CHAPTER - 06

186K 14.9K 800
                                    

Vote dulu yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu yuk












Hari selanjutnya datang. Seperti biasa, Emma akan bangun pagi-pagi sekali untuk membersihkan rumah kemudian bersiap-siap pergi ke sekolah. Gadis itu membasuh muka terlebih dahulu sebelum ke luar dari kamarnya.

Setelah selesai membasuh muka, Emma berjalan ke luar kamar lalu menghidupkan saklar lampu ruang keluarga. Lampu mulai menyala, dan detik selanjutnya Emma mendengus kesal memandangi keadaan ruang keluarga yang saat ini begitu berantakan.

Memang dalam perjanjian yang mereka sepakati, Emma bertanggung jawab atas semua pekerjaan rumah tangga. Tetapi bukan berarti laki-laki itu lantas bersikap sesuka hatinya dengan membuang bungkus makanan ringan di mana-mana.

Emma memejamkan mata sejenak. Ia harus nengendalikan dirinya. Tarik napas... hembuskan. Gadis itu meyakinkan dirinya bahwa marah-marah hanya akan menghabiskan tenaganya. Sekarang masih pagi dan ia masih butuh banyak tenaga untuk melakukan hal-hal yang lebih penting lainnya.

Emma menarik napas sekali lagi, "Baiklah..."

"Aku akan mengikuti permainanmu Park Chanyeol."



--




Pelajaran di sekolah telah usai. Sesuai perkataan Jaehyun kemarin, Emma sekarang mendudukkan dirinya di kursi halte tak jauh dari sekolah menunggu Jaehyun untuk datang.

Ia memeriksa jam di pergelangan tangan. Sudah 20 menit. Emma tersenyum. Tidak masalah, ia bisa menunggu lebih lama lagi. Laki-laki itu mungkin masih ada urusan yang harus diselesaikan.

Beberapa menit kemudian Jaehyun datang. Langkahnya mendekat begitu menemukan di mana Emma berada. Dari tempatnya duduk, Emma bisa melihat dengan jelas bagaimana cara Jung Jaehyun menarik setiap sudut bibirnya.

"Maaf membuatmu menunggu lama."

Emma berdiri dan dapat merasakan jantungnya berdegup kencang, "Tidak masalah."

"Jadi, kita mau pergi kemana?" tanya Emma penasaran.

Jaehyun menatap Emma selama beberapa detik. Laki-laki itu kemudian memutuskan untuk tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan yang gadis itu lontarkan.

"Ada yang aneh? Kenapa tersenyun seperti itu? Emma mengangkat sebelah alisnya penasaran.

Jarhyun tertawa kemudian mengacak puncak kepala Emma, "Bagaimana kalau kita ke bioskop?"






--






Emma menggeleng-gelengkan kepala melihat ekspresi jenaka Jaehyun yang sedang menirukan cara bicara Tuan Crab. Mereka bercanda satu sama lain ketika berada dalam perjalanan ke bioskop. Sebenarnya, baru kali ini Emma benar-benar merasa dekat dengan Jaehyun. Seperti ada sebuah sisi yang baru saja terbuka dan Emma dapat melihat kedalam seperti apa sifat asli Jung jaehyun.

Married to Mr. ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang