First Day

93.1K 6.7K 145
                                    

Peeta POV

'Bodoh' gumam Sager di kepalaku. Aku membuka mataku dan terbangun, baru saja beberapa menit lalu aku tertidur sambil memeluk Vina dan menikmati kenyamanan, namun gumaman Sager membangunkan ku. keningku berkerut bingung dengan kata kata Sager yang sangat menyebalkan.

'Apa maksudmu, aku samasekali tidak mengerti, mengapa kau membangunkan ku' balasku kesal tak mengerti dengan ucapan wolfku ini.

'Kau itu sangat bodoh, tentu saja kau sangat nyaman berada di dekat gadis ini, tentu saja kau ingin memeluknya, tentu saja kau sangat menyukai bagaimana caranya tidur, dia ini mate kita, dan dengan bodohnya kau malah berbicara padanya kalau kau akan mengembalikan dia ketempat asalnya, itu menyakitinya, dan aku tidak akan pernah mau menikah dengan Jena, aku akan menghancurkan tubuh ini bila kau melakukannya' ocehnya panjang lebar yang membuat ku mendengus. Tapi, apakah ucapan Sager benar? Apakah ucapan ku menyakitinya? Entahlah.

'Rasanya aku ingin sekali mencabik-cabik mu sekarang juga. Kau itu Alpha terbodoh, lebih memilih gadis manja itu dibanding matemu sendiri'

'Diamlah. Kita lihat saja nanti, apa yang akan terjadi, Moon Goddes sudah mengatur semuanya Sager'

'Ya, ya, ya.. Terserah kau saja!' Jawabnya lalu langsung mengunci diri di dalam pikiran tergelapku. Aku terdiam mencerna kata katanya. Ada benarnya juga apa yang ia katakan, tapi aku sudah Empat tahun bersama Jena dan aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja, aku masih punya hati, dan aku tidak sejahat itu. Aku memperhatikan wajah damai dihadapanku ini. Sudah berapa kali aku mengucapkan kata damai? Ya memang hidupku terasa damai saat berada di dekat gadis berambut coklat terang ini. Tiba-tiba ia mengubah posisinya menjadi menghadap kearah ku. Aku tersenyum menatap wajahnya, ia cantik. Tiba-tiba kelopak matanya terbuka, mata abu-abu gelapnya memancarkan arti yang mendalam. Ia mengerutkan keningnya dan memalingkan wajahnya menatap kearah dinding.

"Jam berapa ini?" Tanyanya dan aku tersenyum melihat wajah polosnya. Ia kembali menatapku.

"Masih tengah malam, tidurlah lagi. Mengapa kau bangun?" Tanyaku dan ia kelihatan bingung harus menjawab apa. Aku mengerutkan kening ku menunggu jawabannya.

"Aku lapar..." lirihnya lalu menunduk dan merona. Aku terkekeh melihat tingkahnya. Sampai aku teringat sesuatu, "astaga, sudah 4 hari ini kau belum makan semenjak kejadian itu, maafkan aku sampai lupa begini. Ikut aku"

Vina POV

Aku ditarik ke dapur tengah malam begini oleh Peeta. Aku hanya menurut hingga ia menyalakan lampu dan menyuruhku untuk duduk di meja counter. "Dengar, aku..hanya bisa membuat omelete, dan itupun pasti rasanya tidak karuan. Apa kau mau? Kalau kau tidak mau aku akan membangunkan Melay" ucapnya gugup sambil menggaruk belakang kepalanya yang aku yakin tidak gatal. Aku terkekeh melihat tingkahnya, lucu sekali. Entah mengapa baru sehari disini saja aku sudah bisa nyaman dengannya.

"Tidak usah Mr. Peeta. Aku akan membuatnya sendiri sambil mengajarimu, agar bila sewaktu waktu kau lapar tengah malam, maka kau bisa membuatnya sendiri tanpa harus merepotkan.. emm Melay?"

"Melay adalah maid di rumah ini" katanya memberitahu ku siapa itu Melay. Aku hanya ber-oh ria dan beranjak dari dudukku agar aku cepat cepat membuat makanan untuk ku karena cacing di perutku sudah menjerit meminta makanannya.

Aku membuka kulkas dan melihat bahan makanan apa saja yang ada didalamnya. Akhirnya aku mengambil telur, karena membuat omelete adalah masakan termudah dan tercepat yang bisa di buat saat ini.

"Mr. Peeta-"

"Panggil aku Peeta saja"

"Baiklah Peeta, bisa tolong ambilkan mangkuk? Aku tidak tau dimana rak piring nya" kataku lalu ia menggaruk tengkuknya.

Creature WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang