CHAPTER - 11

178K 14.4K 431
                                    

Liburan musim dingin sudah di depan mata. Tapi Emma justru tidak begitu antusias menyambut libur panjang yang akan datang ini.

Karena yeah, seperti yang kalian tahu, keadaan sudah berubah 180 derajat semenjak gadis itu menyandang status sebagai nyonya Park. Dan sialnya status barunya tersebut sangat membatasi ruang gerak Emma.

Libur panjang tahun lalu banyak Emma habiskan untuk bekerja paruh waktu di sebuah restoran atau toko buku. Namun mengingat dirinya yang sekarang sudah menikah, sepertinya hal tersebut mustahil untuk bisa ia lakukan. Emma harus membersihkan rumah dan memasak makanan untuk laki-laki yang bahkan tidak pantas disebut sebagai suami.

Hari-hari membosankan akan segera dimulai. Meskipun Emma ragu, tapi gadis itu berharap Park Chanyeol tidak menimbulkan banyak masalah nantinya.

"Haloo..."

Emma mengerjapkan mata saat sebuah tangan berkibas-kibas di depan wajahnya, "Huh?"

"Emma, apa kau dengan perkataanku barusan?" Jaehyun menyentuhkan tangganya di atas punggung tangan Emma sembari menatap gadis itu penasaran.

Emma menahan napas menyadari pergerakan Jaehyun yang menurutnya sangat tiba-tiba, "Maaf, aku tidak dengar."

"Apa ada sesuatu yang menganggumu?"

Emma tidak langsung menjawab. Pandangannya mengedar ke berbagai sudut kantin. Beberapa menit yang lalu Jaehyun mengajaknya makan siang dan tentu saja Emma tidak bisa menolak karena ia juga mengharapkan hal itu.

Namun sepertinya keputusan Emma menerima ajakan Jaehyun tidak berbuah manis. Beberapa tatapan membunuh dari siswa perempuan di sana melayang ke arah Emma. Oh please, mereka terlalu berlebihan.

Emma akhirnya menatap Jaehyun kembali lalu menjawab pertanyaannya tadi, "Tidak kok."

"Oh ya, kau tadi bilang apa?"

Jaehyun tersenyum simpul, "Kau punya rencana apa liburan musim dingin kali ini?"

"Entahlah..." gadis itu terlihat sedang berfikir, "Kemungkinan aku akan menghabiskan sebagian besar waktuku menemani ibu di rumah sakit."

"Bagaimana keadaannya?"

"Sudah lebih baik, jadwal operasi akan dilaksanakan bulan depan."

"Bisakah aku menjenguknya? Kutebak ibumu kesepian di sana dan perlu teman mengobrol."

Emma terdiam. Untuk beberapa alasan, Emma rasa perkataan Jaehyun barusan memang benar. Ibunya sudah pasti merasa bosan berada di dalam rumah sakit terus-terusan dan butuh seseorang untuk diajak mengobrol.

"Tentu, kapan saja."






--






Ga Young berjalan pelan sembari berjinjit tanpa suara menuju laki-laki yang sedang duduk membelakanginya di cafetaria gedung SM Entertainment.

"Hei!" seru gadis itu bermaksud mengejutkan Chanyeol.

"Apa kau tidak terkejut melihatku?" Ga Young memberenggut lalu memutuskan untuk mengambil tempat di depan Chanyeol setelah sebelumnya meletakkan tas jinjingnya di meja.

"Aku bisa melihat bayanganmu dari sana," ujar Chanyeol sambil tertawa pelan.

"Oh benarkah?" gadis itu memutar kepala ke belakang dan mendapati ada kaca besar di sana, "Aku tidak menyadarinya."

Ga Young menertawakan kebodohannya sedangkan Chanyeol terlihat tidak mengalihkan tatapan matanya dari wajah gadis itu, "Aku merindukanmu."

"Aku juga merindukanmu, Chan. Oh ya bukankah kau mengajakku kemari karena ada hal yang ingin kau bicarakan denganku?"

Married to Mr. ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang