Ayo teman-temanku monggo divote dulu, tombolnya ada di pojok bawah paling kiri buat yang gak tau ^^
.
.
.
Panjang nih hampir 4000 words👌
Bismillah dulu...
..
.
.
"Nan...cy?"
"Halo Emma."
Tak perlu waktu lama bagi Emma untuk menyadari siapa perempuan di depannya itu, secepat kilat ia menghambur ke pelukan Nancy. Air matanya sudah terkumpul di pelupuk mata. Ini serius kan? Emma bahkan bertanya-tanya dalam hati apakah semua ini hanya mimpi belaka.
"Aku rindu sekali pada kalian," Emma melepaskan pelukannya kemudian tertawa-tawa sambil menghapus air mata yang menghalangi pandangannya.
Nancy menatap Emma dengan muka cemberut yang dibuat-buat. "Kenapa sih semuanya menangis? Aku kan jadi ikut-ikutan menangis. Oh ya ampun, maskaraku sampai masuk ke mata."
Emma tertawa sekali lagi, kali ini ia merangkul Reeney dan Nancy secara bersamaan. Emma tidak pernah merasa sebahagia ini selama hidupnya.
Kehadiran Emma di keluarga besar Reeney tidak pernah sekalipun diharapkan. Ayahnya yang bernama Harris, menikah dengan sang ibu secara sembunyi-sembuyi di desa kecil tak jauh dari kota Busan tanpa sepengetahuan semua orang. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena keluarga Harris yang notabene adalah pengusaha yang hidupnya terpandang, tidak merestui bubungan mereka.
Lalu saat Emma lahir ke dunia, Harris sudah mencoba membawanya dan sang ibu untuk pulang ke Amerika. Namun bukannya disambut dengan baik, justru penolakan keras dari ayahnya yang akhirnya harus Harris terima. Suami Reeney menganggap bahwa wanita yang menggendong Emma dalam pelukan tersebut merupakan wanita rendahan yang hanya menginginkan harta Harris.
Disana Reeney tidak bisa berbuat banyak. Ia sudah mencoba menyakinkan suaminya bahwa pilihan Harris pasti adalah yang terbaik dan Ibu Emma bukan perempuan rendahan seperti anggapannya.
Tapi semuanya sia-sia dan Harris pada akhirnya harus menceraikan wanita yang ia cintai.
Jadi ketika sang ibu dan Emma yang masih berusia lima bulan tersebut ditendang dari rumah, Reeney hanya bisa berkata bahwa ia akan mengunjungi mereka berdua ke Korea tanpa sanggup menahannya untuk tidak pergi. Namun ternyata hal tersebut sangatlah sulit, sang suami tidak pernah mengijinkan Reeney untuk pergi ke Korea.
Kesempatan akhirnya mucul selang tujuh tahun kemudian. Reeney tidak pergi sendirian, ia akhirnya mengajak Nancy berkunjung ke Korea secara diam-diam.
Emma yang dilihatnya kala itu adalah gadis kecil dengan rambut sebahu. Sangat berbeda dengan Emma sekarang yang telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik.
"Nek ayo masuk, kalian pasti lelah setelah perjalanan jauh." Emma mempersilahkan Nancy, Nenek Reeney, serta ibunya ke dalam rumah.
"Wow. Rumahmu keren Emma." Nancy mengitari seluruh sudut rumah dengan antusias sedangkan Emma menyiapkan jamuan di dapur.
Nancy berlari kecil ke arah Emma, "Oh ya Emma, dimana anjingmu? Aku tadi bertemu anjing berwarna putih di halaman depan, dia lari ke dalam rumah saat aku akan menggendongnya. Dia sungguh menggemaskan, aku ingin sekali memelihara satu yang seperti itu tapi Ibuku tidak pernah mengijinkanku. Menyebalkan kan? Jika saja aku punya rumah sendiri pasti aku akan memelihara dua puluh ekor anjing yang ukurannya lebih besar dari anjingmu. Dan mungkin aku juga akan memelihara kucing, oh hamster sekalian." Ucap Nancy maraton. Emma cukup yakin jika sepupunya itu bicara hanya dengan sekali tarikan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to Mr. Park
Fanfic❝Aku menikah dengan artis paling songong se Korea Selatan karena sepucuk surat wasiat. Jika kalian ada diposisiku, yakin sanggup?❞ [2016 in Bahasa] [181113]🎖 1 in #Fanfiction [181013]🎖 2 in #Chanyeol [181025]🎖 2 in #EXO Cover by Abimanagara Avai...