdebar cemas. Perempuan itu bukannya tidak mau menjawab, tapi mungkin lebih ke mendadak kehilangan kemampuan bicara akibat kejutan yang diberikan oleh Chanyeol beberapa saat yang lalu.

Emma tidak menyangka bahwa kalimat tersebut akan keluar dari mulut Chanyeol, juga tentang ciuman yang laki-laki itu lakukan. Dia gila. Idiot. Dan apapun yang ada di kamus umpatan kasar milik Emma rasanya ingin ia sumpah serapahkan pada Chanyeol saat ini juga.

Kalau dipikir-pikir memangnya sejak kapan Park Chanyeol pernah bersikap waras?

Pergi mengkonfirmasi hubungan mereka sepertinya bukan sebuah penyelesaian yang bagus, malah terdengar sebagai ancaman nyata yang siap membuat hidup Emma lebih berantakan dari pada sekarang. Coba pikir sebentar. Chanyeol adalah anggota EXO, grup laki-laki paling digandrungi kaum hawa di seluruh penjuru Korea -tidak menutup kemungkinan di negara lain juga. Dan tentunya, dengan kepopuleran luar biasa seperti itu siapapun tahu bahwa penggemar mereka bukan main jumlahnya, bahkan mungkin lebih banyak dari penduduk Korea Selatan sekalipun.

Dan apalah Emma. Ia hanya siswa berumur 18 tahun dengan hidup semrawut, juga penuh kesialan. Bukan apa-apa jika dibandingkan dengan seluruh penggemar yang Park Chanyeol miliki.

Mungkin kalian sudah tahu hal ini, bahwa penggemar EXO yang ada di Korea adalah yang paling berbahaya. Dan Emma tentunya tidak senekat itu harus bertempur dengan mereka jika hubungan ini dikonfirmasi.

Setelah seperti selamanya berdiam diri, Emma akhirnya membuka suara. "Jangan lakukan itu."

Chanyeol mengerutkan alis, tidak mengerti dengan jawaban yang perempuan itu berikan, "Kenapa?"

"Karena kau adalah seorang idol dengan banyak penggemar." jawab Emma dengan raut serius.

"Memangnya apa yang salah dengan itu?"

"Tentu saja salah. Mengkonfirmasi hubungan bukan tindakan yang tepat. Apa kau tidak takut mengecewakan semua penggemarmu?"

Chanyeol terdiam. Menelan perkataan Emma lamat-lamat.

Keheningan yang hadir membuat keduanya tercekik. Emma menatap wajah Chanyeol, dan mendapati ekspresi yang bebeda dari sana.

Chanyeol menghela napas pelan, kemudian balas menatap Emma. "Tidak ada peraturan yang melarang seorang idol menjalin hubungan. Tanpa penggemar aku mungkin bukan apa-apa. Kesuksesan yang kuperoleh saat ini juga tidak terjadi begitu saja, semuanya tidak luput karena dukungan mereka."

"Tapi satu hal yang pasti. Penggemar juga manusia biasa, mereka punya kehidupan sendiri di dunia nyata dan tentu saja tidak bisa terus mendukungku selamanya."

"Aku butuh seseorang untuk mendukungku tanpa batas waktu, selalu bersamaku di saat apapun, kemudian menjadi tempatku bersandar ketika lelah." Chanyeol berhenti selama beberapa detik, kemudian menatap Emma dengan sungguh-sungguh, "Dan aku mau seseorang itu adalah kau, Emma."







--








"Maaf karena sudah menimbulkan banyak masalah untuk EXO. Aku sadar, apa yang aku lakukan kali ini adalah kesalahan besar." Chanyeol berucap dengan nada putus asa. Ia menunduk, tidak memiliki keberanian untuk menatap semua member satu per satu.

"Aku minta maaf."

Ucapnya sekali lagi. Perasaan bersalah karena telah berbohong kepada semua rekannya tidak kunjung reda bahkan setelah dirinya membungkuk minta maaf berkali-kali. Chanyeol merasa kesalahannya kali ini sudah tidak bisa ditoleransi. Diam-diam menikah tanpa sepengetahuan mereka benar-benar sudah keterlaluan.

Married to Mr. ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang